Tesis

Kadar HIF-1 a Sebagai Prediktor Terapi Radiasi Pada Karsinoma Sel Skuamosa Serviks Stadium IIIB = HIF-1α Levels As Predictors of Radiation Therapy in Stage IIIB Cervical Squamous Cell Carcinoma.

Latar belakang: Pengobatan utama kanker serviks stadium lanjut adalah radioterapi, namun inkonsistensi hasilnya memiliki hubungan dengan karakteristik pasien dan berbagai biomarker. Salah satu biomarker yang diketahui mempengaruhi hasil radioterapi pada kanker serviks adalah hypoxia inducible factor-1 alpha (HIF-1 a) yang berperan penting sebagai pengendali pertahanan seluler akibat hipoksia sel dalam kaitannya dengan radiosensitivitas sel. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi kadar HIF-1 a sebagai prediktor luaran radioterapi pada pasien kanker serviks stadium IIIB. Tujuan: Menilai kadar HIF-1 a pada biopsi kanker serviks stadium IIIB sebagai prediktor terapi radiasi. Metode: Studi kohort retrospektif ini dilakukan di Divisi Onkologi Ginekologi, Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI, RSCM Jakarta. Data biopsi diambil dari 76 pasien untuk pemeriksaan kadar HIF-1 a dengan menggunakan ELISA. Setelah itu, seluruh pasien menjalani radioterapi lengkap. Hasilnya kemudian diukur dengan magnetic resonance imaging (MRI) dan dibagi menjadi 2 kategori, respon positif (hilangnya semua lesi, atau ≥30% penurunan jumlah diameter terpanjang dibandingkan sebelum radioterapi) dan respon negatif (tidak ada kriteria respon positif dan ≥20% peningkatan jumlah terkecil atau lesi baru). Tingkat kelangsungan hidup satu tahun menurut tingkat HIF-1 a juga dihitung. Data kemudian diperoleh dan dianalisis. Hasil: Diantara 76 pasien sampel, 49 (61,8%) pasien memiliki respon positif (lengkap dan parsial) dan 27 (38,2%) pasien memiliki respon negatif (penyakit progresif dan stabil). Tingkat cut off HIF-1 a antara 0,001 – 0,297 pg/mg dengan cut off yang ditetapkan sebesar 0,019 pg/mg. Kami menemukan bahwa HIF-1 a yang lebih tinggi memperburuk hasil radioterapi pada pasien kanker serviks tipe sel skuamosa (SCC) stadium IIIB (p = 0,044, RR = 1,909, 1,07- 3,75, CI 95%). Tingkat HIF-1 a yang rendah memberikan tingkat kelangsungan hidup 1 tahun yang lebih baik (p=0,011). Kesimpulan: Pasien kanker serviks karsinoma sel skuamosa (SCC) stadium IIIB dengan kadar HIF-1 a yang lebih tinggi berisiko 1,909 kali lipat untuk mendapatkan respon negatif radioterapi dibandingkan dengan pasien dengan kadar HIF-1 a yang lebih rendah.
Kata kunci: Kanker serviks, HIF-1 a, respon radioterapi, SCC stadium IIIB.


Background: The primary treatment of advanced stage cervical cancer is radiotherapy while the inconsistency of outcomes is related to patient’s characteristics and various biomarkers. One of the biomarkers known to affect radiotherapy outcome in cervical cancer, hypoxia inducible factor-1 alpha (HIF-1 a), plays important role as the cellular defense controller due to cell hypoxia in relation to cell radiosensitivity. This study aims to assess and evaluate HIF- 1 a level as a radiotherapy outcome predictor for stage IIIB cervical cancer patients. Objective: Assessing HIF-1a levels in stage IIIB cervical cancer as a predictor of radiation therapy. Methods: This retrospective cohort study was conducted in Gynecology Oncology Division, Department of Obstetrics and Gynecology FKUI, RSCM Jakarta. The biopsy data from 76 patients was taken in order to investigate HIF-1 a level by using ELISA. After that, those patients went through complete radiotherapy. The outcomes were then measured by magnetic resonance imaging (MRI) and divided into 2 categories, positive response (disappearance of all lesions, or ≥30% decrease in the sum of the longest diameter compare to before radiotherapy) and negative response (none of the positive response criteria and ≥20% increase smallest sum or new lesions). One year survival rate according to the HIF-1 a level was also calculated. Data were then obtained and analyzed. Results: Among 76 samples, 49 (61.8%) patients have positive (complete and partial) response and 27 (38.2%) have negative (progressive and stable disease) response. HIF-1 a cut off level was between 0.001 – 0.297 pg/mg with the cut off set to 0.019 pg/mg. We found that higher HIF-1 a worsen the outcome of radiotherapy in stage IIIB SCC cervical cancer patients (p = 0.044, RR= 1.909, 1.07- 3.75, CI 95%). Low HIF-1 a level has given better 1 year survival rate (p=0.011). Conclusions: Stage IIIB squamous cell carcinoma cervical cancer patients with higher HIF- 1 a level are at 1.909 fold risk of having negative radiotherapy response compared to patients with lower HIF-1 a level.
Keywords: Cervical cancer, HIF-1 a, radiotherapy response, stage IIIB SCC

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2023
Pengarang

Yoarva Malano - Nama Orang
Fitriyadi Kusuma - Nama Orang
Ani Retno Prijanti - Nama Orang

No. Panggil
T23544fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Obstetri dan Ginekologi.,
Deskripsi Fisik
xiv, 69 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T23544fkT23544fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Kadar HIF-1 a Sebagai Prediktor Terapi Radiasi Pada Karsinoma Sel Skuamosa Serviks Stadium IIIB = HIF-1α Levels As Predictors of Radiation Therapy in Stage IIIB Cervical Squamous Cell Carcinoma.

Related Collection