Tesis

Hubungan antara Pemberian Terapi Insulin Terhadap Perburukan Luaran Klinis Seperti Derajat Berat, Kondisi Kritis, atau Kematian pada Pasien Diabetes dengan Infeksi COVID-19 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo = Relationship between Insulin Therapy and Worsening Clinical Outcomes of T2DM Patients with COVID-19 Infection at Cipto Mangunkusumo Hospital.

Latar Belakang: Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) yang terdiagnosis Coronavirus disease (COVID-19) mengalami luaran klinis yang buruk akibat dari peningkatan respon inflamasi sehingga menyebabkan kerusakan paru dan gagal napas. Insulin merupakan terapi standar hiperglikemia pada kondisi klinis yang berat. Namun terdapat kontroversi tentang pengaruh pemberian insulin terhadap luaran klinis. Tujuan: Mengevaluasi status klinis pasien COVID-19 dengan DMT2 yang mendapatkan insulin. Metode: Studi ini merupakan studi retrospektifkasus-kontrol pada 459 pasien rawat inap Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dari bulan Maret 2020 hingga Maret 2023 yang memiliki riwayat DMT2 dan terdiagnosis COVID-19. Subyek penelitian terbagi menjadi kelompok “kasus” yang merupakan pasien yang mengalami perburukan klinis dan kelompok “kontrol” yang merupakan pasien yang tidak mengalami perburukan klinis. Status demografis, riwayat medis maupun klinis, serta parameter laboratorium turut dianalisis pada studi ini. Hasil: Studi ini memperlihatkan adanya 161 dari total 459 subyek (35,08%) yang mengalami perburukan luaran klinis selama rawat inap. Dari jumlah tersebut, 110 subyek (68,32%) mendapatkan terapi insulin. Pemberian insulin secara signifikan berkontribusi terhadap perburukan hasil klinis (Odds Ratio [OR] 1,860; interval kepercayaan [IK] 95%: 1,244-2,782; p = 0,003). Selain itu, pasien lanjut usia ( ≥ 60 tahun), subyek dengan tiga atau lebih komorbid, dengan gejala COVID-19 sedang hingga berat, mengalami peningkatan C-reactive protein (CRP) dan neutrophil-to-lymphocyte ratio (NLR), serta mendapatkan insulin yang lebih lama berkorelasi dengan luaran klinis yang lebih buruk. Kesimpulan: Terapi insulin berhubungan dengan hasil klinis yang lebih buruk; namun, setelah penyesuaian dengan beberapa variabel lain, korelasi tersebut tidak lagi bermakna secara klinis.
Kata kunci: insulin, diabetes melitus tipe 2, COVID-19, morbiditas, mortalitas


Background: Coronavirus disease 2019 (COVID-19) patients with Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) have a higher possibility of adverse clinical outcomes due to increased inflammatory responses, leading to lung damage and respiratory failure. Despite insulin being the standard therapy for hyperglycemia in critical illness patients, its beneficial effect in these patients remains disputable. Objective: To evaluate the clinical status of COVID-19 patients with T2DM treated with insulin. Methods: A retrospective case-control study was conducted on 459 patients who were admitted to Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) from March 2020 to March 2023, had pre-existing T2DM, and were confirmed with COVID-19. The patients were classified into two groups: the "case" group comprised of those who experienced worsening clinical outcomes, and the "control" group, which included of those without worsening clinical outcomes. Demographic status, medical and clinical history, and laboratory parameters were also collected. Results: Among the overall group, 161 among 459 subjects (35.08%) exhibited poor clinical outcomes during hospitalisation. Of these individuals, 110 subjects (68.32%) had insulin treatment. Insulin treatment significantly contributed to worsening clinical outcomes (Odds Ratio [OR] 1.860; 95% confidence interval [CI] 1.244–2.782; p = 0.003). Furthermore, older adult patients ( ≥ 60 years), those with three or more comorbidities, moderate to severe COVID-19 symptoms, had elevated C-reactive protein (CRP) and increased neutrophil-to-lymphocyte ratio (NLR), and longer insulin administration were all substantially correlated with worse outcomes. Conclusion: Insulin therapy was linked to worse clinical outcomes; however, after adjusting for other variables, this association was no longer of clinical significance.
Keywords: insulin, type 2 diabetes mellitus, COVID-19, morbidity, mortality

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2025
Pengarang

Agian Jeffilano Barinda - Nama Orang
NAFRIALDI - Nama Orang
Wawaimuli Arozal - Nama Orang
Dicky L. Tahapary - Nama Orang

No. Panggil
T25317fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Farmakologi Klinik.,
Deskripsi Fisik
xviii, 66 hlm., ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
T25
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T25317fkT25317fkPerpustakaan FKUITersedia - File Digital
Image of Hubungan antara Pemberian Terapi Insulin Terhadap Perburukan Luaran Klinis Seperti Derajat Berat, Kondisi Kritis, atau Kematian pada Pasien Diabetes dengan Infeksi COVID-19 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo = Relationship between Insulin Therapy and Worsening Clinical Outcomes of T2DM Patients with COVID-19 Infection at Cipto Mangunkusumo Hospital.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.