Skripsi

Hubungan antara Jenis Kelamin dan Mekanisme Koping dengan Kejadian Burnout pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun Akademik 2017/2018 = Relationship between Gender and Coping Mechanism with Burnout of First Year Undergraduate Students in Faculty of Medicine Universitas Indonesia 2017/2018.

Latar Belakang: Masa transisi yang banyak menimbulkan stres adalah transisi dari sekolah menengah menuju perguruan tinggi, yaitu saat tahun pertama perkuliahan, khususnya pada mahasiswa kedokteran. Pendidikan kedokteran merupakan pembelajaran seumur hidup yang membuat mahasiswa menjadi rentan terhadap burnout jika mekanisme koping yang digunakan tidak memadai. Mekanisme koping yang sesuai dapat membantu mahasiswa meminimalisasi kejadian burnout. Mekanisme koping dikelompokkan menjadi problem-focused, emotion-focused, dan dysfunctional coping (Cooper dkk, 2015) serta adaptive coping dan maladaptive coping (Meyer dkk, 2015). Dimensi burnout mencakup kelelahan emosional, sinisme, dan persepsi terhadap pencapaian prestasi diri yang dapat dipengaruhi juga oleh jenis kelamin.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara jenis kelamin dan mekanisme koping terhadap burnout (kelelahan emosional, sinisme, persepsi terhadap pencapaian prestasi diri) pada mahasiswa tahun pertama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan sampel total dari mahasiswa tahun pertama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun Akademik 2017/2018 kelas reguler. Jumlah responden yang mengisi kuesioner Brief COPE dan MBI-Student Survey dengan lengkap dan benar adalah 167 responden (response rate = 98,9%).
Hasil: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan masingmasing dimensi burnout (p > 0,05). Sebaliknya, maladaptive/dysfunctional coping memiliki korelasi positif yang bermakna dengan kelelahan emosional (r = 0,403, p < 0,001) dan sinisme (r = 0,372, p < 0,001). Adaptive coping memiliki korelasi negatif yang bermakna dengan sinisme (r = -0,165, p = 0,033) dan korelasi positif yang bermakna dengan persepsi terhadap pencapaian prestasi diri (r = 0,417, p < 0,001).
Kesimpulan: Hubungan jenis kelamin dengan kejadian burnout tidak didapatkan hasil yang bermakna. Namun, maladaptive/dysfunctional coping memiliki korelasi positif dengan kelelahan emosional dan sinisme. Di sisi lain, adaptive coping memiliki korelasi negatif dengan sinisme dan korelasi positif dengan persepsi terhadap pencapaian prestasi diri.
Kata kunci: mekanisme koping, burnout, mahasiswa tahun pertama, FKUI


Background: The transition period which causes a lot of stress is the transition from high school to college, that is during the first year of study, especially for medical students. Medical education is a lifelong learning that makes students vulnerable to burnout if the coping mechanism is inadequate. Appropriate coping mechanism can help students to minimize burnout. Coping mechanisms are classified as problem-focused, emotionfocused, and dysfunctional coping (Cooper et al, 2015) as well as adaptive coping and maladaptive coping (Meyer et al, 2015). The burnout dimension includes emotional exhaustion, cynicism, and perception of personal accomplishment that can also be influenced by gender. Aims: The purpose of this study is to assess the relationship between gender and coping mechanisms with burnout (emotional exhaustion, cynicism, perception of personal accomplishment) of first year undergraduate students in Faculty of Medicine Universitas Indonesia.
Methods: This study was a cross sectional study with a total sampling of first year undergraduate students in Faculty of Medicine Universitas Indonesia 2017/2018 regular class. A total of 167 respondents (response rate = 98,9%) filled completely and correctly the Brief COPE and MBI-Student Survey questionnaire.
Results: There was no significant relationship between gender with each burnout dimensions (p > 0.05). Otherwise, maladaptive/dysfunctional coping was significantly correlated with emotional exhaustion (r = 0.403, p < 0.001) and cynicism (r = 0.372, p < 0.001). There was a significant negative correlation between adaptive coping with cynicism (r = -0.165, p = 0.033) and significant positive correlation with perception of personal accomplishment (r = 0.417, p < 0.001).
Conclusions: The relationship between gender with burnout does not get significant results. However, maladaptive/dysfunctional coping positively correlated with emotional exhaustion and cynicism. On the other hand, adaptive coping negatively correlated with cynicism and positively correlated with perception of personal accomplishment.
Keywords: coping mechanism, burnout, first year medical student, FMUI

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Rena Palupi - Nama Orang
Ardi Findyartini - Nama Orang

No. Panggil
S18083fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiii, 62 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S18083fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S18083fkS18083fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan antara Jenis Kelamin dan Mekanisme Koping dengan Kejadian Burnout pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun Akademik 2017/2018 = Relationship between Gender and Coping Mechanism with Burnout of First Year Undergraduate Students in Faculty of Medicine Universitas Indonesia 2017/2018.

Related Collection