Tesis

Perbandingan Keamanan dan Efektivitas Terapi Kombinasi Rivaroksaban-Aspirin dengan Monoterapi Aspirin pada Penyakit Arteri Perifer Ekstremitas Bawah Pascarevaskularisasi: Sebuah Tinjauan Sistematis dan Analisis Meta = Effectivity and Safety Comparison between Rivaroxaban Aspirin Combination and Aspirin Monotherapy on Lower Peripheral Artery Disease after Revascularization: Systematic Review and Meta-Analysis.

Pendahuluan: Saat ini, pengobatan antiplatelet tunggal menggunakan aspirin atau clopidogrel direkomendasikan untuk pasien penyakit arteri perifer (PAD) pasca revaskularisasi. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kombinasi rivaroxaban dan aspirin lebih baik. Kami melakukan tinjauan sistematis untuk menentukan kemanjuran dan keamanan kombinasi rivaroxaban dan aspirin dibandingkan dengan aspirin saja. Metode: Kami melakukan tinjauan sistematis berdasarkan pernyataan Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis (PRISMA). Pencarian dilakukan pada Cochrane, PubMed, Scopus, EBSCOHost, dan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci dari Mei sampai dengan Oktober 2022. Kriteria inklusi dan eksklusi diterapkan. Studi terpilih dinilai menggunakan alat risiko bias Cochrane v.2 untuk dimasukkan. Studi yang disertakan diekstraksi untuk karakteristik dan hasil. Hasil dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Kami menggunakan model efek tetap atau acak untuk menentukan rasio gabungan yang sesuai. Interval kepercayaan 95% dan nilai p 0,05 ke bawah digunakan sebagai indikator signifikansi statistik. Hasil: Dua penelitian multisenter dan terkontrol secara acak dimasukkan setelah pencarian dan penilaian dengan risiko bias yang rendah. Kedua penelitian menunjukkan hasil efektivitas primer yang lebih besar pada kelompok kombinasi dan peningkatan risiko perdarahan besar. Analisis kuantitatif menemukan tingkat komplikasi PAD yang lebih rendah (OR=0,79; 95% CI=0,66–0,95) termasuk infark miokard, stroke, kematian kardiovaskular, dan iskemia ekstremitas akut. Kelompok kombinasi memberikan hasil keselamatan primer (OR=1,32; 95% CI=1,06–1,67) dan sekunder (OR=1,47; 95% CI=1,19–1,84) yang lebih rendah. Kesimpulan: Kombinasi rivaroxaban dan aspirin memberikan outcome klinis yang lebih baik pada pasien PAD pasca revaskularisasi. Namun, kombinasi ini harus digunakan dengan hati-hati karena dapat menimbulkan risiko perdarahan yang lebih besar pada populasi.
Kata Kunci: aspirin, efikasi, penyakit arteri perifer, revaskularisasi, rivaroxaban


Introduction: Currently, single antiplatelet treatments using aspirin or clopidogrel were recommended for post-revascularization peripheral artery disease (PAD) patients. However, recent study suggested that combination of rivaroxaban and aspirin was more favorable. We conducted a systematic review to determine efficacy and safety of rivaroxaban and aspirin combination compared to aspirin alone. Methods: We conducted a systematic review based on the Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis (PRISMA) statement. Searching was conducted on Cochrane, PubMed, Scopus, EBSCOHost, and Google Scholar using keywords from May to October 2022. Inclusion and exclusion criteria were applied. Selected studies were appraised using Cochrane risk of bias tool v.2 for inclusion. Included studies were extracted for characteristics and outcomes. Outcomes were analyzed qualitatively and quantitatively. We used fixed- or random-effect model to determine pooled ratio per appropriate. A 95% confidence interval and p-value of 0.05 and below were used as indicators of statistical significance. Results: Two multicentered, randomized controlled studies were included after searching and appraisal with low risk of bias. Both studies showed greater primary effectivity outcome in combination group and improvements of major bleeding risk. Quantitative analysis found lower PAD complications rate (OR=0.79; 95% CI=0.66–0.95) which including myocardial infarct, stroke, cardiovascular death, and acute limb ischemia. Combination group provided lesser primary (OR=1.32; 95% CI=1.06–1.67) and secondary (OR=1.47; 95% CI=1.19–1.84) safety outcome. Conclusion: Combination of rivaroxaban and aspirin provided better clinical outcome in post-revascularization PAD patients. However, this combination should be used carefully as this yield larger risk of bleeding in the population.
Keywords: aspirin, efficacy, peripheral artery disease, revascularization, rivaroxaban

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2023
Pengarang

Robby Effendy Thio - Nama Orang
Dedy Pratama - Nama Orang

No. Panggil
T23602fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Bedah.,
Deskripsi Fisik
xv, 57 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T23602fkT23602fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan Keamanan dan Efektivitas Terapi Kombinasi Rivaroksaban-Aspirin dengan Monoterapi Aspirin pada Penyakit Arteri Perifer Ekstremitas Bawah Pascarevaskularisasi: Sebuah Tinjauan Sistematis dan Analisis Meta = Effectivity and Safety Comparison between Rivaroxaban Aspirin Combination and Aspirin Monotherapy on Lower Peripheral Artery Disease after Revascularization: Systematic Review and Meta-Analysis.

Related Collection