Tesis

Hubungan Aktivitas Fisik, Fatigue dan Faktor Lainnya dengan Kualitas Tidur pada Awak Kabin di Indonesia = The Relationship between Physical Activity, Fatigue, and Other Factors with Sleep Quality of Cabin Crew in Indonesia.

Pendahuluan. Tidur adalah suatu proses fisiologis yang ditandai adanya penurunan aktivitas motorik, brekuranganya respons terhadap rangsangan eksternal, dan terjadi perubahan pola gelombang otak. Awak kabin memiliki tugas yang cukup berat karena faktor fisik dan kelelahan mental akibat tidur yang tidak teratur, waktu istirahat yang tidak cukup, dan jam kerja yang panjang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik, fatigue, dan faktor lainnya(usia, jenis kelamin, status pernikahan kebiasaan konsumsi kafein, jenis penerbangan, waktu tugas, jumlah sektor, dan masa kerja) dengan kualitas tidur pada awak kabin di Indonesia. Metode. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang, dilakukan di Balai Kesehatan Penerbangan. Kualitas tidur dinilai menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (versi Bahasa Indonesia), aktivitas fisik dinilai menggunakan Global Physical Activity Questionnaire (versi Bahasa Indonesia) dan fatigue dinikai menggunakan Fatigue Severity Scale (Versi Bahasa Indonesia). Data demografis dan pekerjaan dikumpulkan. Proporsi awak kabin di Indonesia yang mengalami kualitas tidur buruk dihitung, hubungan aktivitas fisik, fatigue dan faktor lainnya dinilai menggunakan Uji Chi-Square dan analisis multivariat dilakukan dengan Uji Regresi Logistik. Hasil. Dari 394 sampel penelitian yang didapat, sebesar 65%% awak kabin menunjukkan gejala kualitas tidur buruk. Awak kabin dengan aktivitas fisik inactive (84%) memiliki kualitas tidur buruk dibanding dengan awak kabin dengan aktivitas fisik active (58%) berhubungan signifikan dengan kualitas tidur (p < 0,001). Usia, jenis kelamin, status pernikahan, kebiasaan konsumsi kafein, jenis penerbangan, waktu tugas, jumlah sektor, dan masa kerja tidak berhubungan signifikan dengan kualitas tidur. Analisis multivariat menunjukkan bahwa aktivitas fisik (aOR 3,711 CI 95% = 2,097–6,566) berhubungan signifikan dengan kualitas tidur. Kesimpulan. Awak kabin sebagian besar yang mengalami kualitas tidur buruk memiliki aktivitas fisik inactive. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menilai faktor-faktor lainnya yang berkontribusi pada kualitas tidur buruk awak kabin.
Kata Kunci: Kualitas Tidur; Awak Kabin; Aktivitas Fisik; Fatigue; Indonesia


Introduction: Sleep is a physiological process characterized by decreased motor activity, reduced response to external stimuli, and changes in brainwave patterns. Cabin crew members have demanding responsibilities due to physical and mental fatigue caused by irregular sleep patterns, insufficient rest periods, and long working hours. This study aims to examine the relationship between physical activity, fatigue, and other factors (age, gender, marital status, caffeine consumption habits, type offlight, duty time, number of sectors, and length of service) and sleep quality among cabin crew in Indonesia. Methods: This cross-sectional study was conducted at the Balai Kesehatan Penerbangan. Sleep quality was assessed using the Pittsburgh Sleep Quality Index (Indonesian version), physical activity was evaluated using the Global Physical Activity Questionnaire (Indonesian version), and fatigue was measured using the Fatigue Severity Scale (Indonesian version). Demographic and occupational data were collected. The proportion of Indonesian cabin crew experiencing poor sleep quality was calculated, and the relationship between physical activity, fatigue, and other factors was analyzed using Chi-Square tests and multivariate analysis was performed using logistic regression. Results: Among the 394 study participants, 65% of cabin crew exhibited symptoms of poor sleep quality. Cabin crew with inactive physical activity (84%) were more likely to experience poor sleep quality compared to those with active physical activity (58%), showing a significant association with sleep quality (p < 0.001). Age, gender, marital status, caffeine consumption habits, type of flight, duty time, number of sectors, and length of service were not significantly associated with sleep quality. Multivariate analysis showed that physical activity (aOR 3.711, 95% CI = 2.097–6.566) was significantly associated with sleep quality. Conclusion: Most cabin crew members experiencing poor sleep quality were physically inactive. Further research is needed to assess other contributing factors to poor sleep quality among cabin crew.
Keywords: Sleep Quality; Cabin Crew; Physical Activity; Fatigue; Indonesia

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2025
Pengarang

Arwin Okwandi - Nama Orang
Wawan Mulyawan - Nama Orang
Nani Cahyani Sudarsono - Nama Orang
Syougie - Nama Orang

No. Panggil
T25105fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Kedokteran Penerbangan.,
Deskripsi Fisik
xv, 129 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
T25
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T25105fkT25105fkPerpustakaan FKUITersedia - File Digital
Image of Hubungan Aktivitas Fisik, Fatigue dan Faktor Lainnya dengan Kualitas Tidur pada Awak Kabin di Indonesia = The Relationship between Physical Activity, Fatigue, and Other Factors with Sleep Quality of Cabin Crew in Indonesia.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.