Tesis

Bedah Katup Jantung pada Lansia: Mortalitas, Faktor-Faktor yang Berhubungan, dan Kesintasan = Valvular Surgery in the Elderly: Mortality, Associated Risk Factors, and Survival.

Latar Belakang: Prevalensi penyakit katup jantung (PKJ) pada usia lanjut (lansia) diproyeksikan akan semakin meningkat di Indonesia. Bedah katup jantung seringkali menjadi pilihan utama bagi PKJ, namun prosedur ini memiliki risiko komplikasi dan mortalitas yang lebih tinggi pada lansia. Saat ini belum ada data tentang mortalitas dan kesintasan jangka panjang pasca bedah katup jantung pada lansia di Indonesia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka mortalitas intraperawatan, mortalitas jangka panjang, kesintasan jangka panjang, serta mengeksplorasi faktor risiko yang berkontribusi terhadap ketiga luaran tersebut setelah operasi katup jantung pada pasien lansia. Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif yang menggunakan data sekunder dari registri dan rekam medis. Populasi penelitian ini adalah pasien PKJ usia 60 tahun ke atas yang menjalani pembedahan katup jantung pada tahun 2018-2023. Penelitian dilakukan di Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Universitas Indonesia / Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK), Jakarta pada bulan April – Mei 2025. Hasil: Terdapat 479 pasien yang dilakukan analisis (median usia 64 tahun). Mortalitas intraperawatan terjadi pada 7,7% subjek sementara mortalitas jangka panjang terjadi pada 16,9% subjek. Kesintasan jangka panjang (waktu pemantauan 12-84 bulan) sebesar 74,3% dengan median pemantauan 40 bulan. Prediktor independen yang berpengaruh terhadap mortalitas intraperawatan adalah kelas fungsional NYHA III-IV (OR: 3,37, 95%CI:1,67-6,80; p < 0,001), dan FEVKi < 50% (OR: 2,24, 95%CI:1,04-4,82; p = 0,038). IMT lebih tinggi (OR: 0,91, 95%CI:0,83-0,995; p = 0,038), dan etiologi PKJ primer (OR: 0,36, 95%CI:0,15-0,86; p = 0,022) bersifat protektif terhadap mortalitas intraperawatan. Sementara prediktor independen yang berpengaruh terhadap mortalitas jangka panjang adalah fibrilasi atrium (OR: 1,83, 95% CI: 1,02-3,02; p = 0,042), kelas fungsional NYHA III-IV (OR: 2,97, 95%CI: 1,72-5,14; p < 0,001), serta operasi penggantian katup (OR: 2,37, 95%CI: 1,32-4,26; p = 0,004). IMT lebih tinggi (OR: 0,93, 95%CI: 0,88-0,996; p = 0,038) tetap memiliki pengaruh protektif pada mortalitas jangka panjang. Kesimpulan: Pasca bedah katup, angka mortalitas intraperawatan 7,7%, mortalitas jangka panjang 16,9%, dan kesintasan jangka panjang 74,3%. Faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas intraperawatan adalah IMT rendah, kelas fungsional NYHA III-IV, FEVKi < 50%, dan lesi katup dengan etiologi sekunder. Faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas jangka panjang adalah IMT rendah, kelas fungsional NYHA III-IV, FEVKi

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2025
Pengarang

Virandra Biramanandi Kusmanto - Nama Orang
Amiliana M. Soesanto - Nama Orang
Amir Aziz Alkatiri - Nama Orang
Amin Tjubandi - Nama Orang

No. Panggil
T25356fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.,
Deskripsi Fisik
xix, 50 hlm., ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
T25
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T25356fkT25356fkPerpustakaan FKUITersedia - File Digital
Image of Bedah Katup Jantung pada Lansia: Mortalitas, Faktor-Faktor yang Berhubungan, dan Kesintasan = Valvular Surgery in the Elderly: Mortality, Associated Risk Factors, and Survival.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.