Tesis
Korelasi antara Kadar Magnesium Serum dan Uji Duduk Berdiri pada Pasien Malnutrisi = Correlation between Serum Magnesium Levels and ChairStand Test in Patient with Malnutrition.
Magnesium telah diketahui memiliki peran pada sintesis protein, produksi energi dan kontraksi otot. Hubungan antara kadar magnesium serum terhadap kekuatan otot pada populasi malnutrisi belum diteliti. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar magnesium serum dengan kekuatan otot yang diukur dengan uji duduk berdiri pada pasien malnutrisi. Penelitian dilakukan di Poliklinik IPRJT RSCM pada bulan April hingga Mei 2025. Pengumpulan subjek dilakukan dengan metode consecutive sampling dan didapatkan 53 subjek malnutrisi. Median usia subjek adalah 34 tahun, jenis kelamin laki-laki dan perempuan berimbang, derajat malnutrisi ringan dan sedang berimbang. Rerata asupan magnesium subjek adalah 230,9 mg/hari dan sebagian besar (84,1%) memiliki asupan magnesium yang rendah. Rerata kadar magnesium serum adalah 1,98 ± 0,21 mg/dL dan didapatkan 3,8% memiliki kadar magnesium serum yang rendah. Rerata hasil Uji Duduk Berdiri adalah 10,3 ± 2,4 detik. Pada penelitian ini tidak didapatkan korelasi antara kadar magnesium serum dan Uji Duduk Berdiri (r - 0,03; p 0,829).
Kata kunci: kadar magnesium serum, kekuatan otot, uji duduk berdiri, malnutrisi
Magnesium is known to play a role in protein synthesis, energy production, and muscle contraction. However, the association between serum magnesium levels and muscle strength in malnourished population has not been widely studied. This cross-sectional study aimed to investigate the relationship between serum magnesium level and muscle strength, as measured by Chair-Stand Test in patient with malnutrition. The study was conducted at Poliklinik IPRJT RSCM from April to May 2025. Subjects were recruited using consecutive sampling method, resulting in a total of 53 malnourished participants. The median age of the subjects was 34 years old, with a balanced distribution of male and female participants, as well as mild and moderate malnutrition. The mean dietary magnesium intake was 230.9 mg/day, with the majority (84.1%) having low magnesium intake. The mean serum magnesium level was 1,98 ± 0,21 mg/dL, and 3,8% of subjects had low serum magnesium levels. The mean result of the Chair-Stand Test was 10.3 ± 2.4 seconds. This study found no correlation between serum magnesium levels and Chair-Stand Test results (r - 0,03; p 0,829).
Keywords: serum magnesum level, muscle strength, chair-stand test, malnutrition
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2025
- Pengarang
-
Anissa Syafitri - Nama Orang
Yohannessa Wulandari - Nama Orang
Diyah Eka Andayani - Nama Orang - No. Panggil
-
T25348fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Ilmu Gizi Klinik., 2025
- Deskripsi Fisik
-
xvii, 73 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
SBP Online
- Klasifikasi
-
T25
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
| T25348fk | T25348fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia - File Digital |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi