Tesis
Parameter Ekokardiografi Strain Ventrikel Kanan Sebagai Modalitas Diagnostik Fibrosis Ventrikel Kanan Pada Pasien Defek Septum Atrium = Echocardiographic Parameters of Right Ventricular Strain as a Diagnostic Modality of Right Ventricular Fibrosis in Atrial Septal Defect Patients.
Latar belakang: Defek septum atrium sekundum (DSAS) merupakan kelainan jantung bawaan yang paling sering terjadi di dunia dan di Indonesia. DSAS dengan hipertensi arteri pulmonalis (PAH) meningkatkan tekanan dan volume di ventrikel kanan (Vka) yang menginduksi respons adaptif dan maladaptif yang mengakibatkan fibrosis berlebihan. Evaluasi fibrosis dilakukan dengan pemeriksaan histologis spesimen biopsi endomiokard (BEM) secara invasif dan noninvasif dengan pencitraan resonansi magnetik jantung (CMRI). Akumulasi fibrosis di RV juga akan menurunkan fungsi diastolik dan sistolik miokardium dan dapat dideteksi dengan menggunakan ekokardiografi. Analisis regangan menggunakan speckle tracking echocardiography dua dimensi (2DSTE) merupakan alat yang menjanjikan untuk mengevaluasi fungsi ventrikel kanan dan terdapat bukti kegunaannya untuk mendeteksi fibrosis pada pasien gagal jantung. Namun, terdapat kelangkaan informasi mengenai kegunaan analisis regangan dalam menilai fibrosis Vka dibandingkan dengan BEM, khususnya pada pasien DSAS-PAH. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kemampuan diagnostik strain longitudinal Vka menggunakan 2-dimensi speckle tracking echocardiography (2DSTE) untuk menilai derajat atau derajat fibrosis Vka dibandingkan dengan BEM sebagai baku emas.. Metode: Penelitian ini merupakan uji diagnostik untuk mengevaluasi akurasi regangan miokardium dengan 2DSTE untuk menilai derajat fibrosis pada pasien DSAS-PAH berusia ≥18 tahun. Hasil: Sebanyak 29 pasien dengan DSAS-PAH yang menjalani right heart catheterization RHC, BEM dan 2DSTE terlibat dalam penelitian ini. Usia rata-rata adalah 37 ± 12 dan mayoritas adalah perempuan (89,7%). Hasil analisis receiving operator curve (ROC) menunjukkan free wall longitudinal strain ventrikel kanan (FWLS Vka) memiliki area under the curve (AUC) sebesar 0.774 dan global longitudinal strain ventrikel kanan (GLS Vka) sebesar 0.745. Dengan menggunakan uji Youden Index didapatkan titik potong optimal ≥ -12.3% untuk FWLS dengan sensitifitas 66.7%, spesifisitas 85.7%, positive predictive value (PPV) 83.3%, negative predictive value (NPV) 70.6%. Titik potong optimal GLS Vka ≥ 11.2% dan mampu mendeteksi derajat fibrosis tinggi dengan sensitivitas 66,7% dan spesifisitas 76.9% dengan PPV 76,9% dan NPV 68.8%. Kesimpulan: Pada pasien dengan DSAS-PAH, FWLS VKa dan GLS Vka ditemukan memiliki kemampuan uji diagnostik yang cukup untuk membedakan pasien dengan derajat fibrosis yang tinggi dengan yang rendah.
Kata Kunci : strain ekokardiografi, defek septum atrium sekundum, fibrosis ventrikel kanan, hipertensi arteri pulmoner, biopsi endomiokardium.
Background: Secundum atrial septal defect (ASD) is the most common congenital heart defect in the world and in Indonesia. Secundum ASD with pulmonary arterial hypertension (PAH) increases pressure and volume in the right ventricle (RV) which induce adaptive and maladaptive responses that result in excessive fibrosis. Evaluation of fibrosis is done using histological examination of endomyocardial biopsy (BEM) specimen invasively and noninvasively by cardiac magnetic resonance imaging (CMRI). Fibrosis accumulation in the RV will also reduce the diastolic and systolic function of the myocardium and which can be detected using echocardiography. Strain analysis using speckle tracking echocardiography (STE) is a promising tool for evaluating right ventricle function and there is evidence of its utility to detect fibrosis in heart failure patients. However, there is a paucity of information regarding the utility of strain analysis at assessing RV fibrosis compared to BEM, particularly in secundum ASD-PAH patients. Objective: This study is a diagnostic test to evaluate the accuracy of myocardial strain with 2DSTE to assess the degree of fibrosis in DSAS-PAH patients aged ≥18 years. Methods: This is an analytical observational study with cross-sectional design in patients with secundum ASD-PAH aged >18 years who underwent right heart catheterization, followed by BEM and 2DSTE of the RV to assess RV fibrosis. Results: A total of 28 patients with secundum ASD-PAH who underwent RHC, BEM and 2DSTE were involved in this study. The mean age was 37 ± 12 and the majority was female (89,7%). The results of the receiving operator curve (ROC) analysis showed that the AUC for RV FWLS is 0.774 and RV GLS is 0.745. Using the Youden Index test, the optimal cutoff point was ≥ -12.3% for FWLS with a sensitivity of 66.7%, specificity of 85.7%, PPV of 83.3%, NPV of 70.6%. The optimal cutoff point for GLS was ≥ -11.2% and was able to detect high degrees of fibrosis with a sensitivity of 66.7% and a specificity of 78.6% with a PPV of 76.9% and NPV of 68.8%. Conclusion: In patients with ASD-PAH, RV FWLS dan GLS were found to have fair diagnostic ability to differentiate patients with high from low degrees of fibrosis.
Keywords: strain echocardiography, secundum atrial septal defect, pulmonary artery hypertension, fibrosis right ventricle, endomyocardial biopsy
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2025
- Pengarang
-
Bagas Adhimurda Marsudi - Nama Orang
Oktavia Lilyasari - Nama Orang
Elen - Nama Orang - No. Panggil
-
T25398fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah., 2025
- Deskripsi Fisik
-
xx, 61 hlm., ; 25 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T25
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
| T25398fk | T25398fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia - File Digital |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi