Skripsi

Pengaruh Pemberian Satu Butir Telur Per Hari Pada Anak Stunting Usia 2 - 5 Tahun di Kabupaten Buton Terhadap Kadar Zinc = The Effect of Giving One Egg Per Day on Stunted Children Aged 2 - 5 Years in Buton Regency on Zinc Levels.

Latar Belakang Stunting ditandai oleh anak dengan perawakan pendek dan pada kurva pertumbuhan WHO mendapatkan nilai dibawah -2 standar deviasi. Stunting dapat dicegah dengan nutrisi baik namun prevalensi rata-rata stunting Indonesia masih 30.8%. Stunting menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga berdampak buruk untuk sumber daya manusia Indonesia. Anak yang stunting diteliti memiliki kadar zinc darah rendah yang menyebabkan terganggunya aktivitas enzim dan antioksidan, serta proses pertumbuhan skeletal dan homeostasis tulang. Telur yang mengandung zinc dan memiliki bioavailabilitas tinggi diharapkan mampu meningkatkan kadar zinc darah rendah. Penelitian ini disusun untuk meneliti dampak konsumsi telur rutin terhadap kadar zinc. Metode Penelitian kuantitatif eksperimental ini mencangkup kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan total sampel 22 yang didapatkan dari Laboratorium Biokimia FKUI. Intervensi dilakukan dengan nakes memberikan satu butir telur per hari selama 30 hari dengan masakan yang semacam per harinya kepada subyek. Penilaian kadar zinc dengan spektrofotometer dan hasil yang didapatkan dianalisis dengan SPSS dengan metode independent T-test. Hasil Hasil penelitian menunjukkan terdapatnya pengaruh dari pemberian satu telur sehari selama 30 hari kepada anak stunting usia 2 – 5 tahun terhadap kadar zinc. Hasil ini berdasarkan hasil perhitungan “uji-t” dimana didapatkan bahwa nilai sig < 0,05 serta karena didapatkan pula kadar zinc rata – rata pada kelompok intervensi adalah 718,8133 ug/dL yang lebih tinggi dari kelompok control yaitu 143,4536 ug/dL. Kesimpulan Pemberian asupan telur 1 butir sehari selama 30 hari menyebabkan perubahan kadar zinc darah yang signifikan pada anak stunting usia 2-5 tahun di Kabupaten Buton.
Kata Kunci: Balita, Malnutrisi, Nutrisi. Stunting, Telur, Zinc


Introduction Stunting is characterized by children with short stature and valued below -2 standard deviations on the WHO growth curve. Stunting is preventable with adequate nutrition but the average prevalence of stunting in Indonesia is still 30.8%. Stunting causes stunted growth and development of children, resulting in negative impact on Indonesian human resources. Stunted children have low blood zinc levels which disrupt enzyme and antioxidant activity, also skeletal growth processes and bone homeostasis. Eggs contain zinc and have high bioavailability are expected to increase low blood zinc levels. This study was conducted to examine the impact of routine egg consumption on zinc levels. Method This experimental quantitative study included an intervention group and a control group with a total sample of 22 obtained from the FKUI Biochemistry Laboratory. The intervention was carried out by health workers giving one egg per day for 30 days with similar dishes per day to the subjects. Zinc levels were assessed using a spectrophotometer and the results obtained were analyzed using SPSS with the independent T-test method. Results The results of the study showed that there was an effect of giving one egg a day for 30 days to stunted children aged 2-5 years on zinc levels. This result is based on the results of the "t-test" calculation where it was found that the sig value