Tesis

Validasi Collaborative Practice Assessment Tool (CPAT) dalam konteks pelayanan kesehatan di Indonesia = Validation of Collaborative Practice Assessment Tool (CPAT) in Indonesian healthcare setting.

Latar Belakang : Penilaian praktik kolaborasi interprofesi tenaga kesehatan penting dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai praktik kolaborasi interprofesi bagi praktisi kesehatan dan bagi institusi pendidikan yang merencanakan pengalaman pembelajaran bagi mahasiswa profesi kesehatan. Berdasarkan telaah literatur penilaian praktik kolaborasi interprofesi dapat menggunakan Collaborative Practice Assessment Tool (CPAT). Instrumen CPAT belum pernah digunakan di Indonesia sehingga perlu dilakukan validasi terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas CPAT adaptasi Bahasa Indonesia. Metode : Penelitian ini menggunakan desain potong lintang untuk menilai validitas kuesioner CPAT adaptasi Bahasa Indonesia pada tenaga kesehatan. Penelitian melibatkan 304 responden tenaga medis dan kesehatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan dilaksanakan bulan Maret hingga Juni 2017. Penelitian ini melalui 3 tahap yaitu adaptasi bahasa, uji coba dan pengumpulan data untuk validasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan perangkat SPSS 20.0 dengan exploratory factor analysis (EFA) untuk mengetahui jumlah subskala sekaligus menguji validitas dan reliabilitas kuesioner. Hasil : Sejumlah 304 kuesioner memenuhi untuk syarat analisis lebih lanjut. Hasil uji validitas konstruk ,menunjukkan hasil baik dan terdapat 3 butir pernyataan yang dihilangkan. Nilai koefisien korelasi 53 butir pernyataan > 0,3 dengan tingkat signifikansi 5%. Ektraksi dengan metode principal component analysis dan rotasi oblimin memperoleh 8 komponen (hubungan antar anggota tim; hambatan dalam tim; hubungan tim dengan masyarakat; koordinasi dan pembagian peran dalam tim; pembuatan keputusan dan manajemen konflik; kepemimpinan; misi, tujuan, sasaran; keterlibatan pasien, tanggung jawab dan otonomi). Nilai koefisien alfa kuesioner CPAT adaptasi Bahasa Indonesia sangat baik yaitu 0,916. Terdapat perbedaan nilai komponen hambatan dalam tim berdasarkan kategori usia, profesi dan lama bekerja pada profesi (p< 0,05). Kesimpulan : CPAT adaptasi Bahasa Indonesia valid dan reliabel untuk digunakan sebagai instrumen penilaian praktik kolaborasi interprofesi. Terdapat perubahan distribusi butir kuesioner pada komponen dan perbedaan komponen CPAT versi asli dan CPAT adaptasi Bahasa Indonesia. Instrumen CPAT adaptasi Bahasa Indonesia memenuhi kriteria validitas konstruk dan kriteria reliabilitas yang baik secara keseluruhan maupun setiap komponen. Kuesioner CPAT dapat digunakan lebih lanjut untuk menilai praktik kolaborasi interprofesi tenaga kesehatandi Indonesia.
Kata kunci : kolaborasi interprofesi, CPAT, analisis faktor, validasi kuesioner


Background : Assessment of interprofessional collaborative practice of healthcare practitioners is important to provide an overview of current practices. The assessment is also strategic for educational institutions that plan to prepare learning experiences for medical and health professions’ students. A thorough literature review suggested that the Collaborative Practice Assessment Tool (CPAT) can be used to assess the practice of interprofessional collaboration in health setting. This instrument has not been used in Indonesia; hence,it must be validated first. The purpose of this study was to provide evidence on the validity and reliability of Indonesian adaptation of CPAT. Method : This study used cross sectional design to provide evidence on the validity and reliability of Indonesian version of CPAT questionnaire. The study involved 304 medical and healthcare practitioners at Cipto Mangunkusumo Hospital from March to June 2017. The study was conducted through 3 stages: language adaptation, pilot study and validation study. The data was analyzed using SPSS 20.0 with exploratory factor analysis (EFA) to identify the number of subscales and to provide evidence of the validity and reliability of the questionnaire. Result : A total of 304 completed questionnaires were eligible for analysis. The results of the construct validity test was good and a total of 3 items were removed from 56-item of an original CPAT. The correlation coefficient of 53 items was > 0.3 with significance level of 5%. Extraction using principal component analysis and oblimin rotation method resulted in 8 components (relationships among members; team barriers; team relationships with community; coordination and role sharing; decision-making and conflict management; leadership, missions, meaningful purpose, goals;patient involvement; responsibilty and autonomy). Cronbach alpha of Indonesian version of CPAT was very good (0,916). There wasstatistically significant differences in the value of team barriers subscale based on age, profession and length of work in the profession (p

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

REZKI YETI YUSRA - Nama Orang
Ardi Findyartini - Nama Orang
Diantha Soemantri - Nama Orang

No. Panggil
T17384fk
Penerbit
Jakarta : Program Megister Pendidikan Kedokteran.,
Deskripsi Fisik
xiv, 138 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17384FKT17384fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Validasi Collaborative Practice Assessment Tool (CPAT) dalam konteks pelayanan kesehatan di Indonesia = Validation of Collaborative Practice Assessment Tool (CPAT) in Indonesian healthcare setting.

Related Collection