Tesis

Insidens dan Faktor Prediktor Gangguan Ginjal Akut pada Anak Sakit Tidak Kritis yang Mendapat Terapi Aminoglikosida = Incidence and Predictors of Acute Kidney Injury in Non-Critically Ill Pediatric Patients Receiving Aminoglycoside Therapy.

Latar belakang: Gangguan ginjal akut (GnGA) pada anak sakit tidak kritis salah satunya dapat terjadi akibat pajanan agen nefrotoksik. Aminoglikosida (AG) merupakan agen nefrotoksik yang sering digunakan, tetapi GnGA terkait AG (GnGA-AG) seringkali terlambat atau tidak terdeteksi karena sifatnya yang non-oligurik dan pemantauan fungsi ginjal yang tidak adekuat pasca pemberian AG. Saat ini belum ada penelitian yang menyajikan data insidens dan prediktor GnGA-AG di Indonesia. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui insidens GnGA-AG dan faktor prediktornya pada pasien anak sakit tidak kritis. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan rancangan penelitian kohort retrospektif observasional. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menggunakan data rekam medik dari Januari 2023 hingga Desember 2024. Subyek penelitian adalah pasien anak usia 1 bulan hingga 18 tahun dengan sakit tidak kritis yang dirawat di RSCM, mendapatkan terapi AG dan diperiksakan kadar kreatinin darah. Kriteria eksklusi meliputi pasien yang diketahui memiliki kelainan anatomi dan fungsi ginjal sebelumnya, pasien transplantasi organ, jatuh dalam kondisi sakit kritis dan meninggal. Faktor risiko yang diteliti adalah durasi terapi aminoglikosida, pajanan nefrotoksik lain, penyakit dasar hematologi-onkologi, fokus infeksi saluran pernapasan, dan lama rawat sebelum pemberian AG. Hasil: Pemeriksaan kreatinin serum dilakukan pada 52,2% (83/159) subyek yang diinklusi. Gangguan fungsi ginjal ditemukan pada 19,3% (16/83) pasien yang diperiksakan kreatinin serum, dengan setengahnya (8/16) termasuk dalam GnGA derajat 1. Dari 83 subyek, 89% (74/83) mendapat terapi AG dengan durasi 5 hari atau lebih; 47% (39/83) mendapat 3 nefrotoksik atau lebih; 36% (30/83) dengan penyakit dasar terkait hematologi-onkologi; 22,9% (19/83) mendapat terapi AG atas indikasi infeksi saluran pernapasan; 50,6% (42/83) telah dirawat lebih dari 9 hari sebelum inisiasi AG. Tidak terdapat perbedaan proporsi faktor risiko pada kelompok dengan GnGA-AG dan tidak GnGA-AG. Pada subyek dengan GnGA-AG, 10/16 (62,5%) mendapat terapi AG dengan dosis harian ganda. Satu dari 16 pasien yang mengalami GnGA-AG masih mengalami penurunan fungsi ginjal pada evaluasi 3 bulan setelahnya. Simpulan: Insidens GnGA-AG pada anak sakit tidak kritis di RSCM adalah 19,3%. Terdapat tren peningkatan GnGA-AG pada subyek yang mendapat terapi AG dengan durasi 5 hari atau lebih, mendapat nefrotoksik 3 jenis atau lebih, memiliki penyakit dasar hematologi-onkologi, dan fokus infeksi saluran pernapasan.
Kata kunci: gangguan fungsi ginjal, aminoglikosida, nefrotoksik, sakit tidak kritis


Background: One of the leading causes of acute kidney injury (AKI) in non-critically ill pediatric petients is exposure to nephrotoxic agents. Aminoglycosides (AG) are one of the commonly used nephrotoxic agents. However, AKI associated to AG (AG-AKI) is often delayed in detection due to its non-oliguric nature and inadequate monitoring of kidney function after AG administration. Currently, no studies have presented data on the incidence and predictors of AKI-AG in Indonesia. Objective: This study aims to determine the incidence of AG-AKI and its predictors in non-critically ill pediatric patients. Method: This study is a descriptive analytic study with retrospective observational cohort design. The study was conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM), utilizing medical record data from January 2023 to December 2024. Study subjects included pediatric patients aged 1 month to 18 years, non-critically ill, who received AG therapy and underwent serum creatinine evaluation. Exclusion criteria included patients with known pre-existing anatomical or functional kidney abnormalities, organ transplant recipients, critically ill patients, and those who passed away during observation. Risk factors investigated were the duration ofAG therapy, exposure to other nephrotoxic agents, underlying hematology-oncology diseases, respiratory tract infection as the infection focus, and length of hospital stay before AG administration. Results: Post AG serum creatinine was evaluated in 52.2% (83/159) of included subjects. Kidney dysfunction was identified in 19.3% (16/83) of patients, with half (8/16) classified as AKI stage 1. Among the 83 subjects, 89% (74/83) received AG therapy for 5 days or more; 47% (39/83) were exposed to three or more nephrotoxic agents; 36% (30/83) had underlying hematology-oncology conditions; 22.9% (19/83) received AG therapy for respiratory tract infections; and 50.6% (42/83) had been hospitalized for more than 9 days before AG initiation. No significant differences in risk factor proportions were found between the AG-AKI and non-AG-AKI groups. Among AG-AKI subjects, 10/16 (62.5%) received AG therapy with a multiple daily dose. One of the 16 AG-AKI patients exhibited persistent kidney dysfunction upon evaluation 3 months later. Conclusion: The incidence of AG-AKI among non-critically ill pediatric patients at RSCM was 19.3%. There is a trend of increased AG-AKI in subjects who received AG therapy for 5 days or more, were exposed to 3 or more nephrotoxic agents, had underlying hematologyoncology conditions, and had respiratory tract infections as the primary infection site.
Keywords: Acute kidney injury, aminoglycosides, nephrotoxic, non-critically ill pediatric patients

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2025
Pengarang

Gabriella Chandra - Nama Orang
Henny Adriani Puspitasari - Nama Orang
Putri Maharani Tristanita Marsubrin - Nama Orang

No. Panggil
T25076fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Anak.,
Deskripsi Fisik
xiv, 73 hlm., ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T25076fkT25076fkPerpustakaan FKUITersedia - File Digital
Image of Insidens dan Faktor Prediktor Gangguan Ginjal Akut pada Anak Sakit Tidak Kritis yang Mendapat Terapi Aminoglikosida = Incidence and Predictors of Acute Kidney Injury in Non-Critically Ill Pediatric Patients Receiving Aminoglycoside Therapy.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.