Skripsi

Pengaruh Pemberian Propolis sebagai Adjuvan Levonorgestrel (LNG) terhadap Kadar Vitamin C Serum pada Pasien Endometriosis = Effect of Propolis as Adjuvant to Levonorgestrel (LNG) on Serum Vitamin C Concentration in Endometriosis Patients.

Latar Belakang Endometriosis merupakan penyakit inflamasi kronis pada organ reproduksi wanita dengan gejala utama nyeri pelvis kronis, dismenore, dan dispareunia yang dapat disebabkan oleh stres oksidatif akibat tingginya kadar ROS dan rendahnya kadar antioksidan, seperti vitamin C, sehingga terjadi kerusakan sel. Levonorgestrel (LNG) adalah terapi hormonal yang sering digunakan untuk meredakan rasa nyeri pada endometriosis. Akan tetapi, levonorgestrel dapat memperberat proses inflamasi, sehingga dibutuhkan terapi adjuvan. Propolis adalah sebuah bahan alami dari lebah yang mengandung berbagai antioksidan, termasuk vitamin C, sehingga dapat mengurangi inflamasi dan menurunkan tingkat stres oksidatif. Metode Penelitian ini menggunakan desain uji klinis dengan alokasi acak dan tersamar ganda. Subjek penelitian adalah 24 wanita yang sedang mendapatkan terapi implan levonorgestrel (LNG) dan diminta untuk menerima propolis atau plasebo dua kali sehari dengan dosis 1 tetes/10 kg berat badan (kgBB) per kali. Sampel darah kemudian diambil pada 4 minggu setelah intervensi dan dilakukan pemisahan serum. Pengukuran kadar vitamin C serum dilakukan dengan metode spektrofotometri dan dilakukan pembuatan kurva standar untuk mengetahui kadar vitamin C kelompok propolis dan plasebo. Analisis statistik menggunakan uji t tidak berpasangan apabila data berdistribusi normal dan menggunakan uji Mann-Whitney apabila distribusi tidak normal. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok (p < 0,001), yaitu kadar vitamin C serum lebih tinggi pada kelompok yang diberikan propolis (0,202+0,057) dibandingkan kelompok kontrol yang diberikan plasebo (0,069+0,028). Kesimpulan Pemberian propolis meningkatkan kadar vitamin C serum pada pasien endometriosis setelah intervensi 4 minggu.
Kata Kunci: Antioksidan, endometriosis, propolis, stres oksidatif, vitamin C


Introduction Endometriosis is a chronic inflammatory reproductive disease in women which main symptoms are chronic pelvic pain, dysmenorrhea, and dyspareunia that can be triggered by oxidative stress due to increased ROS and decreased antioxidant, such as vitamin C that may cause cell damage. Levonorgestrel (LNG) is a hormonal therapy that is commonly used for endometriosis to relieve pain. However, levonorgestrel can worsen the inflammatory process, so an adjuvant therapy is needed. Propolis is a natural product from bees that contains various antioxidants, including vitamin c that may suppress oxidative stress. Method This study used clinical trial design with random allocation and double-blinded. The study subject is 24 women that receive levonorgestrel therapy and was asked to consume propolis or placebo randomly two times a day, in the morning and night, with a dose of 1 drop/10 kg body weight (kgBW) per time. Blood samples were then taken 4 weeks after and serum separation was performed. Serum vitamin C levels were measured using the spectrophotometric method and a standard curve was created to determine the vitamin C levels of the propolis and placebo groups. Statistical analysis used independent t-test if the data were normally distributed and Mann-Whitney test if the distribution were not normal. Results The result showed that there is a significant difference between the two groups (p < 0,001), in which the concentration of serum vitamin C is higher in the propolis group (0,202+0,057) compared to the placebo group (0,069+0,028). Conclusion The administration of propolis results in significantly higher serum vitamin C concentration after 4-week intervention.
Keywords: Antioxidant, endometriosis, propolis, oxidative stress, vitamin C