Skripsi

KARAKTERISTIK KONTRASEPSI DENGAN METODE OPERASI WANITA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL DR CIPTO MANGUNKUSUMO = CHARACTERISTICS OF FEMALE STERILIZATION CONTRACEPTION AT THE DR CIPTO MANGUNKUSUMO NATIONAL CENTRAL PUBLIC HOSPITAL.

Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, terutama karena komplikasi kehamilan dan persalinan. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebagai pusat rujukan nasional menangani kasus kehamilan berisiko tinggi. Metode Operasi Wanita (MOW) adalah kontrasepsi permanen yang berperan penting dalam menurunkan AKI. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik pengguna MOW di RSCM, guna memberikan wawasan lebih lanjut terkait peran MOW dalam perencanaan keluarga di Indonesia. Metode Penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional ini menggunakan data rekam medis akseptor MOW di RSCM pada periode 2018-2023. Analisis dilakukan terhadap variabel seperti usia, paritas, interval persalinan, riwayat kontrasepsi, komplikasi obstetri, faktor pemberat kehamilan, metode persalinan dan teknik MOW. Hasil Prevalensi penggunaan MOW meningkat dari 12.44% pada 2018 menjadi 20.3% pada 2023, dengan rata-rata 15.33% dalam periode penelitian. Sebagian besar akseptor berusia ≥35 tahun (69.11%) dan paritas ≥2 anak (99.64%). Sebanyak 37.87% akseptor tidak memiliki riwayat kontrasepsi sebelumnya, sementara kontrasepsi suntik merupakan metode yang paling banyak digunakan sebelum MOW (36.57%). Komplikasi obstetri ditemukan pada 89.23% akseptor, dan ditemukan gangguan endokrin dan metabolik sebagai faktor pemberat utama (32.39%). Sebagian besar tubektomi dilakukan bersamaan dengan operasi caesar (99.64%), dengan teknik Pomeroy sebagai metode dominan (92.54%). Kesimpulan Pengguna MOW di RSCM umumnya adalah perempuan dengan usia lanjut, paritas tinggi, dan riwayat komplikasi obstetri. Faktor-faktor seperti usia, komplikasi obstetri, dan kondisi medis memainkan peran signifikan dalam keputusan untuk menggunakan MOW. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya edukasi kontrasepsi dan intervensi kesehatan reproduksi untuk mengurangi risiko kehamilan yang berisiko.
Kata Kunci: Kontrasepsi, Metode Operasi Wanita (MOW), AKI, Tubektomi, Kehamilan Risiko Tinggi


Introduction Maternal mortality remains a pressing issue in Indonesia, largely due to pregnancy and childbirth complications. As a national referral center, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) handles high-risk pregnancies. Female sterilization is a permanent contraceptive method that plays a critical role in reducing maternal mortality. This study aims to analyze the characteristics of female sterilization acceptors at RSCM, providing deeper insights into family planning in Indonesia. Method This observational descriptive study with a cross-sectional approach utilized medical records of female sterilization acceptors at RSCM from 2018 to 2023. Variables analyzed included age, parity, birth interval, contraceptive history, obstetric complications, pregnancy risk factors, and delivery methods along with female sterilization technique. Results The prevalence of female sterilization increased from 12.44% in 2018 to 20.3% in 2023, with an average of 15.33% over the study period. Most acceptors were aged ≥35 years (69.11%) and parity ≥2 children (99.64%). A total of 37.87% had no prior contraceptive history, while injections were the most common birth control method used before switching to female sterilization (36.57%). Obstetric complications were present in 89.23% of acceptors, also the endocrine and metabolic disorders being the most common risk factors (32.39%). The majority of procedures were performed during Cesarean sections (99.64%), with the Pomeroy technique being the dominant method (92.54%). Conclusion Female sterilization acceptors at RSCM are typically older women with high parity and a history of obstetric complications. Factors such as age, obstetric complications, and medical conditions significantly influence the decision to undergo female sterilization. These findings highlight the need for enhanced contraceptive education and reproductive health interventions to reduce high-risk pregnancies.
Keywords: Contraception, Female Sterilization, Maternal Mortality Rate, Tubectomy, High-Risk Pregnancy