Tesis
Faktor-faktor yang Memengaruhi Kejadian Nekrosis Avaskular Simtomatik pada Pasien Perempuan dengan Lupus Eritematosus Sistemik = Factors Associated with Symptomatic Avascular Necrosis in Systemic Lupus Erythematosus Female Patients.
Latar Belakang: Nekrosis avaskular merupakan salah satu komplikasi muskuloskeletal pada Lupus Eritematosus Sistemik (LES). Pada tahap lanjut nekrosis avaskular dapat menyebabkan kecacatan fisik dan penurunan kualitas hidup. Berbagai studi telah dilakukan untuk menilai faktor yang dapat memengaruhi terjadinya nekrosis avaskular pada LES dan memberikan hasil yang bervariasi. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kejadian nekrosis avaskular simptomatik pada pasien perempuan dengan LES. Metode: Studi kasus kontrol dilakukan di RSCM dengan mengambil data rekam medis pasien LES yang aktif berobat pada periode Januari 2021 – Desember 2024. Kelompok kasus adalah pasien LES berusia 18 tahun dengan kejadian nekrosis avaskular simtomatik yang muncul setelah diagnosis LES ditegakkan. Kelompok kontrol adalah pasien LES yang tidak mengalami nekrosis avaskular simtomatik matching berdasarkan usia dan durasi penyakit. Pasien dengan overlap syndrome, riwayat trauma sebelumnya dan data tidak lengkap dikeluarkan dari penelitian. Subjek berjumlah 192 orang yang terdiri dari 48 subjek kelompok kasus dan 144 subjek kelompok kontrol. Variabel yang dinilai adalah dosis kumulatif kortikosteroid dalam 1 tahun terakhir sebelum terdiagnosis nekrosis avaskular, penggunaan kortikosteroid dosis pulse, aktivitas penyakit yang tinggi, lupus nefritis, penggunaan siklofosfamid, penggunaan hidroksiklorokuin dan antibodi aPL. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan SPSS IBM 25. Hasil: Berdasarkan analisis bivariat, variabel yang bermakna dalam kejadian nekrosis avaskular simtomatik pada pasien LES adalah dosis kumulatif kortikosteroid dalam 1 tahun terakhir sebelum terdiagnosis nekrosis avaskular (p=0,001), lupus nefritis [OR 2,293 95% IK (1,140-4,614), p=0,018] dan penggunaan hidroksiklorokuin [OR 0,236 95% IK (0,115-0,484), p < 0,001]. Berdasarkan analisis multivariat penggunaan hidroksiklorokuin menjadi faktor protektif [OR 0,248; 95% IK (0,102-0,513), p < 0,001] terhadap kejadian nekrosis avaskular simtomatik pada pasien LES, sedangkan lupus nefritis [OR 2,102; 95% IK (1,010-4,377), p=0,047] merupakan faktor risiko kejadian nekrosis avaskular simtomatik pada pasien LES. Simpulan: Hidroksiklorokuin merupakan faktor protektif kejadian nekrosis avaskular simtomatik pada pasien perempuan dengan LES, sedangkan lupus nefritis merupakan faktor risiko kejadian nekrosis avaskular simtomatik pada pasien perempuan dengan LES.
Kata kunci: Lupus Eritematosus Sistemik, nekrosis avaskular
Background: Avascular necrosis (AVN) is one of the musculoskeletal complications in Systemic Lupus Erythematosus (SLE). In late stages, AVN can cause physical disability and reduced quality of life. Various studies to assess factors associated with AVN in SLE have provided varying results. Objective: to determine factors associated with symptomatic AVN in SLE female patients. Methods: A case-control study was conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital, taking medical record data of SLE patients who were actively undergoing treatment from January 2021 to December 2024. Cases are SLE female patients aged ≥18 years with symptomatic AVN that appeared after diagnosis of SLE. Controls are SLE female patients who did not experience symptomatic AVN matching based on age and disease duration. Patients with overlap syndrome, previous trauma history, smoking/alcohol and incomplete data were excluded from the study. There were 192 samples consisting of 48 cases and 144 controls. Variables include cumulative corticosteroid dose in 1 year before AVN, use of pulse dose corticosteroids, high disease activity, lupus nephritis, use of cyclophosphamide, use of hydroxychloroquine and aPL antibodies. The collected data were then analyzed using SPSS IBM 25. Results: Based on bivariate analysis, variables that were significant associated with symptomatic AVN in SLE patients were cumulative dose of corticosteroids in 1 year before AVN (p=0.001), lupus nephritis [OR 2.293 95% CI (1.140- 4.614), p=0.018] and hydroxychloroquine use [OR 0.236 95% CI (0.115-0.484), p < 0.001]. Based on multivariate analysis, hydroxychloroquine use was a protective factor [OR 0,248; 95% IK (0,102-0,513), p < 0,001] against the occurrence of symptomatic AVN in SLE patients, while lupus nephritis [OR 2,102; 95% IK (1,010-4,377), p=0,047] was a risk factor for the occurrence of symptomatic AVN in SLE patients. Conclusions: Hydroxychloroquine is a protective factor for symptomatic AVN in SLE female patients, while lupus nephritis is a risk factor for symptomatic AVN in SLE female patients.
Key words: Systemic Lupus Erythematosus, avascular necrosis
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2025
- Pengarang
-
Joice Agustien Sondakh - Nama Orang
Rudy Hidayat - Nama Orang
Faisal Parlindungan - Nama Orang
Robert Sinto - Nama Orang - No. Panggil
-
T25281fk
- Penerbit
- Jakarta : Sp-2 Ilmu Penyakit Dalam., 2025
- Deskripsi Fisik
-
xix, 108 hlm., ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
SBP Online
- Klasifikasi
-
T25
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
| T25281fk | T25281fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia - File Digital |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi