Tesis

Faktor risiko densitas massa tulang yang rendah pada anak terinfeksi HIV perinatal = Risk factors associated with low bone mineral density in children with perinatal HIV infection.

Latar belakang: Mortalitas dan morbiditas terkait infeksi human immunodeficiency virus (HIV) menjadi berkurang sejak ditemukannya antiretroviral. Beberapa penyakit tidak menular terkait infeksi HIV dan pajanan ARV mulai banyak dilaporkan, salah satunya densitas massa tulang yang rendah. Pada anak terinfeksi HIV perinatal, densitas massa tulang yang rendah ditemukan sekitar 7-32,4%. Penyebab kondisi ini bersifat multifaktorial dan perlu dievaluasi agar dapat dilakukan tindakan pencegahan yang adekuat. Tujuan: Mengetahui prevalens dan faktor yang memengaruhi densitas massa tulang yang rendah pada anak terinfeksi HIV perinatal. Metode: Penelitian potong lintang analitik yang dilakukan di Poliklinik Alergi Imunologi Anak RSCM pada Desember 2024 hingga Januari 2025. Subyek penelitian mencakup anak terinfeksi HIV perinatal usia 5-18 tahun. Setiap subyek dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan laboratorium (vitamin D-25-OH) dan pemeriksaan BMD 2 sites (total tubuh tanpa kepala dan vertebra lumbal). Hasil: Enam puluh subyek dengan median usia 13 (9-16) tahun dan jenis kelamin perempuan sebanyak 27 orang (45%). Rerata Z-score BMD total tubuh adalah -1,22 ±1,33 dan vertebra lumbal -1,53 ±1,33. Densitas massa tulang yang rendah ditemukan pada 24 subyek (40%). Faktor yang memengaruhi densitas massa tulang yang rendah mencakup BB/U (p 0,006), TB/U (p 0,001), pubertas terlambat (p < 0,0001), dan kadar CD4 saat diagnosis (p 0,044) berdasarkan analisis bivariat. Analisis multivariat menunjukkan bahwa lama sakit (p 0,049) dan TB/U (p 0,002) merupakan faktor yang memengaruhi densitas massa tulang yang rendah pada anak terinfeksi HIV perinatal. Kesimpulan: Prevalens densitas massa tulang yang rendah pada anak terinfeksi HIV perinatal adalah 40% dan faktor yang berpengaruh adalah lama sakit dan TB/U.
Kata kunci: HIV perinatal, anak, bone mineral density, densitas massa tulang yang rendah


Background: Mortality and morbidity related to human immunodeficiency virus (HIV) infection have decreased since the discovery of antiretroviral therapy (ART). However, several non-communicable diseases associated with chronic HIV infection and ART use, including low bone mineral density (BMD), have been increasingly reported. In children with perinatal HIV infection, low BMD is observed in approximately 7% to 32.4% of cases. The causes of this condition are multifactorial and require thorough evaluation to implement effective preventive measures. Objective: To determine the prevalence and factors affecting low bone mineral density in children with perinatal HIV infection. Methods: This analytical cross-sectional study was conducted at the Pediatric Allergy and Immunology Clinic of RSCM from December 2024 to January 2025. The subjects included children aged 5-18 years with perinatal HIV infection. Subject underwent a medical history assessment, physical examination, laboratory tests (25-hydroxyvitamin D), and BMD examination at two sites (total body less head and lumbar vertebrae). Results: Sixty subjects with a median age of 13 (9-16) years participated in the study, with 27 females (45%). Z-score for total body BMD was -1.22±1.33 and for lumbar vertebrae was -1.53±1.33. Low BMD was found in 24 subjects (40%). Factors influencing low BMD included WAZ (p = 0,006), HAZ (p = 0.001), delayed puberty (p < 0.0001), and CD4 levels at diagnosis (p = 0.044). Multivariate analysis showed that the duration of illness (p = 0.049) and HAZ (p = 0.002) were factors influencing low BMD in children with perinatal HIV infection. Conclusion: The prevalence of low BMD in children with perinatal HIV infection is 40%, influenced by the duration of illness and HAZ.
Keywords: Perinatal HIV, children, bone mineral density, low bone mineral density.