Tesis

CD 105 sebagai faktor prognostik pada pasien kanker payudara stadium lanjut. = CD 105 as a prognostic factor for late stage breast cancer patients.

Latar Belakang : Kanker payudara adalah kanker yang paling sering ditemukan pada wanita di seluruh dunia. Pada tahun 2012, lebih dari 50% pasien kanker payudara di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo merupakan pasien kanker payudara stadium lanjut. Pada pasien kanker payudara stadium 3, five years survivalnya sebesar 72% sedangkan pada stadium 4 hanya sebesar 22% meski telah mendapat terapi adekuat. Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa pada stadium lanjut, pasien memiliki survival yang rendah walaupun telah mendapatkan terapi yang adekuat. Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi survival rate pasien kanker,yakni faktor host, tumor, lingkungan, dan biomolekuler. Angiogenesis (neoangiogenesis) merupakan faktor biologimolekuler yang paling berperan dalam survival rate pasien kanker. Terdapat banyak maker terjadinya angiogensis yang telah terbukti mampu menggamarkan kejadian neoangiogenesis di manusia, yaitu:CD31, CD34, VEGF, Von Willebrand Factor (vWF) dan CD105 Namun, hanya CD105 yang dikatakan spesifik menandakan angiogenesis intratumoral. Tentu saja, peneliti ingin mengetahui apakah CD105 dapat digunakan sebagai faktor prognostic pada pasien kanker payudara stadium lanjut. Hal inilah yang menyebabkan peneliti tertarik melakukan penelitian tentang peran angiogenesis pada pasien kanker payudara stadium lanjut dengan menggunakan marker CD105. Metode penelitian : Dilakukan studi kohort retrospektif analitik menggunakan data dari rekam medis pasien RS Kanker Dharmais dari tahun 2011 – 2014 untuk analisis survival dan faktor prognostiknya. Dari 100 data yang terkumpul, dilakukan simple random sampling dan didapatkan total 32 pasien. Sediaan sel kanker dari pasien dibuat blok parafin dan bagian tumor dievaluasi untuk MVD pada perbesaran 20X. Nilai rerata dari 4 lapang pandang dicatat sebagai MVD untuk masing-masing tumor. Analisis statistik dilakukan menggunakan analisis univariate dan multivariat memakai SPSS versi 17.0 dan MedCalc. Hasil : Hasil analisis bivariat antara ekspresi CD105 dengan survival rate adalah: crude HR 1,724 (IK 95% 0,693-4,288) dengan nilai p= 0,241. Median survival kelompok ekspresi CD105 positif 1113 hari dan kelompok CD105 negatif 794 hari. Pada hubungan antara CD105 dengan kelompok Luminal A, modalitas terapi, serta metastasis, kelompok dengan ekspresi CD105 negatif memiliki survival rate lebih tinggi dibanding dengan yang memiliki ekspresi CD105 positif. Dari hubungan antara CD105 dengan klinikopatologi pasien kanker payudara didapatkan hubungan bermakna antara usia dan ekspresi CD105 (p= 0,034). Terdapat lebih banyak subjek dengan CD105 negatif dibanding yang positif baik pada grade 3B maupun 4 (69% dan 63,3%). Terdapat hubungan terbalik antara ekspresi CD105 dengan reseptor hormonal dan hubungan antara ekspresi PR dengan ekspresi CD105 dinilai bermakna secara statistik (p = 0,042). 71,8% pasien dengan HER2 negatif, memiliki CD105 negatif juga, dan 60% subjek dengan HER2 positif, menunjukkan ekspresi CD105 yang juga positif. Pada hubungannya dengan ekspresi KI67, baik pada ekspresi KI67 positif maupun negatif terdapat lebih banyak subjek dengan CD105 negatif. Kesimpulan : CD105 tidak dapat digunakan sebagai faktor prognostik pada pasien kanker payudara stadium lanjut, CD105 yang tinggi atau positif memiliki survival yang lebih rendah dibanding dengan CD105 rendah atau negative, serta ekspresi CD105 berhubungan dengan usia dan PR.
Kata kunci : Kanker payudara stadium lanjut, CD105, faktor prognostik, survival rate kanker payudara, marker angiogenesis.



Background: Breast cancer is the most common cancer found in women worldwide. In 2012, more than 50% of breast cancer patients in Cipto Mangunkusumo Hospital were advanced breast cancer patients. Stage 3 breast cancer patients have five years survival rate by 72%, while whose in stage 4 only by 22% even after receiving adequate treatment. It makes a big question why in late stage breast cancer, the survival rate was still low even they were treated with adequate treatment. There are four major factors that affect the survival rate of cancer patients, the host factors, tumor, environmental and biomolecular. Angiogenesis (neoangiogenesis) is the most important biomolecular factor which affect the survival rate of cancer patients. There are many angiogensis maker which has proven can describe neoangiogenesis occurrence ini human body, such as: CD31, CD34, VEGF, Von Willebrand Factor (vWF) and CD105, however, it is said that only CD105, which is specifically describe the intratumoral angiogenesis occurence. Of course, researchers want to know whether CD105 can be used as a prognostic factor in patients with late stage breast cancer. This is why researchers interested in conducting research on the role of angiogenesis in patients with advanced breast cancer using the marker CD105. Methods: We studied a retrospective cohort analytic uses data from patient medical records Dharmais Cancer Hospital from year 2011 - 2014 for the survival analysis and prognostic factors. Of the 100 data collected, we did a simple random sampling and obtained a total of 32 patients. The preparate of the patient's cancer cells were made into paraffin blocks and part of the tumor was evaluated for MVD at 20X magnification. The average number of four of the visual field is recorded as MVD for each tumor. Statistical analysis was performed using univariate and multivariate analysis taking SPSS version 17.0 and medcalc.
Results: The results of the bivariate analysis between the expression of CD105 with the survival rate is: crude HR 1.724 (95% CI 0.693 to 4.288), with p = 0.241. Median survival of CD105 positive group is 1113 when the negative group was 794 days. On the relationship between CD105 groups Luminal A, therapy, and metastasis, the group with negative CD105 expression had a higher survival rate than those having a positive CD105 expression. From the relationship between CD105 with clinicopathologic of breast cancer patients, there was a significant relationship between age and CD105 expression (p = 0.034). There is far more subject to the negative than positive CD105 either on grade 3B and 4 (69% and 63.3%). There is an inverse relationship between the expression of CD105 with hormonal receptors and the relationship between the expression of CD105 with PR expression was statistically significant (p = 0.042). 71.8% of patients with HER2 negative, has a negative CD105 as well, and 60% of subjects with HER2positive, suggesting that CD105 expression was also positive. In conjunction with KI67 expression, both in the expression of positive and negative KI67 there were more subjects with negative CD105. Conclusion: CD105 can not be used as a prognostic factor in patients with late stage breast cancer, high CD105 patients have a lower survival compared with low or negative CD105 patients, and CD105 expression correlated with age and PR.
Keywords: late stage breast cancer, CD105, prognostic factors, survival rate of breast cancer, angiogenesis marker.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2016
Pengarang

Dedy Hermansyah - Nama Orang
H. Zafiral Azdi Albar - Nama Orang
Denni Joko Purwanto - Nama Orang
Lenny Sari - Nama Orang
Rizky Ifandriani Putri - Nama Orang

No. Panggil
T16164fk
Penerbit
Jakarta : PPDS Sp-2 Ilmu Bedah.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T16164fkT16164fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of CD 105 sebagai faktor prognostik pada pasien kanker payudara stadium lanjut. = CD 105 as a prognostic factor for late stage breast cancer patients.

Related Collection