Tesis

Korelasi Skor Risiko Framingham dengan Ketebalan Tunika Intima Media Karotis pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 = Correlation of Framingham Risk Scores with Carotid Intima Media Thickness in Type 2 Diabetes Mellitus Patients.

Latar belakang: Arterosklerosis merupakan penyebab utama penyakit kardiovaskular, penyebab peningkatan risiko pada diabetes melitus tipe 2. Skor risiko Framingham adalah skor yang diterima secara luas untuk menilai risiko kardiovaskular. Carotid Intima Media Thickness (CIMT) adalah pengukuran noninvasif untuk aterosklerosis subklinis, sebagai penanda yang dapat menilai perubahan awal pada pembuluh darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketebalan CIMT melalui ultrasonografi arteri karotis dan menilai korelasinya dengan skor risiko framingham pada pasien diabetes melitus tipe 2 (DMT2) tanpa riwayat penyakit kardiovaskular. Metode: Studi potong lintang pada 165 pasien DMT2 yang dilakukan perhitungan skor risiko Framingham melalui algoritma yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan usia, jenis kelamin, tekanan darah, kadar kolesterol dan status merokok. Secara bersamaan, ultrasonografi digunakan untuk menilai ketebalan tunika intima media arteri karotis. Dilakukan analisis statistik korelasi dan model regresi dalam menilai hubungan antara keduanya. Hasil : Skor risiko Framingham pada subjek memiliki distribusi risiko kardiovaskular rendah 12,72%, sedang 30,3% dan tinggi 56,97%. CIMT arteri karotis komunis adalah rerata 0,63 ± SB 0,12 mm. Temuan awal menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan (r = 0,312, p < 0,001). Dalam analisis regresi linier multivariat, ditemukan LDL merupakan faktor perancu yang signifikan terhadap korelasi antara skor Framingham dan CIMT. Simpulan: Terdapat korelasi positif lemah antara skor risiko Framingham dengan CIMT pada pasien DM tipe 2 tanpa riwayat kardiovaskular dengan LDL sebagai faktor perancu.
Kata Kunci: Diabetes melitus, Ketebalan tunika intima media, skor risiko Framingham


Background: Atherosclerosis is a major cause of cardiovascular disease, and there is an increased risk of type 2 diabetes mellitus. The Framingham risk score is a widely accepted score for assessing cardiovascular risk, mostly applied to the general population. Carotid Intima Media Thickness (CIMT) is a non-invasive measurement of subclinical atherosclerosis, as a marker that can assess early changes in blood vessels. Objective: This study aims to determine the thickness of the intima media (CIMT) via carotid artery ultrasound and assess its correlation with the Framingham risk score in a high risk group, namely type 2 diabetes mellitus (T2DM). Methods: Cross-sectional study of 165 type 2 DM patients in which the Framingham risk score was calculated using a predetermined algorithm taking into account age, gender, blood pressure, cholesterol levels and smoking status. Simultaneously, ultrasonography is used to assess the thickness of the carotid artery intima media. Correlation statistical analysis and regression models were carried out to assess the relationship between the two. Results: The Framingham risk score in the subjects had a cardiovascular risk distribution of low 12.72%, medium 30.3% and high 56.97%.. The mean common carotid artery CIMT was mean 0,63 ± SD 0,12 mm. Preliminary findings indicate a significant positive correlation (r = 0.312, p < 0.001). In multivariate linear regression analysis, it was found that LDL were significant as confounder of the correlation between Framingham score and CIMT. Conclusion: There was a weak positive correlation between the Framingham risk score and CIMT in type 2 DM patients without a cardiovascular history with LDL as a confounding factor.
Key words: Diabetes melitus, Carotid Intima Media Thickness (CIMT), Framingham risk score