Tesis

Kadar Galektin-3 Plasma sebagai Prediktor Disfungsi Jantung pada Pasien yang Mendapatkan Kemoterapi Doksorubisin = Plasma Galectin-3 Level as a Predictor ofCardiac Dysfunction in Patient Receiving Doxurubicin Chemotheraphy.

Latar Belakang: Terjadinya kardiotoksisitas meningkat seiring peningkatan penggunaan kemoterapi yang bersifat kardiotoksik pada penderita kanker. Salah satu agen kemoterapi yang luas digunakan adalah doksurubisin. Kardiotoksiksitas akibat pemberian doksurubisin melibatkan beberapa jalur, yaitu peningkatan stress oksidatif (ROS), perubahan gen spesifik, dan induksi apoptosis miosit yang menyebabkan terjadinya kardiomiopati. Peningkatan kadar Galaktin-3 berkaitan dengan risiko terjadinya gagal jantung karena memiliki kaitan pada prosses fibrogenesis, perbaikan jaringan, proliferasi miofibroblas, inflamasi serta remodeling ventrikel. Belum ada biomarker yang dipergunakan sebagai prediktor terjadinya disfungsi jantung pasca kemoterapi. Tujuan: Mengetahui kadar galektin-3 plasma dapat digunakan sebagai prediktor disfungsi jantung pada pasien yang mendapatkan kemoterapi doksorubisin Metode: Studi kohort prospektif terhadap 55 pasien kanker yang mendapatkan kemoterapi doksurubisin dosis 50 mg/KgBB/m2 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta selama periode Juni 2024 sampai Februari 2025. Pemeriksaan Galektin-3 plasma, pemantauan pemeriksaan ekokardiografi ejeksi fraksi ventrikel kiri (LVEF) dan Global Longitudinal Strain (GLS) dilakukan saat prakemoterapi, pasca-kemoterapi ke-2, dan pasca-kemoterapi ke-4. Disfungsi jantung didefenisikan sebagai Probable subklinis dengan penurunan LVEF >10% dari data dasar tetapi masih > 50% disertai atau dengan penurunan GLS > 15% dari data dasar. Uji ROC dilakukan untuk mendapatkan kurva AUC, cut-offkadar galektin-3 plasma, sensitifitas, spesifisitas dan dilanjutkan dengan uji Chi Square untuk mendapatkan nilai Positive Predictive Value (PPV) dan Negative Predictive Value (NPV), uji korelasi dilakukan untuk menilai hubungan Galektin-3 dengan LVEF dan GLS. Hasil: Didapatkan hasil kadar Galektin-3 pra-kemoterapi median 34,38 (26,38-45,48) ng/ml, pasca-kemoterapi ke-2 median 34,22 (27,50-44,84) ng/ml, dan pasca-kemoterapi ke-4 46,89 (18,34) ng/ml. Hasil ekokardiografi LVEF pra-kemoterapi rerata 67,10 (5,52)%, pasca-kemoterapi ke-2 rerata 65,10 (5,62)%, dan psaca-kemoterapi ke-4 rerata 63,68 (5,84)% serta GLS pra-kemoterapi median -24,2 (-26-(-22,3))%, pasca- kemoterapi ke-2 rerata -23,32 (2,28)%, dan pasca-kemoterapi ke-4 rerata -22,53 (2,34)%. Didapatkan hasil uji ROC pra-kemoterapi memperlihatkan bahwa kadar galektin-3 plasma tidak cukup baik untuk digunakan sebagai biomarker prediktor terjadinya disfungsi jantung pasca-kemoterapi ke-2 dengan nilai AUC 0, 558 (0,405- 0,712). Hasil uji ROC pascakemoterapi ke-2 memperlihatkan bahwa kadar galektin-3 plasma tidak cukup baik untuk digunakan sebagai biomarker prediktor terjadinya disfungsi jantung pasca-kemoterapi ke- 4 dengan nilai AUC 0, 557 (0,422-0,728). Hasil uji ROC pasca-kemoterapi ke-4 memperlihatkan bahwa kadar galektin-3 plasma memiliki potensi dan kemampuan dalam memprediksi disfungsi jantung pasca kemoterapi ke-4, dengan AUC 0,767 (IK 95%: 0,638–0,897; p = 0,001), sensitivitas 92,9% dan spesifisitas 59,3% pada cut-off ≥ 37,28 ng/mL. Namu belum teruji sebagai prediktor untuk pasca-kemoterapi ke-6, karena tidak dilakukan pemantauan pemeriksaan ekokardiografinya. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa peningkatan kadar galektin-3 plasma berkorelasi negatif terhadap penurunan LVEF dan berkorelasi positif terjadap peningkatan GLS. Simpulan: Biomarker galektin-3 belum bisa dipergunakan sebagai prediktor terjadinya disfungsi jantung pasca-kemoterapi ke-2 yang mendapatkan kemoterapi yang bersifat kardiotoksik. Namun masih bisa dipergunakan sebagai prediktor diagnostik terjadinya disfungsi jantung pasca-kemoterapi ke-4 dan dapat dipergunakan untuk melengkapi pemeriksaan rutin evaluasi terjadinya disfungsi jantung post kemoterapi yang bersifat kardiotoksik.
Kata kunci: Galektin-3, LVEF, GLS, kardiotoksik, disfungsi jantung


Background: Doxorubicin is one of the most widely used chemotherapeutic agents. Cardiotoxicity induced by doxorubicin involves several mechanisms, including oxidative stress (ROS) generation, altered genes, and induction of myocyte apoptosis, ultimately leading to cardiomyopathy. Elevated plasma levels of galectin-3 have been associated with the risk of heart failure due to its role in fibrogenesis, tissue remodeling, myofibroblast proliferation, inflammation, and ventricular remodeling. There is not a biomarker available to predict the onset of cardiac dysfunction following cardiotoxic chemotherapy. Objective: To investigate whether plasma galectin-3 levels can serve as a predictive biomarker for cardiac dysfunction in patients receiving doxorubicin chemotherapy. Methods: A prospective cohort study involving 55 cancer patients receiving doxorubicin chemotherapy at a dose of 50 mg/KgBW/m² conducted at Cipto Mangunkusumo General Hospital and Dharmais Cancer Hospital, Jakarta, from June 2024 to February 2025. Plasma Galectin-3 levels, left ventricular ejection fraction (LVEF), and Global Longitudinal Strain (GLS) were measured at baseline (pre- chemotherapy), after the 2nd chemotherapy cycle, and after the 4th cycle. Cardiac dysfunction was defined as probable subclinical dysfunction, characterized by a reduction in LVEF >10% from baseline but still >50%, and/or a decrease in GLS >15% from baseline. Receiver Operating Characteristic (ROC) curve analysis was conducted to determine the AUC, cut-off value of galectin-3, sensitivity, and specificity. Chi- square tests were used to calculate Positive Predictive Value (PPV) and Negative Predictive Value (NPV), and correlation analysis was performed to assess associations between galectin-3 levels and both LVEF and GLS. Results: Median galectin-3 levels were 34.38 (26.38–45.48) ng/mL pre-chemotherapy, 34.22 (27.50–44.84) ng/mL post-2nd cycle, and 46.89 (18.34) ng/mL post-4th cycle. LVEF values were 67.10 (5.52)% pre-chemotherapy, 65.10 (5.62)% post-2nd cycle, and 63.68 (5.84)% post-4th cycle. Median GLS was -24.2 (-26 to -22.3)% prechemotherapy, -23.32 (2.28)% post-2nd cycle, and -22.53 (2.34)% post-4th cycle. ROC analysis showed that pre-chemotherapy galectin-3 levels were not predictive of cardiac dysfunction after the 2nd cycle (AUC 0.558; 95% CI: 0.405–0.712). Similarly, post-2nd cycle Galectin-3 levels did not predict dysfunction after the 4th cycle (AUC 0.557; 95% CI: 0.422–0.728). However, post-4th cycle Galectin-3 levels showed good predictive potential for cardiac dysfunction, with an AUC of 0.767 (95% CI: 0.638–0.897; p = 0.001), sensitivity of 92.9%, and specificity of 59.3% at a cut-off ≥37.28 ng/mL. However, we couldn’t assess dysfunction after the 6th cycle because there was no echocardiography follow-up. Correlation analysis revealed a negative correlation between Galectin-3 levels and LVEF, and a positive correlation with GLS. Conclusion: The galectin-3 biomarker cannot yet be used as a predictor of cardiac dysfunction following the second cycle of cardiotoxic chemotherapy. However, it can still serve as a diagnostic predictor of cardiac dysfunction after the fourth chemotherapy cycle and may be used as a complementary tool in routine evaluations for detecting cardiac dysfunction following cardiotoxic chemotherapy.
Keywords: Galectin-3, LVEF, GLS, cardiotoxicity, cardiac dysfunction

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2025
Pengarang

Mohd Bhukkar Adil Sjam - Nama Orang
Eka Ginanjar - Nama Orang
Andhika Rachman - Nama Orang
Kuntjoro Harimurti - Nama Orang

No. Panggil
T25213fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Ilmu Penyakit Dalam.,
Deskripsi Fisik
xxv, 116 hlm., 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T25
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T25213fkT25213fkPerpustakaan FKUITersedia - File Digital
Image of Kadar Galektin-3 Plasma sebagai Prediktor Disfungsi Jantung pada Pasien yang Mendapatkan Kemoterapi Doksorubisin = Plasma Galectin-3 Level as a Predictor ofCardiac Dysfunction in Patient Receiving Doxurubicin Chemotheraphy.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.