Tesis

Perbaikan Skala Nyeri, Tingkat Disabilitas dan Parameter Spinopelvic pada Pasien dengan Koreksi Deformitas Spondilolistesis Lumbal = Improvement in Pain Scale, Disability Level, and Spinopelvic Parameters in Patients Undergoing Lumbar Spondylolisthesis Deformity Correction.

Latar Belakang: Spondilolistesis adalah kondisi pergeseran vertebra yang dapat menyebabkan stenosis spinal dan nyeri punggung bawah yang signifikan. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dan lansia akibat degenerasi diskus intervertebralis, kelemahan ligamen, serta faktor hormonal pasca menopause. Penatalaksanaan operatif menjadi salah satu metode utama untuk memperbaiki kualitas hidup pasien dengan spondilolistesis. Penelitian ini dilakukan untuk menilai luaran perbaikan klinis berupa perbaikan skala nyeri dan tingkat disabilitas pasien, serta luaran radiologis berupa perbaikan parameter spinopelvic pada pasien spondilolistesis lumbal yang menjalani koreksi deformitas. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif dengan menganalisis perubahan skor Numeric Rating Scale (NRS), Oswestry Disability Index (ODI), serta parameter radiologis (lumbar lordosis, pelvic tilt, sacral slope, dan pelvic incidence) sebelum dan setelah tindakan operasi PLIF untuk koreksi deformitas spondilolistesis. Data diperoleh dari pasien yang menjalani PLIF di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP Fatmawati, dan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji Saphiro-Wilk untuk uji normalitas data, diikuti dengan uji paired T-test atau Wilcoxon sign rank test sesuai distribusi data. Hasil: Pada penelitian ini, didapatkan 28 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian ini menunjukkan mayoritas (64,3%) berusia lebih dari 60 tahun dan 60,7% merupakan wanita. Sebanyak 71.4% dari spondilolistesis terjadi pada tingkat L4-L5 dan 70.57% subjek berada dalam kategori Meyerding I. PLIF yang dilakukan menunjukkan tren penurunan skor nyeri berdasarkan NRS, dengan rerata nyeri pra-operasi sebesar 5,96 ± 1,56 yang menurun menjadi 3,77 ± 1,58 dalam bulan pertama pasca operasi, serta 2,12 ± 1,14 pada bulan keenam pasca operasi (p < 0,001). Dalam penelitian ini, tidak ditemukan parameter spinopelvis yang memiliki korelasi bermakna dengan tingkat nyeri dan skor ODI total. Kesimpulan: Koreksi deformitas pada spondilolistesis secara operatif memberikan perbaikan terhadap nyeri dan mengurangi disabiitas pasien, yang tercermin dari penurunan skor NRS dan ODI serta perbaikan parameter radiologis. Namun, perbaikan klinis pasien tidak berimplikasi terhadap perbaikan koreksi anatomis
Kata Kunci: Spondilolistesis, PLIF, Numeric Rating Scale, Oswestry Disability Index, nyeri punggung bawah


Background: Spondylolisthesis is a condition characterized by vertebral displacement, which can lead to spinal stenosis and significant lower back pain. This condition is more common in women and the elderly due to intervertebral disc degeneration, ligament weakness, and postmenopausal hormonal factors. Surgical management is one of the primary methods to improve the quality of life for patients with spondylolisthesis. The purposes of this study are to evaluate the functional outcomes as well as radiological outcomes ofspinopelvic parameters in patients with lumbar spondylolisthesis undergoing deformity correction. Methods: This study employed a retrospective cohort design by analyzing changes in the Numeric Rating Scale (NRS), Oswestry Disability Index (ODI), and radiological parameters (lumbar lordosis, pelvic tilt, sacral slope, and pelvic incidence) before and after corrective surgery for spondylolisthesis deformity. Data were obtained from patients undergoing corrective procedures at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP Fatmawati, and RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Statistical analysis was performed using the Shapiro-Wilk test for normality, followed by paired t-test or Wilcoxon signed-rank test based on data distribution. Results: A total of 28 patients met the inclusion criteria. The study showed that the majority (64.3%) were over 60 years old, and 60.7% were female. Approximately 71.4% of spondylolisthesis cases occurred at the L4–L5 level, and 70.57% of the subjects were classified as Meyerding grade I. PLIF procedures showed a trend of reduced pain according to NRS, with the preoperative mean pain score of5.96 ± 1.56 decreasing to 3.77 ± 1.58 in the first month postoperatively, and further to 2.12 ± 1.14 by the sixth month postoperatively (p < 0.001). In this study, no spinopelvic parameter was found to have a significant correlation with pain level or total ODI score. Conclusion: Surgical deformity correction in spondylolisthesis provides improvement in pain and reduces patient disability, as reflected in decreased NRS and ODI scores and improvements in radiological parameters. However, clinical improvements did not necessarily correspond with anatomical correction.
Keywords: spondylolisthesis, deformity correction, Numeric Rating Scale, Oswestry Disability Index, low back pain