Skripsi
The Association Between Cigarette Smoking And Frontal Female Pattern Hair Loss Among Individuals Residing In Jabodetabek = Asosiasi Merokok Terhadap Frontal Female Pattern Hair Loss Pada Individu Yang Menetap Di Jabodetabek.
Latar Belakang Penyebab paling umum kerontokan rambut pada wanita dewasa adalah female pattern hair loss (FPHL) dengan penipisan rambut bagian depan. Diyakini timbul dari pengaruh genetik dan lingkungan, termasuk merokok. Studi sebelumnya menunjukkan hasil yang tidak konsisten dan masih sangat minim penelitian yang mengevaluasi hubungan antara merokok dan kerontokan rambut pada wanita. Oleh karena itu, penting untuk mengungkap hubungan antara merokok dengan female pattern hair loss pada individu yang bertempat tinggal di Jabodetabek. Metode Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional analitik yang dilakukan di Departemen Biologi FKUI-RSCM di Indonesia dari Oktober 2022 sampai Juni 2023. Bahan yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian meliputi informed consent, kuesioner terstruktur, dan trikoskopi. Hasil Dari 364 responden, mayoritas berada pada rentang usia 40-49 tahun. Prevalensi wanita perokok di Jabodetabek adalah 9,3%, sedangkan prevalensi frontal female pattern hair loss di Jabodetabek adalah 7,7%. Hasil Fisher’s Exact Test (p=0.316) tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara merokok dengan frontal female pattern hair loss. Kesimpulan Studi ini tidak menemukan hubungan antara merokok dan frontal female pattern hair loss. Namun, lebih banyak studi trikoskopi diperlukan untuk mendukung temuan penelitian ini.
Kata Kunci: Alopesia androgenetik wanita, kerontokan rambut frontal, tembakau
Introduction The most common cause of hair loss in adult women is female pattern hair loss (FPHL) with accentuated frontal hair thinning. It is believed to arise from both genetic and environmental influences, including smoking. Previous studies show inconsistent results and there is still very minimal research evaluating the association between cigarette smoking and female pattern hair loss. Therefore, there is urgent necessity to uncover the association between cigarette smoking and frontal female pattern hair loss among individuals residing in Jabodetabek. Method This research is an analytic cross-sectional study, conducted at the Department of Biology FKUI-RSCM in Indonesia from October 2022 until June 2023. The materials used in collecting research data included informed consent, structured questionnaire, and trichoscopy. Results From 364 respondents, the majority is in the age range of 40-49 years old. The prevalence of female smokers in Jabodetabek is 9.3%, while the prevalence of frontal female pattern hair loss in Jabodetabek is 7.7%. The results of the Fisher’s Exact Test (p=0.316) do not indicate a significant association between cigarette smoking and frontal female pattern hair loss. Conclusion This study found no association between cigarette smoking and frontal female pattern hair loss. More trichoscopy studies, however, are needed to support the findings of this study.
Keywords: Female androgenetic alopecia, frontal hair loss, tobacco
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2023
- Pengarang
-
Btari Larasati - Nama Orang
Yulia Ariani Aswin - Nama Orang - No. Panggil
-
S23210fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI., 2023
- Deskripsi Fisik
-
xiii, 40 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
English
- ISBN/ISSN
-
SBP Online
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
| S23210fk | S23210fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi