Tesis

Hubungan Aktivitas Penyakit dan Penggunaan Siklofosfamid dengan Kejadian Insufisiensi Prematur Ovarium pada Pasien Lupus Eritematosus Sistemik = Association Between Disease Activity and Cyclophosphamide Use with the Incidence of Premature Ovarian Insufficiency in Systemic Lupus Erythematosus Patients.

Latar Belakang: Lupus Eritematosus Sistemik (LES) adalah penyakit dengan inflamasi kronis yang menimbulkan gangguan pada berbagai sistem organ. Salah satu aspek yang terganggu pada pasien LES wanita dan menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien adalah gangguan hormonal, salah satunya adalah Insufisiensi Prematur Ovarium (Premature Ovarian Insufficiency, disingkat POI). Tujuan: Mengetahui proporsi kejadian POI pada pasien LES wanita usia reproduksi, dan menganalisis hubungan aktivitas penyakit LES dan dosis kumulatif siklofosfamid dengan kejadian POI pada pasien LES wanita usia reproduksi. Metode: Penelitian desain potong lintang, dilakukan pengambilan sampel secara konsekutif pada 175 pasien LES. Partisipan dianamnesis dan dievaluasi apakah mengalami gangguan menstruasi berupa oligomenorea atau amenorea, dan dilakukan pemeriksaan hormon Follicle Stimulating Hormone (FSH). Aktivitas penyakit LES dan dosis kumulatif siklofosfamid didapatkan dari data rekam medis elektronik. Hasil: Dari 175 pasien LES yang menjalani pemeriksaan, 30 pasien (17,1%) mengeluhkan gejala oligomenorea atau amenorea, namun tidak ada pasien yang memiliki kadar FSH lebih dari 25 IU/L. Oleh karena itu pada penelitian ini tidak didapatkan pasien yang memenuhi kriteria POI, baik kriteria BMS, ESHRE, maupun ACOG. Analisis dilakukan setelah mengelompokkan partisipan menjadi tiga kelompok pasien, yaitu kelompok pasien tanpa gangguan menstruasi, kelompok pasien dengan gangguan menstruasi dan FSH normal, dan kelompok pasien dengan gangguan menstruasi dan FSH abnormal. Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara dosis kumulatif siklofosfamid dengan kelompok pasien (p = 0,53), sedangkan untuk aktivitas penyakit LES didapatkan hubungan yang bermakna secara statistik (p < 0,005). Simpulan: Aktivitas penyakit LES memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dengan gangguan menstruasi dan FSH, sedangkan dosis kumulatif siklofosfamid tidak menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik dengan gangguan menstruasi dan FSH.
Kata kunci: Follicle Stimulating Hormone, gangguan menstruasi, Insufisiensi Prematur Ovarium, Lupus Eritematosus Sistemik


Background: Systemic Lupus Erythematosus (SLE) is a chronic inflammatory disease affecting multiple organ systems. One of the affected aspects in female SLE patients that reduces their quality of life is hormonal disturbances, one of which is Premature Ovarian Insufficiency (POI). Objective: To determine the proportion of POI in reproductive-age female SLE patients, and to analyze the association between SLE disease activity and cumulative dose of cyclophosphamide with incidence of POI. Methods: A cross-sectional study was conducted with a consecutive sampling of 175 SLE patients. Participants were assessed for menstrual disturbances symptoms, such as oligomenorrhea or amenorrhea, and then Follicle Stimulating Hormone (FSH) levels were measured. Data of SLE disease activity and cumulative dose of cyclophosphamide were obtained from electronic medical records. Results: From 175 SLE patients who underwent examination, 30 patients (17.1%) reported symptoms of oligomenorrhea or amenorrhea, but none had an FSH levels greater than 25 IU/L. Therefore, no patients in this study met the POI criteria based on BMS, ESHRE, or ACOG criteria. Participants then were grouped into three categories: patients without menstrual disturbances, patients with menstrual disturbances and normal FSH levels, and patients with menstrual disturbances and abnormal FSH levels. Bivariate analysis showed no statistically significant association between cumulative cyclophosphamide dose and patient groups (p = 0.53), while SLE disease activity was significantly associated (p < 0.005). Conclusions: SLE disease activity has a statistically significant association with menstrual disturbances and FSH levels, whereas cumulative cyclophosphamide dose does not show a significant association with menstrual disturbances and FSH levels.
Key words: Follicle Stimulating Hormone, menstrual disturbances, Premature Ovarian Insufficiency, Systemic Lupus Erythematosus

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2025
Pengarang

Radhiyatam Mardhiyah - Nama Orang
Anna Ariane - Nama Orang
Kanadi Sumapradja - Nama Orang
Robert Sinto - Nama Orang

No. Panggil
T25059fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Ilmu Penyakit Dalam.,
Deskripsi Fisik
xxii, 80 hlm., 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T25059fkT25059fkPerpustakaan FKUITersedia - File Digital
Image of Hubungan Aktivitas Penyakit dan Penggunaan Siklofosfamid dengan Kejadian Insufisiensi Prematur Ovarium pada Pasien Lupus Eritematosus Sistemik = Association Between Disease Activity and Cyclophosphamide Use with the Incidence of Premature Ovarian Insufficiency in Systemic Lupus Erythematosus Patients.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.