Tesis

Hubungan pola pemberian Guideline-Directed Medical Therapy (GDMT) pre-discharge dan kontrol 1 bulan terhadap tingkat rehospitalisasi dan mortalitas dalam 6 bulan pada pasien gagal jantung dengan fraksi ejeksi rendah.

Latar belakang: Subset pasien gagal jantung dengan fraksi ejeksi rendah (HFrEF) mencakup sekitar setengah dari seluruh pasien dengan gagal jantung. Penerapan Guideline-directed medical therapy (GDMT) menunjukkan hasil signifikan dalam mengurangi mortalitas dan hospitalisasi serta meningkatkan kualitas hidup. Namun, pemberian GDMT pada praktek klinis, masih sulit dilakukan untuk setiap pasien HFrEF. Skor GDMT menggunakan 3 pilar obat, dapat menilai secara objektif pola pemberian GDMT dalam memprediksi tingkat hospitalisasi dan mortalitas pada pasien HFrEF. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mencari hubungan antara pola pemberian GDMT dengan tingkat rehospitalisasi dan mortalitas dalam 6 bulan pada pasien gagal jantung dengan fraksi ejeksi rendah. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain kohort retrospektif pada pasien gagal jantung usia > 18 tahun dengan fraksi ejeksi rendah ≤ 40% dan dirawat pertama kali akibat gagal jantung. Penghitungan skor GDMT menggunakan Modified Simple Score saat predischarge dan kontrol 1 bulan dan dihubungkan dengan luaran klinis dalam 6 bulan. Hasil: Studi ini melibatkan 300 pasien HFrEF. Rerata usia populasi ini adalah 57 tahun dan mayoritas laki-laki (85%). Kelompok GDMT pulang tinggi (skor > 4), memiliki risiko lebih rendah mengalami rehospitalisasi dibandingkan dengan kelompok GDMT pulang rendah ≤ 4 (HR 0.12; CI 0.06-0.27; p < 0.001). Pada analisis multivariat didapatkan faktor independen yang mempengaruhi kejadian rehospitalisasi dalam 6 bulan adalah skor GDMT pulang > 4 (HR 0.26; CI 0.10-0.67; p=0.006), skor GDMT kontrol > 4 (HR 0.45; CI 0.23-0.86; p=0.016) dan laju nadi pre-discharge (HR 1.03; CI 1.01 -1.06; p=0.004). Tidak ada hubungan bermakna secara statistik antara skor GDMT dengan mortalitas dalam 6 bulan. Pasien yang memiliki perubahan skor, namun tetap berada di kelompok rendah berisiko 12,47 kali mengalami rehospitalisasi (HR 12,47; CI 7.19-21.62; p < 0.05) dan luaran komposit sebesar 11.49 kali (HR 11.49;CI 6.72- 19.65;p < 0.05). Pasien yang semula memiliki GDMT skor tinggi kemudian berubah menjadi rendah memiliki risiko rehospitalisasi sebesar 9.56 kali dan luaran komposit 8.84 kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok dengan skor GDMT tinggi. (HR 9.56; CI 2.25-40.6; p < 0.05 dan HR 8,84; CI 2.09-37.38; p < 0.05). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara skor GDMT yang tinggi dengan luaran klinis rehospitalisasi dan luaran komposit dalam 6 bulan yang lebih rendah pada pasien HFrEF. Skor GDMT tidak berhubungan dengan tingkat mortalitas.
Kata Kunci : GDMT, HFrEF, skoring GDMT, mortalitas, rehospitalisasi


Background: The subset of heart failure patients with low ejection fraction (HFrEF) accounts for approximately half of all patients with heart failure. The implementation of guidelinedirected medical therapy (GDMT) has significantly reduced mortality and hospitalization and improved quality of life. The GDMT score with 3 pillars of GDMT drugs can objectively assess the pattern of GDMT administration in predicting hospitalization and mortality rates in HFrEF patients. Objective: This study aims to find a relationship between the pattern of GDMT administration and the rate of rehospitalization and mortality within 6 months in heart failure patients with low ejection fraction. Methods: This research is an analytical study with a retrospective cohort design in heart failure patients aged > 18 years with low ejection fraction ≤ 40% and treated for the first time due to heart failure. The GDMT score is calculated using the Modified Simple Score at pre-discharge and 1-month control and is linked to clinical outcomes at 6 months. Results: The high-discharge GDMT group (score > 4), had a lower risk of experiencing rehospitalization compared to the low-discharge GDMT group with a score ≤ 4 (HR 0.12; CI 0.06-0.27; p < 0.001). In the multivariate analysis, independent factors that influenced the incidence of rehospitalization within 6 months were a discharge GDMT score > 4 (HR 0.26; CI 0.10-0.67; p=0.006), a control GDMT score > 4 (HR 0.45; CI 0.23-0.86; p=0.016). ) and pre-discharge pulse rate (HR 1.03; CI 1.01 -1.06; p=0.004). There was no statistically significant relationship between the GDMT score and mortality at 6 months. Patients who had a change in score, but remained in the low group had a 12.47 times risk of rehospitalization (HR 12.47; CI 7.19-21.62; p < 0.05) and a composite outcome of 11.49 times (HR 11.49; CI 6.72-19.65; p < 0.05). Patients who initially had a high GDMT score and then changed to a low one had a risk of rehospitalization of 9.56 times and a composite outcome that was 8.84 times greater than the group with a high GDMT score. (HR 9.56; CI 2.25-40.6; p < 0.05 and HR 8.84; CI 2.09-37.38; p < 0.05). Conclusion: There was a significant relationship between high GDMT scores and lower clinical outcomes of rehospitalization and composite outcomes in 6 months in HFrEF patients. GDMT score is not related to mortality rate.
Keywords: GDMT, HFrEF, GDMT scoring, mortality, rehospitalization

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2025
Pengarang

Maizan Khairun Nissa - Nama Orang
Rarsari Soerarso - Nama Orang
Hary Sakti Muliawan - Nama Orang

No. Panggil
T25078fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.,
Deskripsi Fisik
xviii, 59 hlm., ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T25
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T25078fkT25078fkPerpustakaan FKUITersedia - File Digital
Image of Hubungan pola pemberian Guideline-Directed Medical Therapy (GDMT) pre-discharge dan kontrol 1 bulan terhadap tingkat rehospitalisasi dan mortalitas dalam 6 bulan pada pasien gagal jantung dengan fraksi ejeksi rendah.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.