Tesis

Korelasi Nilai Kualitas Hidup dari Kuesioner Generik SF-36 dan Kuesioner Spesifik Gagal Jantung Minnesota Living with Heart Failure pada Pasien dengan Gagal Jantung Kronik Stabil = Correlation of Health-related Quality of Life Scores between the Generic SF-36 Generic Questionnaire and the Minnesota Living with Heart Failure Specific Questionnaire in Patients with Stable Chronic Heart Failure.

Latar Belakang: Kualitas hidup merupakan salah satu tujuan utama dalam rencana tatalaksana penyakit gagal jantung. Akan tetapi, penilaian kualitas hidup belum menjadi dilakukan secara rutin pada populasi gagal jantung di Indonesia. Pengukuran kualitas hidup dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa instrumen, seperti kuesioner generik Short Form-36 (SF-36) atau kuesioner spesifik Minnesota Living with Heart Failure (MLHF). Tujuan: Menilai kemampuan kuesioner generik SF-36 untuk mengidentifikasi pasien dengan penyakit gagal jantung kronis yang memiliki kualitas hidup buruk, serta menilai korelasi antara kuesioner SF-36 dengan kuesioner MLHF. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang dengan data primer berupa kuesioner yang akan dibagikan kepada kelompok pasien dan juga kelompok orang sehat di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Indonesia. Dilakukan uji validasi kuesioner SF- 36 versi Bahasa Indonesia terlebih dahulu untuk digunakan pada populasi gagal jantung kronis. Setelah itu, kelompok pasien akan dibagikan kuesioner SF-36 dan MLHF secara bersamaan, dan kelompok sehat akan dibagikan kuesioner SF-36. Uji korelasi antara kedua kuesioner, serta analisis bivariat dan multivariat akan dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang berperan dalam menentukan skor kualitas hidup. Hasil: 154 pasien dengan gagal jantung kronik dan 445 orang sehat direkrut untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Dilakukan Propensity Score Matching berdasarkan usia dan jenis kelamin, dan didapatkan subjek final penelitian 154 untuk kedua kelompok. Rerata skor kualitas hidup ditemukan lebih rendah pada kelompok pasien dibandingkan dengan kelompok sehat (70,1 ±17,0 vs 78,5 ± 13,8, p < 0,001)). Skor yang didapatkan oleh Kuesioner SF-36 memiliki korelasi yang kuat terhadap skor oleh kuesioner MLHF (r = -0,729). Faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap skor kualitas hidup adalah status tidak bekerja dan pemberian obat penyekat beta. Kesimpulan: Kuesioner generik SF-36 memiliki korelasi yang baik dengan kuesioner spesifik gagal jantung MLHF. Untuk menilai tingkat kualitas hidup secara keseluruhan pada pasien dengan gagal jantung kronik, selain skor dari kuesioner MLHF, terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti status tidak bekerja dan pemberian obat penyekat beta.
Kata kunci: gagal jantung, kualitas hidup, kuesioner SF-36, kuesioner MLHF


Background: Quality of life is one of the main goals in the management plan for heart failure. However, quality of life assessment has not been routinely performed in the heart failure population in Indonesia. Quality of life measurement can be done using several instruments, such as the generic Short Form-36 (SF-36) questionnaire or the specific Minnesota Living with Heart Failure (MLHF) questionnaire. Objective: To assess the ability of the generic SF-36 questionnaire to identify patients with chronic heart failure who have poor quality of life, and to assess the correlation between the SF-36 questionnaire and the MLHF questionnaire. Methods: This study is a cross-sectional study with primary data in the form of questionnaires that will be distributed to patient groups and also healthy people at Harapan Kita Heart and Blood Vessel Hospital, Indonesia. A validation test of the Indonesian version of the SF-36 questionnaire was first conducted for use in the chronic heart failure population. After that, the patient group will be distributed the SF-36 and MLHF questionnaires simultaneously, and the healthy group will be distributed the SF-36 questionnaire. Correlation tests between the two questionnaires, as well as bivariate and multivariate analyses will be conducted to identify other factors that play a role in determining the quality of life score. Results: The generic SF-36 questionnaire has a good correlation with the specific MLHF heart failure questionnaire. The score obtained by the SF-36 Questionnaire has a strong correlation with the score obtained by the MLHF questionnaire (r = -0.729). Several factors that were found to have an influence on the quality of life score are education level, employment status, and BMI. Conclusion: The generic SF-36 questionnaire has a good correlation with the specific MLHF heart failure questionnaire. To assess the overall quality of life in patients with chronic heart failure, aside from the MLHF questionnaire score, we need to consider other sociodemographic and clinical factors such as unemployment status and beta-blocker theraoy.
Keywords: heart failure, quality of life, SF-36 questionnaire, MLHF questionnaire

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2025
Pengarang

Shandy Stewart Narpati - Nama Orang
Elen - Nama Orang
Basuni Radi - Nama Orang

No. Panggil
T25396fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.,
Deskripsi Fisik
xvii, 50 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
T25
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T25396fkT25396fkPerpustakaan FKUITersedia - File Digital
Image of Korelasi Nilai Kualitas Hidup dari Kuesioner Generik SF-36 dan Kuesioner Spesifik Gagal Jantung Minnesota Living with Heart Failure pada Pasien dengan Gagal Jantung Kronik Stabil = Correlation of Health-related Quality of Life Scores between the Generic SF-36 Generic Questionnaire and the Minnesota Living with Heart Failure Specific Questionnaire in Patients with Stable Chronic Heart Failure.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.