Tesis
Hubungan antara kualitas tidur dan stres kerja dengan ejakulasi dini pada pekerja informasi dan teknologi = Association between occupational stress, sleep quality, and premature ejaculation among Information Technology workers.
Latar Belakang Ejakulasi Dini (ED) dapat menjadi masalah yang memengaruhi kualitas hidup pekerja. Prevalensi ED di dunia diperkirakan sebesar 6-40%. Pekerja Informasi dan Teknologi (IT) menjadi salah satu populasi pekerja yang mungkin memiliki faktor risiko kualitas tidur buruk dan stres kerja. Pekerja IT seringkali memiliki tuntutan kerja tinggi dan melakukan pekerjaan di berbagai zona waktu yang dapat berdampak pada masalah kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi ED pada pekerja IT, pengaruh stres kerja terhadap ED dan kualitas tidur, pengaruh kualitas tidur terhadap ED, serta peran kualitas tidur sebagai mediator antara stres kerja dengan ED pada pekerja IT. Metode Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah adaptasi skala PEDT (Premature Ejaculation Diagnostic Tool) dan POSS (Perceived Occupational Stress Scale) ke dalam Bahasa Indonesia menggunakan metode ISPOR (International Society for Pharmacoeconomics and Outcomes Research). Tahap kedua adalah penelitian dengan desain cross-sectional melibatkan pekerja IT di Indonesia yang dipilih menggunakan metode non-probability sampling. ED dan stres kerja diukur menggunakan skala PEDT dan POSS yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Kualitas tidur diukur menggunakan PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index). Data dikumpulkan melalui survei daring, dan analisis dilakukan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil Sebanyak 89 pekerja IT yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi ditemukan prevalensi ED sebesar 13,84%. Analisis SEM menunjukkan bahwa stres kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ED dan kualitas tidur. Namun, kualitas tidur memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ED. Uji mediasi menunjukan kualitas tidur tidak terbukti berperan sebagai mediator dalam hubungan antara stres kerja dan ED. Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas tidur merupakan faktor penting yang memengaruhi ejakulasi dini pada pekerja IT, sementara stres kerja tidak memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap ED atau kualitas tidur. Hal ini menunjukkan perlunya intervensi yang berfokus pada peningkatan kualitas tidur untuk membantu mengatasi masalah ED pada pekerja IT.
Kata kunci: ejakulasi dini, stres kerja, kualitas tidur, pekerja IT
Background Premature Ejaculation (PE) can significantly affect the quality of life among workers. The global prevalence of PE is estimated to range from 6% to 40%, but its prevalence in Indonesia remains uncertain. Information and Technology (IT) workers are one of the worker populations that may have risk factors for poor sleep quality and occupational stress. IT workers often have high work demands and work across multiple time zones, which can impact sleep quality issues. This study aimed to determine the prevalence of PE, the influence of work stress on PE and sleep quality, the influence of sleep quality on PE, and the mediating role of sleep quality between work stress and PE among IT workers. Methods This study consisted of two phases. The first phase was to use the ISPOR (International Society for Pharmacoeconomics and Outcomes Research) method to adapt the PEDT (Premature Ejaculation Diagnostic Tool) and POSS (Perceived Occupational Stress Scale) into Indonesian. The second phase employed a cross-sectional design involving IT workers in Indonesia selected using non-probability sampling. We measured PE and occupational stress using validated and reliable PEDT and POSS scales, and assessed sleep quality using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data were collected via an online survey and analyzed using Structural Equation Modeling (SEM). Results A total of 89 IT workers participated in the study, revealing a prevalence of PE among them at 13.84%. SEM analysis indicated that occupational stress did not significantly impact PE or sleep quality. However, sleep quality showed a significant positive impact on PE. Mediation analysis revealed that sleep quality did not mediate the association between occupational stress and PE. Conclusion This study highlights sleep quality as an important factor influencing PE among IT workers, whereas occupational stress had no direct significant effect on PE or sleep quality. These findings suggest the need for interventions focusing on improving sleep quality to help address PE issues in IT workers.
Keywords: premature ejaculation, occupational stress, sleep quality, IT workers
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2025
- Pengarang
-
Muhammad Faisal Ratman - Nama Orang
Retno Asti Werdhani - Nama Orang
Suryo Wibowo - Nama Orang
Dewi Yunia Fitriani - Nama Orang - No. Panggil
-
T25169fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi., 2025
- Deskripsi Fisik
-
xv, 101 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T25
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
| T25169fk | T25169fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia - File Digital |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi