Tesis

Efikasi adjuvan kaudal Deksmedetomidin dibandingkan Morfin dalam menurunkan risiko agitasi pulih sadar pasien pediatrik yang menjalani operasi hingga setinggi umbilikal = Efficacy of caudal adjuvant Dexmedetomidine compared to Morphine in reducing the risk of emergence agitation in pediatric patients undergoing umbilical-level surgery.

Pendahuluan: Agitasi pulih sadar membawa dampak negatif untuk pasien, keluarga dan staf rumah sakit dengan insidensi pada pasien pediatrik sekitar 10- 30%. Nyeri, anestesi inhalasi dan durasi anestesi >2 jam merupakan faktor risiko terjadinya agitasi pulih sadar. Blok kaudal merupakan salah satu modalitas manajemen nyeri intraoperatif dan pascaoperatif. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas adjuvan kaudal Deksmedetomidin dengan adjuvan kaudal Morfin dalam menurunkan risiko agitasi pulih sadar pada pasien pediatrik yang menjalani operasi hingga setinggi umbilikal. Metode: Penelitian ini adalah studi acak tersamar ganda yang mengikutsertakan 34 pasien pediatrik usia 1 -5 tahun dengan skala risiko agitasi pulih sadar >11 yang menjalani operasi hingga setinggi umbilikal. Mereka dibagi menjadi dua kelompok dengan rasio 1:1. Kelompok intervensi akan mendapatkan blok kaudal dengan Bupivakain 0,25% 1 mL/kgBB dan adjuvan Deksmedetomidin 1 mcg/kgBB. Kelompok kontrol akan mendapatkan blok kaudal dengan Bupivakain 0,25% 1 mL/kgBB dan adjuvan Morfin 30 mcg/kgBB. Variabel yang diukur antara lain kejadian agitasi pulih sadar, skor nyeri pascaoperatif, total konsumsi Fentanyl dan Sevoflurane intraoperatif, parameter hemodinamik dan efek samping. Hasil: Proporsi kejadian agitasi pulih sadar tidak berbeda bermakna antara kelompok adjuvan Deksmedetomidin dan kelompok adjuvan Morfin. Skor PAED pada kedua kelompok juga tidak berbeda bermakna. Proporsi penambahan Fentanyl intraoperatif lebih besar pada kelompok Morfin. Kelompok Deksmedetomidin memiliki proporsi pasien bebas nyeri pascaoperatif lebih besar. Proporsi kejadian hipotensi dan bradikardia lebih besar pada kelompok Deksmedetomidin dan kejadian mual muntah lebih besar pada kelompok Morfin. Simpulan: Adjuvan kaudal Deksmedetomidin tidak menurunkan risiko agitasi pulih sadar dibandingkan adjuvan kaudal Morfin pada pasien pediatrik yang menjalani operasi setinggi umbilikal.


Introduction: Emergence agitation has a negative impact on patients, families and hospital staff with an incidence in pediatric patients of around 10-30%. Pain, inhalation anesthesia and duration of anesthesia >2 hours are risk factors for emergence agitation. Caudal block is one of the modalities of intraoperative and postoperative pain management. This study aims to compare the efficacy of caudal adjuvant Dexmedetomidine with caudal adjuvant Morphine in reducing the risk of emergence agitation in pediatric patients undergoing surgery up to the umbilical level. Methods: This study was a double-blind randomized study involving 34 pediatric patients aged 1-5 years with an emergence agitation risk scale >11 who underwent surgery up to the umbilical level. They were divided into two groups with a ratio of 1:1. The intervention group will receive caudal block with 0.25% Bupivacaine 1 mL/kgBW and adjuvant Dexmedetomidine 1 mcg/kgBW. The control group will receive a caudal block with 0.25% Bupivacaine 1 mL/kgBW and adjuvant Morphine 30 mcg/kgBW. The variables measured included the incidence of agitation recovery, postoperative pain score, total intraoperative Fentanyl and Sevoflurane consumption, hemodynamic parameters and side effects. Result: The proportion of emergence agitation did not differ significantly between the Dexmedetomidine adjuvant group and the Morphine adjuvant group. The PAED scores in both groups were also not significantly different. The proportion of intraoperative Fentanyl addition was greater in the Morphine group. The Dexmedetomidine group had a greater proportion of postoperative pain-free patients. The proportion of hypotension and bradycardia was greater in the Dexmedetomidine group, and the incidence of nausea and vomiting was greater in the Morphine group. Conclusion: Caudal adjuvant Dexmedetomidine did not reduce the risk of emergence agitation compared to caudal adjuvant Morphine in pediatric patients undergoing umbilical-level surgery.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2025
Pengarang

Albert Alvito - Nama Orang
Christopher Kapuangan - Nama Orang
Aries Perdana - Nama Orang

No. Panggil
T25323fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif.,
Deskripsi Fisik
xviii, 65 hlm., ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
T25
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T25323fkT25323fkPerpustakaan FKUITersedia - File Digital
Image of Efikasi adjuvan kaudal Deksmedetomidin dibandingkan Morfin dalam menurunkan risiko agitasi pulih sadar pasien pediatrik yang menjalani operasi hingga setinggi umbilikal = Efficacy of caudal adjuvant Dexmedetomidine compared to Morphine in reducing the risk of emergence agitation in pediatric patients undergoing umbilical-level surgery.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.