Tesis

Penggunaan Film Animasi Edukasi Prosedur Perioperatif Untuk Mengurangi Ansietas Pada Pasien Pediatrik Yang Akan Menjalani Operasi = The Use of Animated Educational Film on Perioperative Procedures to Reduce Anxiety in Pediatric Patients Scheduled for Surgery.

Pendahuluan : Ansietas praoperatif merupakan masalah umum yang dialami oleh pasien pediatrik sebelum menjalani tindakan bedah. Kecemasan ini berdampak pada perilaku anak, kebutuhan anestetik yang lebih tinggi, serta pemulihan pascaoperasi yang lebih buruk. Edukasi perioperatif merupakan salah satu intervensi nonfarmakologis untuk mengurangi ansietas. Pendekatan edukatif berbasis audiovisual, seperti film animasi, dinilai dapat meningkatkan pemahaman dan mengurangi kecemasan anak secara lebih efektif. Metode : Penelitian ini merupakan randomized controlled trial tidak tersamar yang melibatkan 54 pasien pediatrik usia 6-10 tahun yang akan menjalani operasi elektif di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Subjek dibagi menjadi dua kelompok, yritu kelompok intervensi yang menerima edukasi melalui film animasi, dan kelompok kontrol yang menerima edukasi verbal. Tingkat ansietas diukur menggunakan Modified Yale Preoperative Anxiety Scale (MYPAS) sebelum dan sesudah intervensi. Hasil : Kelompok film animasi edukasi menunjukkan penurunan skor MYPAS dibanding kelompok edukasi verbal. Rata-rata skor MYPAS sebelum intervensi adalah 33,36 pada kelompok film dan 34,82 pada kelompok verbal. Pada kelompok intervensi (film animasi edukasi), median skor MYPAS sebelum paparan edukasi adalah 28,40 dan sesudah paparan edukasi tetap 28. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai dari Z adalah -0,026 dengan p = 0,979 (p > 0,05), yang mengindikasikan tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara skor kecemasan sebelum dan sesudah perlakuan. Pada kelompok kontrol (edukasi verbal), median skor MYPAS sebelum perlakuan adalah 31,60 dan meningkat menjadi 33,40 setelah perlakuan. Uji Wilcoxon menunjukan nilai Z -1,387 dengan p = 0,165 (p > 0,05), menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik. Hasil ini menunjukkan bahwa baik film animasi edukasi maupun edukasi verbal tidak memberikan perbedaan yang bermakna terhadap skoring MYPAS pada penelitian ini. Kesimpulan : Film animasi edukasi prosedur perioperatif tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan edukasi verbal dalam menurunkan ansietas praoperatif pada pasien pediatrik. Namun demikian, pendekatan audiovisual tetap berpotensi menjadi metode edukasi yang menarik dan mudah dipahami anak, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai pelengkap dalam edukasi praoperatif di fasilitas kesehatan.
Kata kunci : Ansietas praoperatif, pasien pediatrik, film animasi, edukasi perioperatif, MYPAS.


Introduction: Preoperative anxiety is a common problem experienced by pediatric patients before undergo surgery. This anxiety impacts children's behavior, higher anesthetic requirements, and poorer postoperative recovery. Perioperative education is a non-pharmacological intervention to reduce anxiety. Audiovisualbased educational approaches, such as animated films, are considered to be more effective in increasing understanding and reducing anxiety in children. Methods: This study was an unblinded randomized controlled trial involving 54 pediatric patients aged 6-10 years undergoing elective surgery at Dr. Cipto Mangunkusumo National Hospital. Subjects were divided into two groups: an intervention group that received education through an animated film, and a control group that received verbal education. Anxiety levels were measured using the Modified Yale Preoperative Anxiety Scale (MYPAS) before and after the intervention. Results: The educational animated film group showed a decrease in MYPAS scores compared to the verbal education group. The average MYPAS score before the intervention was 33.36 in the film group and 34.82 in the verbal group. In the intervention group (educational animated film), the median MYPAS score before educational exposure was 28.40 and after educational exposure remained at 28. The Wilcoxon test results showed a Z value of -0.026 with p = 0.979 (p > 0.05), indicating no statistically significant difference between anxiety scores before and after treatment. In the control group (verbal education), the median MYPAS score before treatment was 31.60 and increased to 33.40 after treatment. The Wilcoxon test showed a Z value of-1.387 with p = 0.165 (p > 0.05), indicating no statistically significant difference. These results indicate that neither educational animated film nor verbal education provided a significant difference to MYPAS scores in this study. Conclusion: The educational animated film about perioperative procedures did not show a statistically significant difference compared to verbal education in reducing preoperative anxiety among pediatric patients. Nevertheless, the audiovisual approach remains a potentially engaging and easily understandable educational method for children, and thus may be considered as a complementary tool in preoperative education within healthcare facilities.
Keywords: Preoperative anxiety, pediatric patients, animated films, perioperative education, MYPAS.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2025
Pengarang

Daniel Pramandana Lumunon - Nama Orang
Ratna Farida - Nama Orang
Raihanita Zahra - Nama Orang

No. Panggil
T25403fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif.,
Deskripsi Fisik
xviii, 83 hlm., ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
T25
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T25403fkT25403fkPerpustakaan FKUITersedia - File Digital
Image of Penggunaan Film Animasi Edukasi Prosedur Perioperatif Untuk Mengurangi Ansietas Pada Pasien Pediatrik Yang Akan Menjalani Operasi = The Use of Animated Educational Film on Perioperative Procedures to Reduce Anxiety in Pediatric Patients Scheduled for Surgery.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.