Text

Kemampuan Antiinflamasi Minyak Buah Merah (Pandanus Conoideus Lamk) pada Tikus Dinilai dari Edema Kaki dan Jumlah Leukosit

Pendahuluan: Buah merah (Pandanus conodeus Lamk.) termasuk suku Pandanaceae dan marga Pandanus, merupakan tanaman khas Papua yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit kronis. Buah merah tidak hanya mengandung senyawa kimia yang menguntungkan tubuh, tetapi juga mempunyai kandungan gizi yang tinggi seperti: tokoferol, karotenoid, beta karotenoid, vitamin, dan mineral.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah buah merah mempunyai potensi sebagai antiinflamasi atau tidak.
Metodologi: Studi ekperimental in vivo menggunakan 20 ekor tikus galur Sprague Dawley, semua tikus diinduksi inflamasi dengan menyuntikkan 0,05 formaldehid 10 % dalam akuades subplantar pada kaki kanan belakang tikus. Tikus dibagi secara acak menjadi 4 kelompok (K) perlakuan dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. K1, K2, K3, dan K4 berturut-turut mendapatkan 1 mL akuades/200 g berat badan, 0,231 mL MBM/200 g berat badan (dosis kecil), 1 mL MBM/200 g berat badan (dosis besar), dan larutan diklofenak 3 mg/200 berat badan dilarutkan dalam air dengan konsentrasi 1 % (obat standar). Analisis statistik menggunakan uji Anova dilanjutkan dengan Tukey.
Hasil: Pada penelitian ini terbukti MBM dosis besar mampu menghambat proses inflamasi akibat induksi formaldehid subplantar pada kaki kanan belakang tikus, sebaliknya dosis kecil belum mampu.
Diskusi: MBM dosis besar mampu menghambat proses inflamasi seperti diklofenak. Hal ini diduga kandungan antioksidan (tokoferol, karotenoid , dan β-karoten) pada MBM dosis besar mampu menangkap radikal bebas akibat induksi inflamasi dengan formaldehid, sehingga peroksidasi lipid pada membran sel terhambat.