Tesis

Perbandingan Delirium Pulih Sadar Pada Penggunaan Sevofluran yang Dipandu CONOX™ dan Sevofluran 1 MAC: Kajian Terhadap Pasien Anak yang Menjalani Operasi Mata dengan Anestesia Umum = Comparison of Emergence Delirium in Sevoflurane Administration Guided by CONOX™ vs. Sevoflurane at 1 MAC: A Study on Pediatric Patients Undergoing Ophthalmic Surgery Under General Anesthesia.

Pendahuluan: Delirium pulih sadar merupakan komplikasi umum pasca anestesia umum pada anak prasekolah, khususnya setelah operasi mata, dengan penggunaan sevofluran dosis tinggi sebagai salah satu faktor risikonya. Penelitian ini membandingkan insidensi delirium pulih sadar, nyeri pasca operasi, dan PONV antara sevofluran yang dipandu CONOX™ dan sevofluran 1 MAC. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan anestesia anak di praktik klinis. Metode: Penelitian ini merupakan RCT single-blind yang melibatkan anak usia 2– 7 tahun yang menjalani operasi mata di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Peserta dibagi menjadi dua kelompok: sevofluran dipandu CONOX™ (qCON 40–60) dan sevofluran 1 MAC. Luaran utama adalah kejadian delirium pulih sadar (PAED ≥10), sedangkan luaran sekunder adalah nyeri (FLACC) dan PONV (BARF) yang dinilai pada 10, 30, dan 60 menit di ruang pulih sadar. Total 126 pasien akan diteliti dengan analisis menggunakan SPSS. Hasil: Penggunaan sevofluran yang dipandu CONOX™ secara signifikan menurunkan kejadian delirium pulih sadar (1,6% vs 28,1%), nyeri (11,3% vs 37,5%), dan PONV (30,6% vs 53,1%) dibandingkan sevofluran 1 MAC. Kelompok CONOX™ juga membutuhkan dosis sevofluran lebih rendah dan menunjukkan hubungan kuat antara delirium dengan meningkatnya nyeri dan PONV. Simpulan: Penggunaan sevofluran dengan pemantauan CONOX™ secara signifikan menurunkan kejadian delirium pulih sadar, nyeri, dan PONV pascaoperasi mata pada anak dibandingkan penggunaan sevofluran 1 MAC
Kata kunci: Delirium pulih sadar, Sevofluran, CONOX™, anestesi anak, operasi mata, nyeri, PONV


Backround: Post-emergence delirium is a common complication after general anesthesia in preschool children, especially following ophthalmic surgery, with highdose sevoflurane being one of the risk factors. This study compared the incidence of post-emergence delirium, postoperative pain, and PONV between CONOX™-guided sevoflurane and 1 MAC sevoflurane. The results are expected to improve the safety and comfort of pediatric anesthesia in clinical practice. Methods: This was a single-blind RCT involving children aged 2–7 years undergoing ophthalmic surgery at Dr. Cipto Mangunkusumo National Central Public Hospital. Participants were divided into two groups: CONOX™-guided sevoflurane (qCON 40– 60) and 1 MAC sevoflurane. The primary outcome was the incidence of postemergence delirium (PAED ≥10), while secondary outcomes were pain (FLACC) and PONV (BARF) assessed at 10, 30, and 60 minutes in the post-anesthesia care unit. A total of 126 patients were studied, with analysis performed using SPSS. Results: The use of CONOX™-guided sevoflurane significantly reduced the incidence of post-emergence delirium (1.6% vs 28.1%), pain (11.3% vs 37.5%), and PONV (30.6% vs 53.1%) compared to 1 MAC sevoflurane. The CONOX™ group also required a lower dose of sevoflurane and showed a strong correlation between delirium and increased pain and PONV. Conclusion: The use of sevoflurane with CONOX™ monitoring significantly reduced the incidence of post-emergence delirium, pain, and PONV after pediatric ophthalmic surgery compared to the use of 1 MAC sevoflurane.
Keywords: Emergence delirium, Sevoflurane, CONOX™, Pediatric anesthesia, Ophthalmic surgery, Pain, PONV