Skripsi

Hubungan antara Penyakit Diabetes Mellitus Tipe II dengan Kekuatan Genggam Tangan pada Pasien Usia lanjut = Association between Type II Diabetes Mellitus and Hand Grip Strength in Elderly.

Diabetes mellitus (DM) tipe II merupakan penyakit kronis yang menjadi masalah di Indonesia. Prevalensi DM tipe II terbesar berada pada kelompok usia lanjut. Hal ini dapat menimbulkan berbagai risiko karena DM tipe II berkaitan dengan terjadinya sarcopenia; kondisi penurunan massa dan kekuatan otot. Hal ini mendorong peneliti untuk meneliti tentang hubungan dari DM tipe II pada pasien lanjut usia dengan Kekuatan Genggam Tangan (KGT) yang mewakili kekuatan otot tangan. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Sebanyak 164 pasien usia lanjut poliklinik rawat jalan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo diikutsertakan dalam penelitian ini. Variabel yang dikumpulkan meliputi penyakit DM tipe II sebagai variabel independen, kekuatan genggam tangan sebagai variabel dependen, serta status nutrisi, usia, hipertensi, dan dislipidemia sebagai variabel perancu. Kriteria KGT menggunakan kriteria yang ditetapkan oleh Asian Working Group for Sarcopenia (AWGS). Analisis statistik yang digunakan adalah analisis bivariat uji chi square dan analisis multivariat uji regresi logistik. Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 40,9% pasien menderita penyakit DM tipe II sementara pasien dengan kekuatan genggam tangan rendah berdasarkan kriteria sebesar 67,1% dari total subjek. Pasien dengan DM tipe II yang memiliki kekuatan genggam tangan rendah adalah sebesar 31,7%. Hasil uji analisis bivariat, mendapatkan adanya hubungan yang bermakna antara penyakit DM tipe II dengan KGT yang lemah (OR, 2,331; 95% CI, 1,154-4,710; p: 0,017). Pada analisis multivariat didapatkan variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan KGT adalah DM tipe II (OR, 4,052; 95% CI, 1,776-9,245; p: 0,001), status nutrisi (OR, 2,369; 95% CI, 1,155-4,860; p: 0,019), dan usia (OR, 3,338; 95% CI, 1,5477,203; p: 0,002).
Kata kunci: Pasien usia lanjut, diabetes mellitus tipe II, kekuatan genggam tangan


Type II diabetes mellitus has became one serious disease in Indonesia and its highest prevalence is in elderly. Type II DM increases the risk of sarcopenia; a declining of muscle mass and strength. This study aimed to determine the association of type II DM and hand grip strength in elderly. This is a crosssectional study involving 164 subjects in geriatric clinic of Cipto Mangunkusumo

National

General Hospital. Variables gathered including type II DM as an independent variable, hand grip strength as a dependent variable, and nutrition status, age, hypertension, and dyslipidemia as confounding varibles. Criteria used for the hand grip strength is derived from the Asian Working Group for Sarcopenia (AWGS) standard. Research data is analyzed using bivariate analysis of chi square and multivariate analysis of logistic regression. From this study, about 40,9% of the subjects are positively identified of type II DM while about 67,1% of the subjects are identified with low handgrip strength. Subject with type II DM that also has low handgrip strength is about 31,7%. Bivariate analysis shows a significant association between type II DM and hand grip strength (OR, 2,331; 95% CI, 1,154-4,710; p: 0,017). Multivariate analysis shows variables are having significant association to hand grip strength, they are; type II DM (OR, 4,052; 95% CI, 1,776-9,245; p: 0,001), nutrition status (OR, 2,369; 95% CI, 1,155-4,860; p: 0,019), and age (OR, 3,338; 95% CI, 1,547-7,203; p: 0,002).
Keywords: Elderly, type II diabetes mellitus, hand grip strength