Tesis

Peran Red Cell Distribution Width, Rasio Neutrofil- Limfosit, Rasio Trombosit-Limfosit, dan Mean Platelet Volume pada Tromboemboli Vena Tanpa Pencetus di RSUP Dr.Cipto Mangunkusumo = Role of Red Cell Distribution Width, Neutrophil-Lymphocyte Ratio, Platelet-Lymphocyte Ratio, and Mean Platelet Volume in Unprovoked Venous Thromboembolism in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital.

Tromboemboli vena (TEV) merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas akibat penyakit vaskular, dengan insidensi yang meningkat seiring bertambahnya usia dan akumulasi faktor risiko. Diagnosis TEV umumnya membutuhkan modalitas pencitraan, pemeriksaan hematologi rutin seperti Red Cell Distribution Width (RDW), rasio neutrofil-limfosit (RNL), rasio trombosit-limfosit (RTL), dan Mean Platelet Volume (MPV) menjadi alternatif yang praktis, terjangkau, dan mudah diakses. Parameter-parameter ini berpotensi menjadi biomarker tambahan dalam membedakan TEV dengan dan tanpa pencetus, serta mendukung pengambilan keputusan klinis secara cepat namun bukti ilmiah yang mendukung pemanfaatan biomarker hematologi pada TEV di Indonesia masih terbatas. Penelitian ini merupakan studi observasional retrospektif yang melibatkan pasien TEV yang dirawat di rumah sakit rujukan nasional. Subjek diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu TEV dengan pencetus dan tanpa pencetus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok terhadap nilai RDW (p=0,104), MPV (p=0,090), RNL (p=0,254), dan RTL (p=0,424). RDW cenderung lebih tinggi pada kelompok dengan pencetus, sedangkan MPV, RNL, dan RTL lebih tinggi pada kelompok tanpa pencetus. Selain itu, pasien TEV tanpa pencetus lebih sering ditemukan pada kelompok usia yang lebih muda. Secara keseluruhan, parameter hematologi rutin menunjukkan perbedaan antar kelompok yang tidak bermakna secara statistik. Penelitian lebih lanjut dengan desain prospektif dan populasi yang lebih homogen diperlukan untuk memvalidasi dan memperkuat temuan ini.
Kata Kunci: faktor risiko, inflamasi, parameter hematologi,studi retrospektif, trombosis


Venous thromboembolism (VTE) remains a major cause of morbidity and mortality related to vascular disease, with incidence increasing in parallel with advancing age and accumulation of risk factors. Although imaging modalities are typically required for definitive diagnosis, routine hematological parameters such as red cell distribution width (RDW), neutrophil-to-lymphocyte ratio (NLR), platelet-to-lymphocyte ratio (PLR), and mean platelet volume (MPV) offer accessible, low-cost, and practical alternatives. These markers have the potential to distinguish between provoked and unprovoked VTE events and to aid in prompt clinical decision-making. However, scientific evidence supporting the diagnostic utility of these hematological indices in local Indonesian settings remains scarce. This study is a retrospective observational analysis involving patients with confirmed VTE admitted to a national referral hospital. Subjects were categorized into two groups: VTE with a provoking factor and VTE without a provoking factor. The results revealed no statistically significant differences between groups regarding RDW (p=0.104), MPV (p=0.090), NLR (p=0.254), or PLR (p=0.424). Blood transfusions were observed in 15.2% of cases, and age distribution showed a statistically significant difference (p < 0.001). RDW values tended to be higher in the provoked VTE group, whereas MPV, NLR, and PLR were higher in the unprovoked group. Patients with unprovoked VTE also tended to be younger. In conclusion, routine hematological parameters demonstrate potential as adjunctive biomarkers in VTE risk stratification, although this study found no significant differences between provoked and unprovoked VTE groups. Future prospective studies with more homogeneous populations are recommended to validate and strengthen these findings.
Keywords: risk factors, hematologic parameter, retrospective studies, thrombosis