Skripsi

Hubungan Coping Mechanism dan Resiliensi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam Situasi Pembelajaran Blended Learning = Relationship Between Coping Mechanism and Resilience in Undergraduate Students Faculty of Medicine Universitas Indonesia in Blended Learning Situation.

Latar Belakang Pandemi COVID-19 menjadi dasar perubahan metode pembelajaran menjadi blended learning sehingga berdampak pada kesehatan mental mahasiswa. Resiliensi adalah kemampuan beradaptasi secara dinamis sebagai tindakan atas adanya stresor. Coping mechanism adalah kemampuan untuk mengatasi tekanan yang dimiliki sebagai sebuah respon saat berada dalam stres. Mahasiswa perlu memiliki kemampuan resiliensi yang baik menggunakan coping mechanism untuk dapat mengelola diri mereka. Studi ini meneliti hubungan coping mechanism dan resiliensi pada mahasiswa fakultas kedokteran dalam situasi pembelajaran blended learning. Metode Desain penelitian potong lintang dilakukan kepada 203 responden yang merupakan mahasiswa tingkat 1 – tingkat 3 di FKUI dengan menggunakan Kuesioner CD-RISC dan Kuesioner Brief-COPE yang telah divalidasi dalam konteks Indonesia dan disebarkan secara daring. Hasil Hasil penelitian memaparkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara resiliensi dan coping mechanism berdasarkan variabel tingkat dan jenis kelamin. Terdapat perbedaan bermakna antara subskala behavioral disengagement dengan variabel tingkat (p=0,018). Terdapat perbedaan bermakna antara subskala religion dan substance use dengan variabel jenis kelamin (p=0,045; p=0,010). Analisis uji korelasi didapatkan korelasi bermakna resiliensi terhadap adaptive coping dan maladaptive coping (r=0,537,p < 0,001; r=0,165,p=0,019), resiliensi dengan adaptive coping dan maladaptive coping terhadap tingkat (r=0,498-0,565,p < 0,001; r=-0,232,p=0,044), serta terhadap jenis kelamin (r=0,545-0,554,p= < 0,001; r=0,210,p=0,021). Kesimpulan Dalam situasi blended learning, terdapat perbedaan bermakna antara subskala behavioral disengagement terhadap variabel tingkat serta subskala religion dan substance use terhadap jenis kelamin. Terdapat korelasi bermakna resiliensi terhadap adaptive dan maladaptive coping dengan variabel tingkat dan jenis kelamin. Dalam situasi blended learning, mahasiswa kedokteran tahap akademik perlu tetap memerhatikan coping mechanism yang adaptif untuk menunjang resiliensi mereka.
Kata Kunci: Blended learning, Coping mechanism, Jenis kelamin, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Resiliensi


Introduction COVID-19 pandemic has become a catalyst for changing of learning methods to blended learning, which may impacting student’s mental health. Resilience is an ability to adapt dynamically as a response to stressors. Coping mechanism is an ability to overcome pressure conditions as a response when ones are under stress. Medical students need to have good resilience using coping mechanism to regulate themselves well. This study examines the relationship between coping mechanism and resilience in medical students in blended learning situation. Method A cross-sectional study was conducted and involved 203 respondents, who where first to third-year medical students in FMUI. This research was done using CD-RISC and BriefCOPE Questionnaire which were validated in Indonesian context and distributed online. Results This research findings indicate that there are no significant relationships in resilience and coping mechanisms based on the variable of academic level and gender. Significant difference was found in behavioral disengagement subscale on academic level (p=0,018). Significant differences were found in religion and substance use subscales based on gender (p=0,045; p=0,010). Correlation analysis revealed significant correlation between resilience and adaptive and maladaptive coping (r=0,537,p < 0,001; r=0,165,p=0,019), resilience also showed significant correlations with adaptive and maladaptive coping on academic level (r=0,498-0,565,p < 0,001; r=-0,232,p=0,044), and gender (r=0,545- 0,554,p= < 0,001; r=0,210,p=0,021). Conclusion In a blended learning situation, significant difference was found in behavioral disengagement subscale on academic level. Significant differences were found in religion and substance use subscales based on gender. There are significant correlations found between resilience and adaptive and maladaptive coping based on academic level and gender. In such a situation, adaptative coping mechanism is crucial to support their resilience.
Keywords: Blended learning, Coping mechanisms, Gender, Resilience, Undergraduate medical students

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2023
Pengarang

Anisa Indah Kusumadewi - Nama Orang
Ardi Findyartini - Nama Orang

No. Panggil
S23031fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xv, 75 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S23031fkS23031fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Coping Mechanism dan Resiliensi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam Situasi Pembelajaran Blended Learning = Relationship Between Coping Mechanism and Resilience in Undergraduate Students Faculty of Medicine Universitas Indonesia in Blended Learning Situation.

Related Collection