Tesis
Kesesuaian Prediksi Ambilan Oksigen Maksimal dari Incremental Shuttle Walk Test dengan Ambilan OksigenMaksimal Langsung pada Orang Dewasa Obesitas = Agreement of Predicted Maximum Oxygen Uptake from Incremental Shuttle Walk Test with Direct Maximum Oxygen Uptake in Obesity.
Latar belakang: Pengukuran ambilan oksigen maksimal (VO₂max) memiliki peran penting dalam evaluasi kapasitas fungsional kardiorespirasi, terutama pada populasi obesitas. Incremental Shuttle Walk Test (ISWT) merupakan alternatif metode pengukuran tidak langsung yang lebih terjangkau dan praktis dibandingkan pengukuran langsung menggunakan Cardiopulmonary Exercise Test (CPET). Namun, kesesuaian prediksi VO₂max dari ISWT dengan pengukuran langsung pada orang dewasa obesitas belum banyak diteliti. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian antara prediksi VO₂max dari ISWT dengan pengukuran VO₂max langsung pada orang dewasa obesitas. Metode: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang melibatkan subjek dewasa dengan obesitas grade I yang memenuhi kriteria inklusi. Subjek menjalani ISWT untuk pengukuran tidak langsung dan CPET untuk pengukuran langsung VO₂max. Analisis kesesuaian dilakukan menggunakan metode Bland-Altman, korelasi Pearson, serta uji beda denyut jantung maksimal Hasil: Rerata jarak tempuh ISWT pada orang dewasa obesitas sedenter adalah 625,77 ± 139,23 meter (laki-laki 718,46 ± 110,59; perempuan 533,08 ± 97,67 meter). Rerata VO₂max langsung adalah 29,60 ± 5,39 ml/kgbb/menit (laki-laki 33,42 ± 3,80; perempuan 25,77 ± 3,80 ml/kgbb/menit). Denyut jantung maksimal CPET (177,0 ± 9,3) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan ISWT (161,9 ± 14,3). Jarak tempuh ISWT berkorelasi dengan VO₂max langsung (r = 0,63). Prediksi VO₂max menggunakan jarak tempuh dan denyut jantung maksimal ISWT menunjukkan kesesuaian dengan VO₂max langsung pada rentang 25-35 ml/kgbb/menit (bias sistematik 0,05) dan menjelaskan 44% dari variasi VO₂max. Kesimpulan: ISWT dapat digunakan untuk memprediksi VO₂max pada orang dewasa obesitas dalam rentang 25-35 ml/kgbb/menit dengan kesesuaian yang baik. Kombinasi jarak tempuh dan denyut jantung maksimal ISWT sebagai prediktor meningkatkan akurasi estimasi VO₂max, meskipun respon kardiorespirasi pada ISWT tidak semaksimal CPET.
Kata kunci: VO2max, Incremental Shuttle Walking Test, Cardiopulmonary Exercise Test, obesitas, kebugaran kardiovaskular
Background: Maximum oxygen uptake (VO₂max) measurement plays an important role in evaluating cardiorespiratory functional capacity, especially in obese populations. The Incremental Shuttle Walk Test (ISWT) is an alternative indirect measurement method that is more affordable and practical compared to direct measurement using the Cardiopulmonary Exercise Test (CPET). However, the agreement between VO₂max prediction from ISWT and direct measurement in obese adults has not been extensively studied. Objective: This study aims to evaluate the agreement between VO₂max prediction from ISWT and direct VO₂max measurement in obese adults. Methods: This observational analytical study with a cross-sectional approach involved adult subjects with grade I obesity who met the inclusion criteria. Subjects underwent ISWT for indirect measurement and CPET for direct VO₂max measurement. Agreement analysis was performed using the Bland-Altman method, Pearson correlation, and maximum heart rate difference test. Results: The mean ISWT distance in sedentary obese adults was 625.77 ± 139.23 meters (males 718.46 ± 110.59; females 533.08 ± 97.67 meters). The mean direct VO₂max was 29.60 ± 5.39 ml/kg/min (males 33.42 ± 3.80; females 25.77 ± 3.80 ml/kg/min). CPET maximum heart rate (177.0 ± 9.3) was significantly higher than ISWT (161.9 ± 14.3). ISWT distance correlated with direct VO₂max (r = 0.63). VO₂max prediction using ISWT distance and maximum heart rate showed agreement with direct VO₂max in the range of 25-35 ml/kg/min (systematic bias 0.05) and explained 44% of VO₂max variation. Conclusion: ISWT can be used to predict VO₂max in obese adults in the range of 25-35 ml/kg/min with good agreement. The combination of ISWT distance and maximum heart rate as predictors improves the accuracy of VO₂max estimation, although the cardiorespiratory response in ISWT is not as maximal as CPET.
Keywords: VO₂max, Incremental Shuttle Walking Test, Cardiopulmonary Exercise Test, obesity, cardiovascular functional capacity
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2024
- Pengarang
-
Sofi Wardati - Nama Orang
Nurul Paramita - Nama Orang
Tresia Fransiska U. Tambunan - Nama Orang
Muchtaruddin Mansyur - Nama Orang - No. Panggil
-
T24641fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi., 2024
- Deskripsi Fisik
-
xvii, 141 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
SBP Online
- Klasifikasi
-
T24
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
| T24641fk | T24641fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi