Tesis

Peran Penjadwalan Pemberian Nutrisi Terhadap Keberhasilan Tata Laksana Penyakit Refluks Gastroesofagus Anak dan Faktor Prognostik yang Memengaruhi = Role of Dietary Scheduling in Pediatric Gastroesophageal Reflux Disease Management and Other Prognostic Factors Affecting.

Latar belakang: Penyakit refluks gastroesofagus (PRGE) menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak ditatalaksana dengan baik. Tata laksana komprehensif diperlukan, termasuk tata laksana diet. Peran penjadwalan pemberian nutrisi dan faktor prognostik lain terhadap keberhasilan tata laksana PRGE belum pernah dievaluasi. Tujuan: Mengetahui peran penjadwalan pemberian nutrisi dan faktor prognostik lain terhadap keberhasilan tata laksana PRGE yang dinilai dengan pediatric gastroesophageal reflux disease symptom and quality of life questionnaire (PGSQ). Metode: Studi praeksperimental (pre-post study) dilakukan di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) pada Februari โ€“ Mei 2025. Subyek adalah anak usia 2-18 tahun dengan gejala klinis PRGE yang dikonfirmasi diagnosisnya dari hasil endoskopi saluran cerna. Subyek diberikan edukasi penjadwalan pemberian nutrisi dan dilakukan evaluasi status nutrisi dan kuesioner PGSQ pada awal penelitian, pekan ke-4, dan pekan ke-8, yang terdiri dari skor gejala klinis, jumlah lokasi nyeri, dampak kehidupan sehari-hari, dan dampak sekolah. Hasil: Terdapat 57 subyek dengan 3 subyek lost to follow up. Sebagian besar subyek berjenis kelamin perempuan (57,9 %), dalam kelompok usia 10-18 tahun (54,4%), memiliki status nutrisi gizi baik (54,3 %), memiliki pajanan rokok (43,9%), dan memiliki riwayat PRGE pada orang tua (59,6%). Sebagian besar subyek (63,5 %) menggunakan jalur nutrisi oral, memiliki riwayat terapi proton pump inhibitor (77,2%), dengan durasi terapi 1-3 bulan (28,1%), dan 96,4% memiliki gambaran esofagitis. Penjadwalan pemberian nutrisi memengaruhi penurunan seluruh skor PGSQ secara signifikan (p < 0,05) dan memengaruhi perubahan status nutrisi walaupun tidak signifikan (p = 0,005). Faktor usia < 5 tahun berkaitan dengan skor gejala klinis yang lebih tinggi dan usia > 5 tahun berkaitan dengan jumlah lokasi nyeri yang lebih tinggi. Adanya penyakit terkait PRGE berkaitan dengan skor gejala klinis dan dampak kehidupan sekolah yang lebih tinggi. Obesitas berkaitan dengan skor gejala klinis, jumlah lokasi nyeri, dampak kehidupan sehari-hari, dan dampak sekolah yang lebih tinggi. Simpulan: Penjadwalan pemberian nutrisi, usia, penyakit terkait PRGE, dan status nutrisi obesitas berkaitan dengan keberhasilan tata laksana PRGE.
Kata kunci: penyakit refluks gastroesofagus, penjadwalan pemberian nutrisi, usia, penyakit terkait, obesitas


Background: Gastroesophageal reflux disease (GERD) causes many complications if not treated well. Comprehensive treatment needed, including dietary management. Role of dietary scheduling and other prognostic factors in GERD management havenโ€™t been evaluated. Objective: To determine the role of dietary scheduling and other prognostic factors in GERD management evaluated by pediatric gastroesophageal reflux disease symptom and quality of life questionnaire (PGSQ). Methods: Praexperimental study (pre-post study) was done in Cipto Mangunkusumo Hospital on February - May 2025. The subjects were pediatric patients aged 2-18 years old with clinical symptoms of GERD confirmed by upper gastrointestinal tract endoscopy examination. Subjects were given dietary scheduling and evaluation of nutritional status and PGSQ scores were done in initial, week-4, and week-8, which included clinical symptoms score, pain location amount, daily life, and school impact. Results: There were 57 subjects with 3 subjects were lost to follow up. The majority of subjects were female (57.9%), in the 10-18 year age group (54.4%), had good nutritional status (54.3%), had exposure to cigarette smoke (43.9%), and had parental history of GERD (59.6%). The majority of subjects (63.5%) had oral nutrition, history of proton pump inhibitor therapy (77.2%), with therapy duration of 1-3 months (28.1%), and 96.4% had esophagitis. Dietary scheduling had a significant effect on reducing all PGSQ scores (p < 0.05) and affected nutritional status change but not significant (p = 0.05). Age < 5 years was associated with higher clinical symptom and age > 5 years was associated with higher pain location amount. The presence of comorbidities was associated with higher clinical symptom and school impact. Obesity was associated with higher clinical symptomp, pain location amount, daily life, and school impact. Conclusion: Dietary scheduling, age group, comorbidities, and obesity are related to the success of GERD management.
Keywords: gastroesophageal reflux disease, dietary scheduling, age group, comorbidities, obesity

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2025
Pengarang

Vembricha Nindya Manusita - Nama Orang
Pramita Gayatri - Nama Orang
Darmawan Budi Setyonto - Nama Orang

No. Panggil
T25257fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Anak.,
Deskripsi Fisik
xviii, 75 hlm., ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T25
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T25257fkT25257fkPerpustakaan FKUITersedia - File Digital
Image of Peran Penjadwalan Pemberian Nutrisi Terhadap Keberhasilan Tata Laksana Penyakit Refluks Gastroesofagus Anak dan Faktor Prognostik yang Memengaruhi = Role of Dietary Scheduling in Pediatric Gastroesophageal Reflux Disease Management and Other Prognostic Factors Affecting.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi ๐Ÿ‘‹

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.