Tesis
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup pada Penyakit Parkinson Menggunakan The Parkinson's Disease Questionnaire-39 Versi Bahasa Indonesia = Factors Associated with Quality of Life in Parkinson’s Disease Using the Indonesian Version of the Parkinson’s Disease Questionnaire-39 (PDQ-39).
Latar belakang. Penyakit Parkinson merupakan kelainan gangguan gerak neurodegeneratif yang besifat progresif. Seiring semakin meningkatnya angka harapan hidup, prevalensi Penyakit Parkinson juga semakin meningkat dan menjadi tantangan terberat karena gejalanya yang mempengaruhi kualitas hidup penderita. Salah satu alat ukur yang bisa digunakan untuk menilai kualitas hidup pasien dengan Penyakit Parkinson adalah PDQ-39. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup pasien dengan penyakit Parkinson serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang dilakukan pada April hingga Juni 2025 di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Dilakukan evaluasi faktor demografis, fisik, psikologis dan emosional serta sosial dan lingkungan dan penilaian kualitas hidup pasien dengan penyakit Parkinson menggunakan The Parkinson's Disease Questionnaire-39 Versi Bahasa Indonesia. Selanjutnya dilakukan penilaian hubungannya dengan kualitas hidup pasien. Hasil. Dari 55 subjek berusia rerata 61.42 ± 13.79 tahun, dengan rerata usia onset 54.22 ± 13.6, mayoritas laki-laki, dan rerata tingkat pendidikan 13 ± 4 tahun. Mayoritas stadium Hoehn&Yahr < 3, memiliki ≥ 2 komorbid, polifarmasi, durasi penyakit ≥ 5 tahun, durasi terapi < 5 tahun, dan median skor MDS-UPDRS 48.55 ± 30.7. Rerata skor NPI 7.78 ± 9.03. Tingkat kemandirian pasien berdasarkan IADL adalah kemandirian sedang. Mayoritas subjek tidak memiliki pekerjaan, tinggal di rumah sendiri, dan diasuh oleh keluarga. Rerata skor kualitas hidup pada penelitian ini yaitu skor PDQ-SI pasien 29.87 ± 15.22, dengan rincian domain yang memiliki kualitas dari yang paling baik ke yang paling buruk adalah domain dukungan sosial, stigma, ketidaknyamanan fisik, emosional, komunikasi, kognitif, ADL dan yang paling buruk adalah domain mobilitas. Faktor yang berhubungan signifikan dengan kualitas hidup pasien adalah usia, lama pendidikan, status sosioekonomi, stadium Hoehn&Yahr, skor MDS-UPDRS, komorbiditas, polifarmasi, durasi penyakit dan terapi, skor NPI, skor IADL, status pekerjaan, dan status pendamping pasien. Kesimpulan. Kualitas hidup yang dinilai menggunakan instrumen The Parkinson's Disease Questionnaire-39 Versi Bahasa Indonesia didapatkan hubungan bermakna yang signifikan pada usia, lama pendidikan, status sosioekonomi, stadium Hoehn&Yahr, skor MDS-UPDRS, komorbiditas, polifarmasi, durasi penyakit dan terapi, skor NPI, skor IADL, status pekerjaan, dan status pendamping pasien.
Kata Kunci: Penyakit Parkinson, PDQ-39, Kualitas Hidup
Background. Parkinson’s disease is a progressive neurodegenerative movement disorder. As life expectancy increases, the prevalence of Parkinson’s disease is also rising, becoming a significant challenge due to its symptoms that negatively impact patient’s quality of life. One of the tools that can be used to assess quality of life in Parkinson’s disease patients is the PDQ-39. This study aims to assess the quality of life of patients with Parkinson’s disease and identify the influencing factors Methods. This was a cross-sectional study conducted from April to June 2025 at the National General Hospital Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. An evaluation was carried out on demographic, physical, psychological-emotional, social and environmental factors, along with assessment of quality of life using the Indonesian version of the Parkinson’s Disease Questionnaire-39 (PDQ-39). Subsequently, the relationships between these factors and patient’s quality of life were analyzed. Results. Among 55 participants with a mean age of 61.42 ± 13.79 years and a mean age at onset of 54.22 ± 13.6 years, the majority were male and had an average education level of 13 ± 4 years. Most had Hoehn & Yahr stage < 3, ≥ 2 comorbidities, were on polypharmacy, had a disease duration ≥ 5 years, therapy duration < 5 years, and a median MDS-UPDRS score of 48.55 ± 30.7. The mean NPI score was 7.78 ± 9.03. Based on IADL, patients had a moderate level of independence. Most participants were unemployed, lived in their own homes, and were cared for by family members. The average PDQ-39 Summary Index score was 29.87 ± 15.22. Domains ranked from best to worst quality of life were: social support, stigma, bodily discomfort, emotional wellbeing, communication, cognition, ADL, and the poorest was mobility. Factors significantly associated with quality of life included age, years of education, socioeconomic status, Hoehn & Yahr stage, MDS-UPDRS score, comorbidities, polypharmacy, disease and treatment duration, NPI score, IADL score, employment status, and caregiver status. Conclusion. Quality of life as measured by the Indonesian version of the Parkinson’s Disease Questionnaire-39 showed significant associations with age, education level, socioeconomic status, Hoehn & Yahr stage, MDS-UPDRS score, comorbidities, polypharmacy, disease and treatment duration, NPI score, IADL score, employment status, and caregiver status.
Keywords: Parkinson’s disease, PDQ-39, Quality of life
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2025
- Pengarang
-
Mutiara Aidha Betaviana - Nama Orang
Amanda Tiksnadi - Nama Orang
Yetty Ramli - Nama Orang - No. Panggil
-
T25289fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Neurologi., 2025
- Deskripsi Fisik
-
xviii, 123 hlm., ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
SBP Online
- Klasifikasi
-
T25
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
| T25289fk | T25289fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia - File Digital |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi