Tesis

Peran Psikoterapi Suportif Kelompok terhadap Kualitas Hidup dan Hubungannya dengan Variabilitas Denyut Jantung dan Kadar Serotonin Darah pada Pasien Penyakit Ginjal Tahap Akhir (PGTA) yang Menjalani Hemodialisis Kronis = The Role of Group Supportive Psychotherapy on Quality of Life and Its Relationship with Heart Rate Variability and Blood Serotonin Levels in End-Stage Renal Disease (ESRD) Patients undergoing Chronic Hemodialysis.

Latar Belakang: Pasien Penyakit Ginjal Tahap Akhir (PGTA) yang menjalani hemodialisis kronis umumnya mengalami penurunan kualitas hidup, baik dari aspek fisik maupun psikologis. Salah satu pendekatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien adalah psikoterapi suportif kelompok. Intervensi ini bekerja melalui mekanisme psiko-neuro-imuno-endokrinologi (PNIE) yang dapat dievaluasi menggunakan variabilitas denyut jantung (VDJ) dan kadar serotonin darah. Tujuan: Menilai peran psikoterapi suportif kelompok dalam meningkatkan kualitas hidup, VDJ, dan kadar serotonin darah pada pasien PGTA yang menjalani hemodialisis kronis di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Metode: Penelitian ini merupakan uji acak terkontrol dengan desain paralel dan tersamar tunggal. Sebanyak 52 peserta dibagi secara acak menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi (n=26) yang menerima lima sesi psikoterapi suportif kelompok dengan jumlah peserta 8-9 orang per sesi, dan kelompok kontrol (n=26) yang hanya menerima terapi hemodialisis saja. Evaluasi dilakukan menggunakan kuesioner Kidney Disease Quality of Life-36 (KDQOL-36), pengukuran VDJ menggunakan standar deviation of normal-to-normal intervals (SDNN), serta pemeriksaan kadar serotonin darah. Analisis data dilakukan menggunakan uji Mann-Whitney atau uji T tidak berpasangan. Hasil: Kelompok yang menerima psikoterapi suportif menunjukkan peningkatan skor KDQOL-36 yang lebih besar, dengan rerata delta sebesar 8,46 (SD 16,92), dibandingkan hanya 0,27 (SD 11,36) pada kelompok kontrol (p=0,046). Tidak terdapat perbedaan bermakna pada nilai SDNN antara kedua kelompok setelah intervensi (p=0,869). Namun, kadar serotonin mengalami peningkatan pada kelompok psikoterapi (median delta 35,95 ng/mL) dan penurunan pada kelompok kontrol (median -37,8 ng/mL), dengan perubahan yang signifikan di antara keduanya (p=0,017). Kesimpulan: Psikoterapi suportif kelompok secara signifikan meningkatkan kualitas hidup dan kadar serotonin darah pada pasien PGTA yang menjalani hemodialisis kronis. Namun, intervensi ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan secara statistik terhadap VDJ.
Kata Kunci: Psikoterapi suportif kelompok, kualitas hidup, variabilitas denyut jantung, serotonin, penyakit ginjal tahap akhir, hemodialisis.


Background: Patients with End-Stage Renal Disease (ESRD) undergoing chronic hemodialysis often experience a reduced quality of life, both physically and psychologically. One approach to improve patients’ well-being is group supportive psychotherapy, which works through the psycho-neuro-immuno-endocrinology (PNIE) mechanism, which can be evaluated using heart rate variability (HRV) and blood serotonin levels. Objective: To evaluate the role of group supportive psychotherapy in improving quality of life, HRV, and blood serotonin levels in ESRD patients undergoing chronic hemodialysis at dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Methods: This study was a randomized controlled trial (RCT) with a parallel group and single blind design. A total of 52 participants were randomly assigned to two groups: the intervention group (n=26), which received five sessions of group supportive psychotherapy with 8-9 participants per session, and the control group (n=26), which received only hemodialysis therapy. Evaluations were conducted using the Kidney Disease Quality of Life-36 (KDQOL-36) questionnaire, HRV measurement using the standar deviation of normal-to-normal intervals (SDNN), and blood serotonin level examination. Data analysis was performed using the Mann-Whitney test or independent T-test. Results: The group receiving supportive psychotherapy showed a greater improvement in KDQOL-36 scores, with an average increase of 8.46 (SD 16.92), compared to only 0.27 (SD 11.36) in the control group (p=0.046). There was no significant difference in SDNN between groups after the intervention (p=0.869). However, serotonin levels increased in the psychotherapy group (median change 35.95 ng/mL) and decrease in the control group (median -37.8 ng/mL), with a significant difference between the two (p=0.017). Conclusion: Group supportive psychotherapy significantly improved quality of life and blood serotonin levels in ESRD patients undergoing chronic hemodialysis. However, this intervention does not result in statistically significant changes in HRV.
Keywords: Group supportive psychotherapy, quality of life, heart rate variability, serotonin, end-stage renal disease, hemodialysis.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2025
Pengarang

Dian Pritasari Jeger - Nama Orang
Hamzah Shatri - Nama Orang
Petrin Redayani Lukman - Nama Orang
Pringgodigdo Nugroho - Nama Orang

No. Panggil
T25170fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Ilmu Penyakit Dalam.,
Deskripsi Fisik
xix, 135 hlm., ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T25
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T25170fkT25170fkPerpustakaan FKUITersedia - File Digital
Image of Peran Psikoterapi Suportif Kelompok terhadap Kualitas Hidup dan Hubungannya dengan Variabilitas Denyut Jantung dan Kadar Serotonin Darah pada Pasien Penyakit Ginjal Tahap Akhir (PGTA) yang Menjalani Hemodialisis Kronis = The Role of Group Supportive Psychotherapy on Quality of Life and Its Relationship with Heart Rate Variability and Blood Serotonin Levels in End-Stage Renal Disease (ESRD) Patients undergoing Chronic Hemodialysis.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.