Tesis

Pengaruh Faktor Latar Belakang Pasien Terhadap Aksesibilitas Pelayanan Radioterapi Pada Pasien Yang Menjalani Rujukan Antar Provinsi di Rumah Sakit Umum Dr. Cipto Mangunkusumo = Impact of Patient Background Factors on Accessibility to Radiotherapy Services for Inter-Provincial Referrals at Dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital.

Pendahuluan: Radioterapi merupakan salah satu modalitas utama dalam penatalaksanaan kanker, namun akses terhadap layanan ini di Indonesia masih sangat terbatas dan tidak merata. Pasien rujukan antar provinsi sering menghadapi berbagai hambatan, baik dari aspek geografis, sosial, maupun ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana faktor latar belakang pasien memengaruhi aksesibilitas terhadap pelayanan radioterapi yang ditelaah sesuai Theory of Planned Behaviour. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain potong lintang (cross-sectional) yang dilakukan terhadap 101 pasien kanker yang menjalani rujukan antar provinsi untuk mendapatkan layanan radioterapi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Data dikumpulkan melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis dilakukan dengan uji Chi-Square dan regresi logistik untuk mengevaluasi hubungan antara faktor latar belakang (usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, domisili, dan ketersediaan fasilitas) dengan tingkat aksesibilitas layanan. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berhubungan signifikan dengan aksesibilitas (p = 0,016). Ketersediaan fasilitas radioterapi juga berpengaruh signifikan (p = 0,003); Pasien dari daerah tanpa fasilitas radioterapi memiliki kemungkinan 5,72 kali lebih besar mengalami aksesibilitas buruk dibandingkan pasien dari daerah dengan fasilitas (OR = 5,72; p = 0,001) Sebaliknya, variabel usia, pekerjaan, pendapatan, dan domisili geografis tidak menunjukkan hubungan yang signifikan secara statistik terhadap aksesibilitas. Kesimpulan: Tingkat pendidikan dan ketersediaan fasilitas radioterapi merupakan dua faktor paling signifikan yang memengaruhi aksesibilitas pelayanan radioterapi. Ketimpangan infrastruktur dan rendahnya literasi kesehatan menjadi hambatan utama yang perlu segera ditangani.
Kata kunci: Aksesibilitas Pelayanan Radioterapi, Theory of Planned Behaviour, Radioterapi


Introduction: Radiotherapy is one of the main modalities in cancer management; however, access to this service in Indonesia remains limited and unevenly distributed. Patients referred across provinces often face various barriers, including geographical, social, and economic challenges. Therefore, it is essential to understand how patients’ background factors influence their accessibility to radiotherapy services from the perspective of Theory of Planned Behaviour Methods: This study is an observational research with a cross-sectional design, involving 101 cancer patients referred from other provinces to receive radiotherapy at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital (RSUPN). Data were collected through structured questionnaires and direct interviews. Chi-Square tests and multinomial logistic regression were performed to evaluate the relationship between background factors (age, education, occupation, income, domicile, and facility availability) and the level of service accessibility. Result: The analysis revealed that education level was significantly associated with accessibility (p = 0.016). Availability of radiotherapy facilities also had a significant impact (p = 0.003); patients from areas without such facilities were 5.72 times more likely to experience poor accessibility compared to those from areas with available facilities (OR = 5.72; p = 0.001). On the other hand, age, occupation, income, and geographic domicile did not show statistically significant associations with accessibility. Conclusion: Education level and the availability of radiotherapy facilities are the two most significant factors influencing accessibility to radiotherapy services. Infrastructure disparities and low health literacy remain key barriers that require urgent attention.
Keyword: Accessibility to Radiotherapy Services, Theory of Planned Behaviour, Radiotherapy