Tesis
Perbandingan Kadar Melatonin Serum Pasien Kanitis Prematur Dewasa dengan Kontrol Sehat dan Hubungannya Terhadap Derajat Keparahan Berdasarkan Graying Severity Score = Comparison of Serum Melatonin Levels Between Adult Patients with Premature Canities and Healthy Controls and Its Correlation with The Severity Based on Graying Severity Score.
Latar Belakang: Tanda penuaan pada rambut yang paling mudah dikenali adalah rambut beruban atau kanitis. Pada ras Asia, rambut beruban muncul secara fisiologis dimulai dari pertengahan usia 30 tahun. Kanitis prematur (KP) didefenisikan sebagai kanitis yang terjadi sebelum usia 25 tahun pada ras Asia. Meskipun mekanisme KP belum sepenuhnya dipahami, stres oksidatif merupakan salah satu faktor yang diduga berperan. Melatonin, sebagai antioksidan yang poten, diketahui disekresikan di folikel rambut dan reseptornya juga diekspresikan pada selubung akar rambut. Tujuan: Mengetahui perbedaan kadar melatonin serum basal pada kelompok KP dibandingkan dengan kontrol dan mengetahui korelasi antara kadar melatonin serum basal pasien KP dengan derajat keparahan KP. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain kasus kontrol. Populasi target penelitian mencakup pasien KP dan individu dewasa sehat yang diambil dengan metode consecutive sampling. Pada kedua kelompok, dilakukan matching untuk jenis kelamin dan usia. Melalui anamnesis, untuk data identitas, awitan KP, riwayat KP pada keluarga, pola diet, status merokok, dan derajat keparahan KP secara subjektif. Derajat keparahan KP secara objektif dinilai berdasarkan Graying Severity Score (GSS). Pemeriksaan kadar melatonin serum basal menggunakan metode enzyme-linked immunoassay (ELISA). Analisis statistik yang relevan dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian, dengan nilai p < 0,05 dianggap signifikan secara statistik. Hasil: Karakteristik dasar antara kelompok KP dan kontrol tidak berbeda secara bermakna. Dari 32 subjek penelitian (SP) kelompok KP, ditemukan 22 SP dengan KP derajat ringan dan 10 SP dengan KP derajat sedang. Tidak ditemukan SP dengan derajat berat. Tidak terdapat perbedaan median kadar melatonin serum basal antara kelompok KP dan kontrol (18,56 pg/mL vs 18,47 pg/mL; p=0643). Kadar melatonin serum basal juga tidak berkorelasi dengan derajat keparahan KP (r=0,04; p=0,838). Kesimpulan: Kadar melatonin serum basal tidak berbeda secara bermakna antara kelompok KP dan kontrol. Kadar melatonin serum basal tidak berkorelasi dengan derajat keparahan KP.
Kata Kunci: kanitis prematur, melatonin, modified graying severity score
Background: The most recognizable sign of hair aging is graying hair or canities. Among the Asian population, physiological graying typically begins in the mid-30s. Premature canities (PC) is defined as graying that occurs before the age of 25 in Asian. Although the mechanisms underlying PC remain poorly understood, oxidative stress is suspected to play a key role. Melatonin, a potent antioxidant, is known to be secreted by hair follicles, with its receptors expressed in the hair follicle sheath. Objectives: To determine the differences in basal serum melatonin levels between individuals with PC and healthy controls and to examine the correlation between basal serum melatonin levels and the severity of PC. Methods: This study is an analytical observational study with a case-control design. The target population of the study included adults with PC and individuals without PC (ageand sex-matched) who were recruited by consecutive sampling. Data collection involved a detailed history taking, including demographic data, PC onset, family history of PC, dietary pattern, smoking status, and subjective severity degree of PC. Objective assessment of PC severity was performed using the modified Graying Severity Score (GSS). Basal serum melatonin levels were measured using the enzyme-linked immunoassay (ELISA) method. Relevant statistical analyses were conducted to test the research hypotheses, with a p-value of < 0.05 considered statistically significant. Results: Baseline characteristics did not differ significantly between the PC and control group. Among 32 participants in the PC group, 22 exhibited mild PC, while 10 presented with moderate PC; no participants had severe PC. Median basal serum melatonin levels did not differ significantly between the PC group and control group (18.56 pg/mL vs. 18.47 pg/mL; p=0.643). There were no significant correlation between basal serum melatonin levels (r=0.04; p=0.838) and PC severity. Conclusion: Basal serum melatonin levels do not differ significantly between individuals with PC and without PC. Furthermore, basal serum melatonin levels are not correlated with the severity of PC.
Keywords: premature canities, melatonin, modified graying severity score
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2025
- Pengarang
-
Khalishaturrahmi Nasution - Nama Orang
Sandra Widaty - Nama Orang
Yudo Irawan - Nama Orang - No. Panggil
-
T25080fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Dermatologi dan Venerologi., 2025
- Deskripsi Fisik
-
xix, 85 hlm., ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
SBP Online
- Klasifikasi
-
T25
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
| T25080fk | T25080fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia - File Digital |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi