Tesis

Perbandingan Luaran Klinis Tindakan Percutaneous Laser Disc Regeneration (PLDR) dengan Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD) pada Pasien dengan Permasalahan Diskus pada Regio Lumbal = Comparison ofClinical Outcomes ofPercutaneous Laser Disc Regeneration (PLDR) with Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD) in Patients with Disc Problem in Lumbar Region.

Latar Belakang: Herniasi nukleus pulposus (HNP) dan Degenerative Disc Disease (DDD) pada regio lumbal merupakan penyebab nyeri skiatika dan nyeri punggung bagian bawah yang sering memerlukan tindakan invasif, termasuk diskesktomi. Percutaneous laser disc decompression (PLDD) mereduksi tekanan diskus melalui ablasi laser, sedangkan Percutaneous laser disc regeneration (PLDR) mengombinasikan dekompresi laser dengan injeksi sel punca dan sekretom untuk regenerasi diskus. Namun, belum ada penelitian yang membandingkan kedua metode ini di Indonesia. Studi ini mengevaluasi perbedaan penurunan skala nyeri numerik (NRS) dan pemulihan fungsi dengan Oswestry Disability Index (ODI) antara PLDR dan PLDD. Metode: Studi kohort retrospektif pada tahun 2023-2024 melibatkan pasien yang menjalani operasi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Kriteria inklusi meliputi HNP dan DDD pada tingkat L4-L5/L5-S1, degenerasi Pfirrmann grade II-IV, dan follow-up ≥6 bulan. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon untuk perbandingan intrakelompok dan Uji Mann-Whitney/T-tidak berpasangan untuk perbandingan antarkelompok. Hasil: Total 84 pasien (45 PLDD, 39 PLDR) yang memenuhi kriteria inklusi. Pasien PLDD lebih muda (46,5±15,1 vs. 60,4±17,7 tahun; p < 0,001) dan didominasi perempuan (66,7%), sedangkan PLDR lebih banyak pada laki-laki (69,2%). PLDR memiliki disabilitas awal lebih tinggi (ODI 11 vs. PLDD 31,5; p < 0,001), mengindikasikan perbedaan indikasi klinis dalam pemilihan intervensi. Kedua tindakan menurunkan nyeri secara signifikan (NRS: PLDD Δ5,02±1,22, PLDR Δ6,68±5,64; p < 0,001). Perbaikan fungsi lebih besar pada PLDD (ODI: PLDD Δ16,98±6,66 vs. PLDR Δ4,62±5,46; p < 0,001). Kesimpulan: PLDD dan PLDR merupakan prosedur minimal invasif yang efektif dalam penanganan nyeri radikuler pada pasien HNP dan DDD lumbal. Kedua prosedur ini menunjukkan perbaikan yang signifikan pada skor nyeri dan disabilitas pasca prosedur pada pasien yang tidak merespons perawatan konservatif.
Kata kunci: PLDR, PLDD, hernia nukleus pulposus, degenerative disc disease, indeks disabilitas Oswestry, skala nyeri numerik


Introduction: Lumbar herniated nucleus pulposus (HNP) and Degerative Disc Disease (DDD) is the cause of sciatic pain and low back pain that often requires invasive procedures, including discectomy. Percutaneous laser disc decompression (PLDD) reduces disc pressure through laser ablation, while Percutaneous laser disc regeneration (PLDR) combines laser decompression with stem cell injection and secretome for disc regeneration. However, there has been no study comparing these two methods in Indonesia. This study evaluated the differences in reduction of numeric pain scale (NRS) and functional recovery with Oswestry Disability Index (ODI) between PLDR and PLDD. Methods: A retrospective cohort study in 2023-2024 involving patients undergoing surgery at Dr. Cipto Mangunkusumo National Hospital and Dr. Moewardi Surakarta Regional Hospital. Inclusion criteria included HNP at L4-L5/L5-S1 level, Pfirrmann degeneration grade II-IV, and follow-up ≥ 6 months. Data were analyzed using Wilcoxon test for intragroup comparisons and Mann-Whitney/unpaired T-test for intergroup comparisons. Results: A total of 84 patients (45 PLDD, 39 PLDR) met the inclusion criteria. PLDD patients were younger (46.5±15.1 vs. 60.4±17.7 years; p < 0.001) and predominantly female (66.7%), while PLDR patients were more male (69.2%). PLDR had higher baseline disability (ODI 11 vs. PLDD 31.5; p < 0.001), indicating differences in clinical indications for intervention selection. Both interventions significantly reduced pain (NRS: PLDD Δ5.02±1.22, PLDR Δ6.68±5.64; p < 0.001). Functional improvement was greater in PLDD (ODI: PLDD Δ16.98±6.66 vs. PLDR Δ4.62±5.46; p < 0.001). Conclusion: PLDD and PLDR are effective minimally invasive procedures in the management of radicular pain in patients with lumbar HNP and DDD. Both procedures showed significant improvement in post-procedure pain and disability scores in patients who did not respond to conservative treatment.
Keywords: PLDD, PLDR, herniated nucleus pulposus,degenerative disc disease, numeric rating scale, Oswestry disability index.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2025
Pengarang

Eko Perdana Putra - Nama Orang
Irfan Saleh - Nama Orang
RAHYUSSALIM - Nama Orang
Rieva Ermawan - Nama Orang

No. Panggil
T25160fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Program Studi Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi.,
Deskripsi Fisik
xiv, 67 hlm., ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
T25
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T25160fkT25160fkPerpustakaan FKUITersedia - File Digital
Image of Perbandingan Luaran Klinis Tindakan Percutaneous Laser Disc Regeneration (PLDR) dengan Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD) pada Pasien dengan Permasalahan Diskus pada Regio Lumbal = Comparison ofClinical Outcomes ofPercutaneous Laser Disc Regeneration (PLDR) with Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD) in Patients with Disc Problem in Lumbar Region.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.