Tesis
Absenteisme pada Pekerja dengan Eksaserbasi Akut Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) = Absenteeism in Workers with Acute Excacerbation Chronic Lung Disease.
Latar Belakang: Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Risiko PPOK pada pekerja di industri otomotifdapat disebabkan karena pajanan debu atau asap dari emisi gas buang yang mengandung karbonmonoksida, las, cat, pelarut, dan cairan hidrolik. PPOK pada pekerja dapat menurunkan kualitas hidup dan produktivitas. Tujuan: Untuk menilai durasi perkiraan cuti sakit pada pekerja dengan PPOK berdasarkan faktor prognosis berupa usia, riwayat merokok, dan penurunan fungsi paru. Metode: Pencarian artikel melalui database Pubmed, Scopus, dan Embase. Artikel yang didapat disaring berdasarkan kriteria inklusi yaitu systematic review, studi kohort, penelitian pada manusia, serta topik dan isi yang relevan dengan eksaserbasi akut PPOK dan pekerja bengkel dengan paparan sejenis seperti emisi gas buang, debu las, dan rokok. Sedangkan kriteria eksklusi yaitu PPOK hanya sebagai penyakit penyerta, PPOK tidak relevan dengan pekerjaan, serta laporan kasus individu/non-artikel. Dari artikel yang terpilih sesuai dengan kriteria PICO dan pertanyaan klinis dilakukan telaah kritis untuk menilai validitas, importancy, dan applicability artikel tersebut. Hasil: Terdapat enam artikel terpilih yang melaporkan bahwa pekerja dengan PPOK yang mengalami eksaserbasi akut membutuhkan rata-rata 12 hari cuti sakit per tahun. Gangguan fungsi paru (kapasitas vital paksa atau FVC < 80%) meningkatkan risiko cuti sakit sebanyak 1,77 kali. Pekerja dengan PPOK yang merokok justru kembali bekerja lebih cepat dibanding yang tidak merokok (HR 2,89; p = 0,003). Tidak ditemukan hubungan signifikan antara usia, pajanan kerja seperti uap, gas, debu, dan asap (Vapours, Gases, Dusts, and Fumes / VDGF), kepuasan kerja, dan angka absensi Kesimpulan: Absentisme (perkiraan lamanya cuti sakit) pada pekerja otomotif (bengkel mobil) dengan eksaserbasi akut PPOK yaitu 1 hari per bulan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh riwayat merokok, gangguan fungsi paru dan usia.
Kata kunci: cuti sakit, absenteisme, PPOK, pekerja otomotif
Background: Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a significant public health issue in Indonesia. Automotive workshop workers are at risk due to prolonged exposure to dust and exhaust emissions, potentially reducing their quality of life and productivity. Objective: To assess the estimated duration of absenteeism in patients with COPD in relation to prognostic factors such as age, smoking history, and lung function limitation Methods: This is an Evidence-based Case Report. Articles were retrieved from PubMed, Scopus, and Embase databases, screened using inclusion and exclusion criteria, and critically reviewed based on PICO criteria to assess validity and applicability. Results: Six studies reported that COPD workers with acute exacerbations took an average of 12 sick days annually, with lung function limitations (Force Vital Capacity or FVC < 80%) increasing sick leave risk by 1.77 times. Smoking COPD workers returned to work faster than non-smokers (HR 2.89, p = 0.003). No association was found between age, occupational exposure such as Vapours, gases, Dusts, and Fumes (VDGF) exposure, job satisfaction, and absenteeism. Conclusion: Absenteeism due to COPD exacerbations is influenced by smoking history, lung function, and age.
Keywords: Absenteeism, COPD, Workers
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2024
- Pengarang
-
Sevina Triani - Nama Orang
Indah Suci Widyahening - Nama Orang
Feni Fitriani Taufik - Nama Orang - No. Panggil
-
T24649fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi., 2024
- Deskripsi Fisik
-
xi, 87 hlm., 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T24
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
| T24649fk | T24649fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi