Tesis

Kajian Biaya Operasional Radioterapi dan Hubungannya dengan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi di Indonesia = Radiotherapy Operating Cost and its Associated Factors in Indonesia.

Pendahuluan: Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan radioterapi di Indonesia, memahami biaya operasional radioterapi dan komponen yang mempengaruhinya merupakan hal penting untuk diketahui, terutama bagi pemangku kebijakan atau pihak swasta yang telah dan atau akan terlibat dalam bidang kanker. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui variasi biaya operasional radioterapi di Indonesia beserta struktur pembiayaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Studi ini juga akan menilai akurasi Radiotherapy Resources and Cost Calculator (RRCC) dari IAEA dalam memperkirakan biaya operasional saat ini. Metode: Dalam penelitian analisis deskriptif ini, peneliti mengambil data dari 29 sampel senter radioterapi di Indonesia yang bersedia mengisi kuisioner mengenai karakteristik dan komponen biaya operasional radioterapi selama satu tahun. Hasil dari kuesioner tersebut kemudian diolah secara otomatis dengan RRCC dan dihitung secara manual untuk mendapatkan biaya operasional aktual dan optimal. Hasil keduanya pun kemudian dibandingkan. Adapun hasil biaya operasional optimal akan diolah secara statistik untuk menentukan faktor-faktor yang berhubungan. Hasil: Dari 29 sampel tersebut diketahui bahwa rata-rata biaya operasional tahunan aktual vs optimal radioterapi di Indonesia adalah Rp.11.367.309.670 vs Rp.16.079.082.493 dengan jumlah rata-rata fraksi per tahun yakni 15.1 66. Sementara menurut RRCC biaya operasional tahunan mencapai Rp.16.827.101.524 atau lebih besar 4,7% dari asumsi perhitungan optimal. Adapun struktur pembiayaan rata-rata biaya operasional optimal untuk peralatan, personalia, dan bangunan adalah 66%, 30%, dan 4%. Pada uji statistik multivariat diketahui bahwa kemampuan teknik radiasi senter berpengaruh signifikan terhadap besaran biaya operasional per alat (P=0.02) dan per pasien(P=0.01 1). Peningkatan jumlah pasien juga berkorelasi negatif dengan biaya operasional per pasien (P=0.007). Pada studi tidak ditemukan adanya perbedaan bermakna asumsi perhitungan biaya operasional optimal dengan RRCC (P = 0,06). Kesimpulan: Pada penelitian masih ditemukan senter radioterapi yang tidak memiliki komponen biaya amortisasi. Asumsi perhitungan optimal pada penelitian ini dan RRCC dapat digunakan untuk menghitung perkiraan biaya operasional radioterapi di Indonesia. Levelisasi kemampuan teknik radiasi berdasarkan PORI dapat digunakan pemerintah dalam menyusun biaya reimbursement radioterapi. Jumlah sampel penelitian yang lebih besar dibutuhkan untuk menilai akurasi RRCC lebih lanjut.
Kata Kunci: Biaya Operasional, Radioterapi Indonesia, Senter Radioterapi, Manajemen Radioterapi



Introduction: To meet the needs of radiotherapy in Indonesia, understanding the operating costs of radiotherapy and the associated factors is important to know, especially for policy makers or private parties who have been or will be involved in the field of cancer. Objective: This study aims to provide the variability of radiotherapy operating costs in Indonesia including its cost structure and the associated factors. This study also assess the accuracy of Radiotherapy Resources and Cost Calculator (RRCC) from IAEA to estimate the existing operational cost. Methods: In this descriptive analytical study, researchers took data from 29 samples of radiotherapy center in Indonesia who were willing to fill out a questionnaire regarding the characteristics and components of radiotherapy operating costs in one year. Then, the results of questionnaires were processed automatically using Radiotherapy Resources and Cost Calculator (RRCC) and manually to get the actual and optimal estimation of operating cost. Results from both sides then compared and statistically processed to determine the associated factors. Results: From the 29, it is known that the mean actual vs optimal operating cost of radiotherapy in Indonesia are Rp.11,367,309,670 vs Rp.16,079,082,493with an average number of fractions per year which is 15,166. In the other hand, based on RRCC estimation, Indonesia radiotherapy operating cost is Rp.16,827,101,524 or 4.7% higher than optimal assumption. Moreover, the cost structures for equipments, salaries, and buildings are 66%, 30%, and 4%. Based on multivariat test, it is known that radiation technique significantly associates with operating cost/machine (P=0,02) and per patient (P=0.011). Moreover, the increment of patient number also has negative correlation with operating cost/patient (P=0.007). Based on this study, there is no significant differences in estimanting operating cost using optimal model assumption and RRCC (P = 0,06). Conclusion: It is known that some of radiotherapy center in Indonesia still do not have amortization on their operating cost structure. Optimal cost assumption and RRCC can be used in estimating Indonesia radiotherapy operating cost. PORI staging in radiation technique can be used by government to construct the right reimbursement for radiotherapy. Bigger sample to assess the accuracy of RRCC in estimating actual radiotherapy cost in Indonesia is needed for future research.
Keywords: Operating cost, Indonesia Radiotherapy, Radiotherapy centres, Radiotherapy Management

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

Rizka Hanifah - Nama Orang
Handoko - Nama Orang
T.B. Mayang Permata - Nama Orang
Gregorius Ben Prajogi - Nama Orang
Soehartati A. Gondhowiardjo - Nama Orang

No. Panggil
T22518fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi.,
Deskripsi Fisik
xiii, 57 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T22518fkT22518fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Kajian Biaya Operasional Radioterapi dan Hubungannya dengan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi di Indonesia = Radiotherapy Operating Cost and its Associated Factors in Indonesia.

Related Collection