Tesis

Peran Carbohydrate Antigen 15-3 Dan Spirometri Untuk Mendiagnosis Penyakit Paru Interstisial Ekstensif Pada Pasien Sklerosis Sistemik = The Role of Carbohydrate Antigen 15-3 and Spirometry in Diagnosing Extensive Interstitial Lung Disease in Patients with Systemic Sclerosis.

Latar Belakang: Penyakit paru interstisial merupakan penyebab utama kematian pada pasien sklerosis sistemik. Ketersediaan pemeriksaan HRCT thoraks sebagai baku emas penilaian keterlibatan paru pada sklerosis sistemik tidak merata di seluruh pelayanan kesehatan di Indonesia sehingga dibutuhkan metode alternatif yang lebih murah, mudah, dan mampu laksana. Hingga saat ini belum ada penelitian yang melihat performa pemeriksaan biomarka, dalam hal ini CA 15-3, dan pemeriksaan spirometri untuk mendiagnosis penyakit paru ekstensif pada pasien sklerosis sistemik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kadar Carbohydrate Antigen 15-3 dan spirometri untuk mendiagnosis penyakit paru interstisial yang ekstensif pada pasien sklerosis sistemik. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang dengan metode consecutive sampling pada pasien sklerosis sistemik dengan penyakit paru interstisial yang melakukan kunjungan rawat jalan maupun rawat inap dari bulan April 2025 hingga Juni 2025. Hasil: Penelitian ini melibatkan subjek pasien sklerosis sistemik (SSc) dengan penyakit paru interstisial (PPI), yang terdiri atas 21 subjek (25.6%) dengan PPI ekstensif dan 61 subjek (74.4%) dengan PPI terbatas. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif bermakna antara kadar CA 15-3 dengan luas keterlibatan paru pada HRCT, dengan kekuatan korelasi lemah (ρ = 0,371; IK 95%: 0,174–0,534; p < 0,001). Kombinasi CA 15-3 dan spirometri memiliki performa diagnostik moderate (AUC 0,650) untuk mendiganosis penyakit paru interstisial ekstensif pada pasien sklerosis sistemik. Pada titik potong CA 15- 3 > 23,05 U/mL dan FVC < 60% prediksi didapatkan sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif dan nilai duga negatif berturut-turut sebesar 85,71%; 44,26%; 44,53%; dan 85,58%. Kesimpulan: Kombinasi kadar CA 15-3 dan spirometri menunjukkan kemampuan diagnostik moderat dalam mendiagnosis PPI ekstensif pada pasien sklerosis sistemik. Pada titik potong kadar CA 15-3 > 23,05 U/mL dan FVC < 60% prediksi, kombinasi keduanya memiliki sensitivitas tinggi 85,7% namun spesifisitas rendah (44,3%).
Kata kunci: Sklerosis sistemik, penyakit paru interstisial, CA 15-3, spirometri, HRCT


Background: Interstitial lung disease (ILD) is the leading cause of death in patients with systemic sclerosis (SSc). The availability of high-resolution computed tomography (HRCT) of the thorax, which is the gold standard for assessing lung involvement in systemic sclerosis, is not evenly distributed across healthcare services in Indonesia. Therefore, there is a need for an alternative method that is more affordable, accessible, and feasible. To date, no studies have evaluated the diagnostic performance of the biomarker CA 15-3 and spirometry to diagnose extensive ILD in patients with systemic sclerosis. Objective: This study aims to investigate the role of Carbohydrate Antigen 15-3 (CA 15-3) levels and spirometry in diagnosing extensive interstitial lung disease in patients with systemic sclerosis. Methods: This was a cross-sectional study in patients with systemic sclerosisassociated interstitial lung disease (SSc-ILD), conducted among both outpatient and inpatient visits from April 2025 to June 2025. Results: The study included systemic sclerosis (SSc) patients with interstitial lung disease (ILD), consisting of 21 subjects (25.6%) with extensive ILD and 61 subjects (74.4%) with limited ILD. Correlation analysis showed a statistically significant positive correlation between CA 15-3 levels and the extent of lung involvement on HRCT, with a weak correlation strength (ρ = 0.371; 95% CI: 0.174–0.534; p < 0.001). The combination of CA 15-3 and spirometry demonstrated moderate diagnostic performance (AUC 0.650) in diagnosing extensive ILD in SSc patients. At a cut-off point of CA 15-3 > 23.05 U/mL and FVC < 60% predicted, the sensitivity, specificity, positive predictive value, and negative predictive value were 85.71%, 44.26%, 44.53%, and 85.58%, respectively. Conclusion: The combination of CA 15-3 levels and spirometry showed a moderate diagnostic ability in identifying extensive interstitial lung disease (ILD) in patients with systemic sclerosis. At the cutoff values of CA 15-3 > 23.05 U/mL and FVC < 60% of predicted, the combination showed high sensitivity (85.7%) but low specificity (44.3%).
Keywords: Systemic sclerosis, interstitial lung disease, CA 15-3, spirometry, HRCT