Tesis
Perbedaan Kadar Selenium pada Kanker Ovarium Tipe Epitelial pada Stadium Awal dan Stadium Lanjut = The Difference of Selenium level in Epithelial Ovarian Cancer between Early and Advanced stages.
Latar belakang : Kanker ovarium memiliki angka kematian tertinggi di antara kanker ginekologi, terutama karena diagnosis stadium lanjut. Hal ini menyoroti perlunya penelitian tentang strategi pencegahan dan pengobatan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kadar selenium pada pasien dengan kanker ovarium epitel dan peran mikronutrien dalam perkembangan penyakit. Metode : Penelitian observasional analitik ini menggunakan desain cross-sectional dan dilakukan di Rumah Sakit Rujukan Nasional Cipto Mangunkusumo dari Maret 2024 hingga Agustus 2024. Penelitian ini melibatkan pasien dengan dugaan keganasan ovarium yang menjalani ooforektomi yang mencakup stadium bedah konservatif, stadium bedah unilateral, atau operasi pengurangan massa. Hasil utama adalah korelasi antara kadar selenium serum dan stadium kanker ovarium. ANOVA atau Kruskal-Wallis akan digunakan untuk memeriksa hubungan antar variabel. Selain itu, kurva karakteristik operasi penerima (ROC) akan dianalisis untuk menentukan titik batas kadar selenium serum. Hasil : Sebanyak enam puluh pasien kanker ovarium diteliti, dengan 40% pada stadium I, 8,3% pada stadium II, 41,7% pada stadium III, dan 10% pada stadium IV. Kadar selenium serum bervariasi secara signifikan menurut stadium tumor (p < 0,05), yang menunjukkan korelasi negatif dengan tingkat keparahan tumor (Spearman's r = -0,27). Kadar selenium yang lebih rendah dikaitkan dengan stadium kanker yang lebih tinggi, dengan stadium II menunjukkan kadar tertinggi dan stadium IV terendah. Analisis kurva ROC menunjukkan area di bawah kurva (AUC) sebesar 0,648 (95% CI 0,503 – 0,794; p < 0,05), yang menunjukkan sensitivitas sebesar 65,5% dan spesifisitas sebesar 61,3% pada batas selenium > 91,50 μg/L; namun, batas ini tidak secara signifikan membedakan insidensi stadium lanjut (OR 2,59). Kesimpulan : Temuan ini menunjukkan bahwa kadar selenium yang lebih rendah dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan perkembangan penyakit.
Kata Kunci : antioksidan; adjuvan; mikronutrien; neoplasma ovarium; selenium.
Background : Ovarian cancer has the highest mortality rate among gynecologic cancers, primarily due to late-stage diagnoses. This highlights the need for research into prevention and treatment strategies. Purpose : This study aims to explore selenium levels in patients with epithelial ovarian cancer and the role of micronutrients in the disease's development. Methods : This analytical observational study employed a cross-sectional design and was conducted at Cipto Mangunkusumo National Referral Hospital from March 2024 to August 2024. The study included patients with suspected ovarian malignancy undergoing oophorectomy which encompassed conservative surgical staging, unilateral surgical staging, or debulking surgery. The primary outcome will be the correlation between serum selenium levels and the staging of ovarian cancer. ANOVA or Kruskal-Wallis will be used to examine the relationships between variables. Additionally, receiver operating characteristic (ROC) curves will be analyzed to determine the cut-off point for serum selenium levels. Results : A total of sixty patients with ovarian cancer were studied, with 40% at stage I, 8.3% at stage II, 41.7% at stage III, and 10% at stage IV. Serum selenium levels varied significantly by tumor stage (p < 0.05), showing a negative correlation with tumor severity (Spearman's r = -0.27). Lower selenium levels were linked to higher cancer stages, with stage II exhibiting the highest levels and stage IV the lowest. ROC curve analysis revealed an area under the curve (AUC) of 0.648 (95% CI 0.503 – 0.794; p < 0.05), indicating a sensitivity of 65.5% and specificity of 61.3% at a cutoff of selenium > 91.50 μg/L; however, this cutoff did not significantly differentiate advanced stage incidence (OR 2.59). Conclusions : The findings suggest that lower selenium levels may be associated with an increased risk of cancer and disease progression.
Keywords : antioxidants; adjuvant; micronutrients; ovarian neoplasms; selenium.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2024
- Pengarang
-
Lubena - Nama Orang
Kartiwa Hadi Nuryanto - Nama Orang
Endy Cahyono - Nama Orang
Nani Cahyani Sudarsono - Nama Orang - No. Panggil
-
T24617fk
- Penerbit
- Jakarta : Sp-2 Obstetri dan Ginekologi., 2024
- Deskripsi Fisik
-
xvii, 62 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
| T24617fk | T24617fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi