Skripsi

STUDI DESKRIPTIF KOMPLIKASI DAN LUARAN INTUBASI EMERGENSI YANG DILAKUKAN OLEH DOKTER UMUM DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UNIVERSITAS INDONESIA

Latar Belakang Intubasi endotrakeal emergensi merupakan prosedur invasif dan memiliki tingkat komplikasi tinggi di Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk menyelamatkan pasien dengan gangguan jalan napas atau gagal napas. Di RS pendidikan, tindakan ini sering dilakukan juga oleh dokter umum, sehingga penting untuk mengetahui gambaran komplikasi dan luaran tindakan. Metode Penelitian ini merupakan studi deskriptif observasional dengan desain retrospektif potong lintang. Data diperoleh dari rekam medis pasien yang menjalani intubasi emergensi oleh dokter umum di IGD RSUI. Sebanyak 96 pasien memenuhi kriteria menjadi sampel. Variabel yang diteliti meliputi karakteristik pasien, indikasi intubasi, komplikasi, dan luaran. Hasil Mayoritas pasien berusia 18–60 tahun, laki-laki (61,5%), dengan status gizi obesitas I dan diagnosis noninfeksi. Indikasi terbanyak adalah gangguan breathing (91,7%), circulation (86,5%), dan disability (87,5%). Komplikasi terjadi pada 17 pasien (17,7%), terdiri atas komplikasi mayor (66,7%) berupa hipoksia, hipotensi, dan takidisritmia, serta komplikasi minor (27,8%) seperti cedera saluran napas dan perdarahan iatrogenik. Keberhasilan intubasi pada percobaan pertama mencapai 88,5%. Luaran menunjukkan 77 pasien (80,2%) meninggal, 12 pasien (12,5%) ekstubasi, dan 7 pasien (7,3%) menjalani trakeostomi. Kesimpulan Tindakan intubasi emergensi oleh dokter umum di IGD RSUI memiliki angka komplikasi sebesar 17,7%, terutama hipoksia dan hipotensi, dengan keberhasilan intubasi pertama cukup tinggi. Mayoritas pasien tidak bertahan hidup. Temuan ini menekankan pentingnya pelatihan, protokol keselamatan, dan supervisi klinis yang optimal.
Kata Kunci: intubasi endotrakeal emergensi, komplikasi, dokter umum, luaran pasien, instalasi gawat darurat