Tesis

Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik dengan Burnout pada Tenaga Kependidikan di Lingkungan FKUI dan Faktor-Faktor yang Terkait = Correlation of Physical Activity Level and Burnout in University Administrative Staff at Medical Faculty of Universitas Indonesia and Its Correlating Factor.

Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur sesuai rekomendasi terbukti berhubungan dengan kesehatan fisik dan mental, termasuk burnout. Burnout adalah sindroma kelelahan kronis secara fisik dan emosional yang berhubungan dengan beban kerja. Penelitian sebelumnya menunjukkan aktivitas fisik dapat melindungi dari terjadinya burnout pada berbagai profesi, namun tidak ditemukan penelitian pada tenaga kependidikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara tingkat aktivitas fisik terhadap burnout pada tenaga kependidikan di lingkungan FKUI serta faktor-faktor yang terkait. Penelitian ini adalah studi potong lintang dengan 108 orang tenaga kependidikan di lingkungan FKUI (43 subjek laki-laki dan 65 subjek perempuan). Tingkat aktivitas fisik diukur dengan General Physical Activity Questionnaire (GPAQ), burnout diukur dengan Maslach Burnout Inventory (MBI), dan kepuasan kerja diukur dengan kuesioner kepuasan kerja oleh Nurbahar. 73,1% dari subjek termasuk sudah mencukupi rekomendasi aktivitas fisik WHO. Derajat burnout sedang-berat pada dimensi emotional exhaustion (EE) sebesar 40,8%, depersonalization (DP) sebesar 36,1%, dan personal accomplishment (PA) sebanyak 68,5%. Tidak didapatkan korelasi yang signifikan antara total aktivitas fisik, aktivitas belajar/bekerja, aktivitas transportasi, dan aktivitas rekreasi serta waktu sedenter dengan dimensi EE, DP, dan PA dari burnout pada tenaga kependidikan di FKUI. Pada analisis regresi linear didapatkan dimensi EE secara simultan terkait dengan faktor usia, unit kerja, riwayat masalah kesehatan fisik, kepuasan gaji dan rekan kerja, sedangkan dimensi DP secara simultan terakit dengan kualifikasi pekerjaan, aktivitas rekreasi, tugas pokok dan fungsi kerja dan rekan kerja.
Kata Kunci: aktivitas fisik, burnout, tenaga kependidikan, kepuasan kerja


Regular physical activity carried out following recommendations is proven to be related to phsyical and mental health, including job burnout. Burnout is a chronic physical and mental exhaustion syndrome related to workload. Previous studies show that physical activity protect against burnout in various professions, but no study in university administrative staff is found. The goal of this study is to find correlation of physical activity and burnout in university administrative staff and its correlating factors. 108 univeristy administrative staffs with 43 males and 65 females are the subjects of this cross sectional study. Physical activity is measured by General Physical Activity Questionnaire (GPAQ), burnout is measured by Maslach Burnout Inventory (MBI), and job satisfaction is measured by job satisfaction questionnaire by Nurbahar. 73,1% of subjects engaged in physical activity in accordance with WHO physical activity recommendation. Moderate to high burnout degree is observed in 40,8% of subject in emotional exhaustion (EE) domain, 36,1% of subject in depersonalization (DP) domain, and 68,5%. Of subjects in personal accomplishment (PA) domain. No significant correlation is observed between total physical activity, work and study activity, transportation activity, recreation time activity adn sedentary time to all domain of burnout in univeristy administrative staff in Medical Faculty of Universitas Indonesia. In linear regression analysis, EE domain in simultaneously related to age, work unit, history of physical health problem, salary satisfaction and colleagues. Meanwhile, DP domain simultaneously related to job qualification, recreation time activity, duties and functions, and colleagues. Key words: burnout, physical activity, university administrative staff, university supporting staff, job satisfaction