Tesis

Gangguan pendengaran pada anak dengan keterlambatan perkembangan bicara dan faktor yang memengaruhinya = Hearing Impairment in Children with Speech Delay and Influencing Factors.

Latar Belakang: Perkembangan seorang anak terutama pada dua tahun pertama kehidupan merupakan fase yang sangat krusial. Prevalensi keterlambatan perkembangan global sebesar 5%, dengan sebagian besar merupakan keterlambatan perkembangan bicara. Salah satu etiologi yang dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan bicara pada anak adalah gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran sendiri memiliki prevalensi cukup tinggi, CDC merilis data bahwa sekitar 1,7 per 1000 bayi lahir, diketahui memiliki gangguan pendengaran. Sehingga perlu diketahui seberapa besar masalah gangguan pendengaran pada anak dengan gangguan bicara, dan apa saja faktor yang memengaruhinya. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang dilakukan di poli tindakan Neurologi Anak RSCM Jakarta, mencakup anak usia 6 bulan sampai kurang dari 3 tahun dengan keterlambatan perkembangan bicara, yang dilakukan pada bulan Juni sampai September 2024. Subyek akan dilakukan pemeriksaan Brain evoked response audiometry (BERA) dan dilakukan wawancara dan pemeriksaan klinis untuk mengetahui etiologi dan faktor risiko keterlambatan perkembangan bicaranya. Hasil Penelitian: Sebanyak 104 subyek mengisi persetujuan untuk mengikuti penelitian, dengan 92 subyek yang dapat menyelesaikan pemeriksaan hingga selesai. Penelitian ini memperoleh bahwa prevalensi gangguan pendengaran pada keterlambatan perkembangan bicara sebesar 18 dari 92 subyek (19%) dengan etiologi terlambat bicara terbanyak adalah gangguan bicara ekspresif (27%) disusul gangguan motorik kasar (25%). Pada masing-masing etiologi terlambat bicara didapatkan gangguan pendengaran sebesar, 6 dari 13 subyek (46%) pada kelompok palsi serebral, autisme sebesar 2 dari 10 subyek (20%), gangguan motorik kasar dengan mikrosefali sebesar 3 dari 16 subyek (18,8%), gangguan motorik kasar murni sebesar 2 dari 23 subyek (8,7%), dan gangguan bahasa ekspresif sebesar 2 dari 25 subyek (8%). Faktor risiko keterlambatan perkembangan bicara yang bermakna meningkatkan kejadian gangguan pendengaran adalah riwayat resusitasi neonatus yang membutuhkan ventilator mekanik (aOR 6,96, IK95% 1,96-24,78, P = 0,003). Kesimpulan: Prevalensi gangguan pendengaran pada anak dengan terlambat bicara sebesar 19%. Etiologi tersering gangguan pendengaran pada anak dengan keterlambatan perkembangan bicara adalah palsi serebral. Faktor risiko yang bermakna meningkatkan kejadian gangguan pendengaran pada anak dengan keterlambatan perkembangan bicara adalah riwayat resusitasi neonatus yang membutuhkan penggunaan ventilator.
Kata kunci: Keterlambatan perkembangan bicara, gangguan pendengaran, anak


Background: The first two years of a child's life are a crucial period for development. The global prevalence of developmental delay is 5%, with the majority being speech delay. One factor that can contribute to speech delay in children is hearing impairment. Hearing impairment itself has a fairly high prevalence, with the CDC reporting that approximately 1.7 per 1000 infants are born with hearing loss. Therefore, it is necessary to understand the extent of hearing impairment in children with speech disorders and the factors that influence it. Method: This is a cross-sectional study conducted at the Pediatric Neurology Clinic, RSCM Jakarta. The study included children under 3 years of age with speech delay, conducted from June to September 2024. Subjects underwent Brain Evoked Response Audiometry (BERA) examinations, as well as clinical interviews and examinations to determine the etiology and risk factors of their speech disorders. Results: A total of 104 subjects provided informed consent to participate in the study, with 92 subjects completing the examination. This study found that the prevalence of hearing impairment in speech delay was 18 out of 92 subjects (19%), with the most common etiology of speech delay being expressive language disorder (27%) followed by gross motor disorder (25%). In each etiology of speech delay, hearing impairment was found in 6 out of 13 subjects (46%) in the cerebral palsy group, 2 out of 10 subjects (20%) in the autism group, 3 out of 16 subjects (18.8%) in the gross motor disorder with microcephaly group, 2 out of 23 subjects (8.7%) in the pure gross motor disorder group, and 2 out of 25 subjects (8%) in the expressive language disorder group. A significant risk factor for speech delay that significantly increased the occurrence of hearing impairment was a history of neonatal resuscitation requiring mechanical ventilation (aOR 6.96, 95% CI 1.96-24.78, P = 0.003). Conclusion: The prevalence of hearing impairment in children with delayed speech is 19%. The most common etiology of hearing impairment in children with delayed speech development is cerebral palsy. A significant risk factor that increases the occurrence of hearing impairment in children with delayed speech development is a history of neonatal resuscitation requiring the use of a ventilator.
Keywords: Speech delay, hearing loss, child

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2024
Pengarang

Fakhri Muhammad - Nama Orang
Irawan Mangunatmadja - Nama Orang
Sudung O. Pardede - Nama Orang

No. Panggil
T24585fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Anak.,
Deskripsi Fisik
xiv, 56 hlm., ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T24585fkT24585fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Gangguan pendengaran pada anak dengan keterlambatan perkembangan bicara dan faktor yang memengaruhinya = Hearing Impairment in Children with Speech Delay and Influencing Factors.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.