Tesis
Hubungan Kadar Urat Serum dengan Penurunan Laju Filtrasi Glomerulus pada Pasien Diabetes Melitus yang Terdiagnosis Penyakit Ginjal Diabetes di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta = The Association Between Serum Uric Acid Levels and the Decline in Glomerular Filtration Rate in Diabetes Melitus Patients Diagnosed with Diabetic Kidney Disease at Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta.
Latar belakang: Kadar asam urat serum yang tinggi berhubungan dengan progresivitas penyakit ginjal, khususnya pada pasien Diabetes Melitus (DM) tipe 2. Mekanisme yang mendasari melibatkan disfungsi endotel, stres oksidatif, dan inflamasi kronis yang memperburuk kerusakan ginjal. Penelitian di Indonesia mengenai hubungan kadar SUA dengan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) pada pasien DM dengan penyakit ginjal diabetes (PGD) masih terbatas. Tujuan: Mengetahui hubungan kadar asam urat serum dengan penurunan laju filtrasi glomerulus pada pasien Diabetes Melitus yang terdiagnosis Penyakit Ginjal Diabetes di RSCM Jakarta selama satu tahun. Metode: Penelitian kohort retrospektif ini menggunakan data rekam medis 192 pasien DM yang kontrol di Poliklinik Endokrin dan atau Ginjal Hipertensi RSCM, memenuhi kriteria LFG ≥ 60 mL/menit/1,73 m² pada awal penelitian, memiliki data asam urat serum awal, dan LFG satu tahun kemudian. Analisis bivariat dan multivariat digunakan untuk mengevaluasi hubungan SUA dengan penurunan LFG, disesuaikan dengan variabel perancu seperti usia, jenis kelamin, hipertensi, profil lipid, indeks massa tubuh (IMT), kontrol glikemik, dan faktor komorbid lainnya Hasil: Prevalensi hiperurisemia pada populasi ini sebesar 85,94 %. Analisis multivariat menunjukkan bahwa kadar asam urat yang tinggi ( ≥ 6 mg/dL pada perempuan, ≥ 7 mg/dL pada laki-laki) meningkatkan risiko penurunan LFG sebesar 13,5% dibandingkan pasien dengan kadar normal setelah penyesuaian variabel perancu (RR 1,135 IK 95% (1,015- 1,268). Faktor IMT tinggi ditemukan berperan protektif terhadap penurunan LFG, sedangkan profil lipid, HbA1c, dan gula darah puasa tidak menunjukkan hubungan signifikan dengan progresivitas PGD. Kesimpulan: Asam urat serum yang tinggi merupakan faktor risiko independen terhadap progresivitas PGD pada pasien DM tipe 2. Pemantauan dan pengelolaan kadar asam urat serum dapat menjadi bagian penting dari strategi pencegahan penurunan fungsi ginjal pada populasi ini.
Kata kunci: Hiperurisemia, asam urat serum, diabetes melitus tipe 2, penyakit ginjal diabetes, laju filtrasi glomerulus
Background: Elevated serum uric acid levels are associated with the progression of kidney disease, particularly in type 2 Diabetes Mellitus . The underlying mechanisms include endothelial dysfunction, oxidative stress, and chronic inflammation. Evidence from Indonesia on the association between serum uric acid and Glomerular Filtration Rate decline in diabetic kidney disease is limited Objective: To evaluate the association between serum uric acid levels and Glomerular Filtration Filtration decline in patients with type 2 diabetes melitus diagnosed with diabetic kidney disease. Methods: This retrospective cohort study analyzed medical records of 192 type 2 diabetes melitus patients attending the Endocrinology and or Kidney Hypertension Clinics at Cipto Mangunkusumo National General Hospital , Jakarta. Inclusion criteria were baseline glomerular filtration rate ≥ 60 mL/min/1.73 m², available baseline serum uric acid, and follow-up glomerular filtration rate after one year. Bivariate and multivariate analyses were performed, adjusting for potential confounders including age, sex, hypertension, lipid profile, body mass index, glycemic control, and comorbidities. Results: Hyperuricemia prevalence was 85.94%. Multivariate analysis revealed that elevated SUA levels ( ≥ 6 mg/dL in women, ≥ 7 mg/dL in men) were associated with a 13.5% higher risk of GFR decline compared to normal serum uric acid (RR 1.135; 95% CI 1.015– 1.268) after adjustment. Higher Body mass index was protective against glomerular filtration rate decline, while lipid profile, HbA1c, and fasting blood glucose were not significantly associated with diabetic kidney disease progression. Conclusion: Elevated serum uric acid is an independent risk factor for diabetic kidney disease progression in Type 2 Diabetes Melitus. Regular monitoring and management of serum uric acid may be crucial in preventing kidney function decline in this population.
Keywords: Serum uric acid, Glomerular Filtration Rate Decline, Diabetic Kidney Disease
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2025
- Pengarang
-
Rury Maharani Adna - Nama Orang
Maruhum Bonar Hasiholan Marbun - Nama Orang
Em Yunir - Nama Orang
Ikhwan Rinaldi - Nama Orang - No. Panggil
-
T25381fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Dalam., 2025
- Deskripsi Fisik
-
xviii, 80 hlm., ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
SBP Online
- Klasifikasi
-
T25
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
| T25381fk | T25381fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia - File Digital |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi