Tesis

Efektivitas Infiltrasi Subkutan Bupivakain dan Ketamin dalam Menurunkan Kebutuhan Opioid Pascabedah Sesar = Effectiveness of Subcutaneous Bupivacaine and Ketamine Infiltration in Reducing Opioid Consumption for Acute Post-Cesarean Pain.

Pendahuluan: Manajemen nyeri pascabedah sesar yang efektif penting untuk menunjang pemulihan ibu. Infiltrasi anestetik lokal pada area insisi merupakan salah satu teknik sederhana yang digunakan secara luas dan mampulaksana terutama di fasilitas dengan sumber daya terbatas. Namun, anestetik lokal saja mungkin belum cukup optimal dalam menghasilkan blok yang kuat dan tahan lama. Oleh karena itu, penambahan ajuvan seperti ketamin dianggap dapat meningkatkan kualitas dan durasi efek anestesi. Meski demikian, bukti klinis penggunaannya pada bedah sesar masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penambahan ketamin terhadap kebutuhan opioid pascabedah sesar. Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental, acak, dan tersamar ganda, yang membandingkan dua kelompok. Kelompok A menerima infiltrasi subkutan bupivakain 0.25% yang ditambahkan ketamin 0.9 mg/kgBB, sedangkan kelompok B menerima infiltrasi bupivakain 0.25% tanpa ketamin. Infiltrasi subkutan dilakukan di akhir prosedur bedah sebelum jahit tutup subkutan dan kulit. Luaran yang dinilai adalah total kebutuhan rescue analgesia fentanyl dalam 24 jam pascabedah. Hasil: Sebanyak 60 subjek dianalisis terdiri dari 30 subjek per kelompok. Kebutuhan fentanyl dalam 24 jam pascabedah lebih rendah pada kelompok A dibanding kelompok B (30 mcg [0–90] vs 90 mcg [0–150]; p < 0,001). Pada kelompok A terdapat 56.7% subjek yang membutuhkan rescue analgesia fentanyl dengan total kumulatif 840 mcg, sedangkan pada kelompok B terdapat 76,7% subjek dengan total kumulatif 2240 mcg. Simpulan: Penambahan ketamin pada infiltrasi subkutan anestetik lokal menurunkan kebutuhan opioiod pascabedah sesar.
Kata kunci: ketamin, bupivakain, infiltrasi subkutan, nyeri pascabedah, bedah sesar


Background: Effective post-cesarean pain management is essential to support maternal recovery. Local anesthetic infiltration at the incision site is a simple and widely used technique, particularly in resource-limited settings. However, local anesthetics alone may not offer effective and sustained pain relief. Therefore, adding adjuvants such as ketamine is considered to enhance the quality and duration of the block. Nevertheless, clinical evidence on the use of ketamine as a local anesthetic adjuvant in cesarean deliveries remains limited. This study aims to evaluate the effectiveness of ketamine addition on post-cesarean opioid requirements. Methods: This was a randomized, double-blind, experimental study comparing two groups. Group A received subcutaneous infiltration of 0.25% bupivacaine combined with ketamine 0.9 mg/kgBW, while Group B received 0.25% bupivacaine without ketamine. Subcutaneous infiltration was performed at the end of surgery, prior to subcutaneous and skin closure. The primary outcome was the total requirement of rescue fentanyl analgesia within 24 hours postoperatively. Results: Sixty participants (30 per group) completed the study. The 24-hour postoperative fentanyl requirement was significantly lower in Group A compared to Group B (median 30 mcg [0–90] vs. 90 mcg [0–150]; p < 0.001). Fewer patients in Group A required fentanyl (56.7% vs. 76.7%), with a lower cumulative fentanyl use (840 mcg vs. 2240 mcg). Conclusion: Subcutaneous infiltration of local anesthetics with ketamine reduced postoperative opioid consumption following cesarean section
Keywords: Ketamine; Bupivacaine; Subcutaneous infiltration; Postoperative pain; Cesarean section