Tesis

Model Prediksi Maturasi Fistula Arteriovenosa Menggunakan Skor Risiko di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo pada Periode Januari 2024 – Januari 2025 = Atherovenous Fistula Maturation Prediction Model Using Risk Score at RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo in Januari 2024 – Januari 2025.

Latar Belakang. Salah satu pilar utama dalam tata laksana pasien PGK stadium akhir adalah terapi pengganti ginjal berupa hemodialisis. Dalam prosedur hemodialisis, keberadaan akses vaskular yang andal dan berfungsi optimal menjadi syarat mutlak untuk menjamin efektivitas dan keamanan terapi. Kegagalan maturasi AVF dilaporkan terjadi pada 20–60% kasus dan menjadi salah satu penyebab utama morbiditas dan perlunya intervensi tambahan atau konversi ke akses vaskular alternatif. Tujuan. Studi ini bertujuan untuk untuk mengetahui komorbid pada pasien dengan penyakit ginjal kronik dengan akses hemodialisa av fistula yang gagal matur, sehingga dapat disusunnya model prediksi keberhasilan maturasi av fistula. Metode. Studi berdesain kohort retrospektif ini melibatkan 87 pasien dari Rumah Sakit Dr. Ciptomangunkusumo periode Januari 2024 - Januari 2025. Pengambilan data menggunakan penelusuran rekam medis, Analisis multivariat dengan Uji Kolmogorov-Smirnov dan ShapiroWilk, analisis multivariat dengan regresi logistik multipel, sementara analisis parameter diagnostik dengan kurva ROC. Hasil. Pada penelitian ini yang berjenis kelamin perempuan (54%), sedangkan sisanya laki-laki (46%). Berdasarkan lokasi AVF, sebagian besar pasien menjalani prosedur proksimal berupa brachiocephalic (BC) sebanyak 62,1%, dan sisanya distal berupa radiocephalic (RC) sebanyak 37,9%. Berdasarkan data komorbiditas, sebagian besar pasien (49,4%) memiliki kombinasi diabetes mellitus dan hipertensi. Sebagian lainnya memiliki hipertensi saja (24,1%), diabetes mellitus saja (18,4%), kombinasi CAD dan hipertensi (3,4%), CAD dan DM (1,1%), serta kombinasi DM, hipertensi, dan CAD (3,4%). Sebagian besar pasien (96,6%) memiliki riwayat penggunaan akses vaskular sebelumnya, dan mayoritas (71,3%) memiliki diameter anastomosis lebih dari 2,5 mm. Outcome keberhasilan maturasi AVF menunjukkan bahwa 77% pasien berhasil maturasi atau tidak maturasi dalam waktu kurang dari atau sama dengan dua bulan, sementara 23% lainnya tidak maturasi sehingga memerlukan waktu lebih dari dua bulan. Simpulan. BMI lebih tinggi → peluang kanulasi dini meningkat. pasien dengan status nutrisi baik mungkin memiliki vaskularisasi jaringan yang lebih optimal, dan proses penyembuhan pasca operasi yang lebih cepat. Meskipun bertentangan dengan beberapa studi luar, kemungkinan karena rata-rata BMI pasien di sini masih dalam kategori non-obesitas (mean 25,3 kg/m²). Usia dan jenis kelamin tidak signifikan Kemungkinan karena distribusi usia dan jenis kelamin cukup merata serta kualitas vaskular yang relatif seragam dalam populasi ini.Diameter anastomosis >2,5 mm tidak berpengaruh.
Kata Kunci: Ateriovenous Fistula (AVF), Hemodialysis akses, Maturasi.


Background: Chronic kidney disease (CKD) is defined as the presence of kidney damage or an estimated glomerular filtration rate (eGFR) less than 60ml/min per 1.73 square meters, persisting for 3 monts or more. Creating vascular access such as arteriovenous fistula can be done in hemodialysis therapy patients with chronic kidney disease. Isometric exercises in the form of handgrip exercise has been reported to increase the diameter of radial artery and cephalic vein, peak systolic velocity (PSV), intima media thickness (IMT), and radial artery volume flow (RAVF). Objective: To analyze the effect of handgrip exercise before and after radiochepalic arteriovenous fistula creation on changes of the diameter of radial artery and cephalic vein, PSV, IMT, and radial artery volume flow. Methods: The design of this research was controlled trial at Cipto Mangunkusumo Center National Hospital. After the creation of radiocephalic arteriovenous fistula, patients divided into two groups, control group and intervention group. The control group received usual care. Usual care and handgrip exercise was performed in the intervention group, both groups were assessed at 8 weeks post the creation of radiocephalic arteriovenous fistula. Results: For 53 patients, 7 patients were dropped out, consist of 2 patients passed away and 5 patients lose control. Median age of this research subjects was 56 years old. A significant increase of diameter of radial artery (p=0,022) and cephalic vein (p < 0,001), PSV (p < 0,001), and radial artery volume flow (p < 0,001) was observed in intervention group. Meanwhile there was no change of intima media thickness before and after handgrip exercise (p=0,575). Similarly, there was significant increase ofcephalic vein diameter (p < 0,001), PSV (p < 0,001), and RAVF (p < 0,001) and there was no significant change of radial artery diameter (p=0,103) and IMT in control group. Conclusion: Handgrip exercise improved diameter of radial artery and cephalic vein PSV, and RAVF. There was no change of IMT after handgrip exercise Keywords:
Arteriovenous Fistula, handgrip exercise, diameter of radial artery and cephalic vein, PSV, IMT, RAVF

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2025
Pengarang

Ivan Rayka - Nama Orang
Dedy Pratama - Nama Orang
Dewi Sumaryani Soemarko - Nama Orang

No. Panggil
T25202fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Ilmu Bedah Vaskular dan Endovaskular.,
Deskripsi Fisik
xv, 50 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T25
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T25202fkT25202fkPerpustakaan FKUITersedia - File Digital
Image of Model Prediksi Maturasi Fistula Arteriovenosa Menggunakan Skor Risiko di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo pada Periode Januari 2024 – Januari 2025 = Atherovenous Fistula Maturation Prediction Model Using Risk Score at RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo in Januari 2024 – Januari 2025.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.