Tesis
Pengaruh Volume Buli Terhadap Distribusi Dosis Volume Target Tumor Dan Organ At Risk Pada Brakiterapi 3D Intrakaviter Kanker Serviks = The Effect of Bladder Volume on Dose Distribution of Organ at Risk and Target in 3D Intracavitary Brachytherapy for Cervical Cancer.
Tujuan: Menganalisis pengaruh volume buli terhadap dosimetri organ at risk (OAR) dan target tumor berupa High Risk Clinical Target Volume (HRCTV) dan titik A serta faktorfaktor yang memengaruhinya pada pasien kanker serviks yang menjalani brakiterapi 3D intrakaviter lengkap di IPTOR Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo selama November sampai Desember 2024. Metodologi: Sebuah preliminary study dengan uji ekspremintal pada 30 pasien kanker serviks stadium IB2-IVB (FIGO 2018) yang menjalani brakiterapi 3D intrakaviter lengkap dan dilakukan pemindaian CT Simulator dengan protokol buli kosong dan buli terisi (75 cc NaCl 0.9%) pada fraksi pertama. Dilakukan delineasi, planning serta analisis dosimetri pada masing-masing kelompok buli kosong dan terisi. Hasil: Median volume buli kosong dan rerata volume buli terisi sebesar 36.5 cc (24.7- 70.0) dan 128.3 cc ±12.7. Terdapat peningkatan D2cc dan D5cc buli, rektum, dan sigmoid sementara distensi buli menyebabkan penurunan D2cc dan D5cc bowel pada buli terisi (p < 0.1). Panjang gauze pack dapat menurunkan dosis HRCTV buli kosong maupun terisi sebanyak 0.008 Gy dan 0.010 Gy (p=0.036, 0.023). D2cc buli kosong dapat menurunkan dosis titik A buli sebesar 2.1 Gy (p=0.034), namun D5cc buli dapat meningkatkan dosis titik A sebesar 2.5 Gy (p=0.028). D5cc buli dan volume buli dapat meningkatkan dosis titik A pada buli terisi sebesar 0.8 Gy, 0.03 Gy (p=0.01, 0.003). Selisih dosis HRCTV dan titik A (buli kosong dan terisi) memiliki rerata 0.07 Gy ± 0.18 dan median 0.5 Gy (-0.9-1.3). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara selisih dosis HRCTV dan titik A pada buli kosong maupun terisi. Terdapat perbedaan dosis yang signifikan antara D2cc dan D5cc buli, rektum, sigmoid dan bowel (kecuali D5cc rektum) diantara kedua kelompok buli kosong dan terisi. D5cc buli dan volume buli dapat meningkatan dosis titik A (buli terisi), sementara panjang gauze pack dapat penurunan dosis HRCTV pada kedua kelompok. Pada studi ini, distensi buli belum dapat memberikan ruang dalam upaya peningkatan dosis HRCTV, mengingat belum adanya penurunan dosis yang serempak dari keempat OAR.
Kata kunci: Brakiterapi 3D, buli terisi, HRCTV, organ at risk, dosimetri
Aim: To analyze the effect of bladder volume on dosimetry of organ at risk (OAR) and target (High-Risk Clinical Target (HRCTV) Volume and point A) and factors affecting cervical cancer patients undergone 3D intracavitary brachytherapy in Cipto Mangunkusumo Hospital within November to December 2024. Methodology: This is a preliminary study with an experimental test on 30 cervical cancer patients, stage IB2-IVB (FIGO 2018) and went for 3D intracavitary brachytherapy with empty and bladder filling protocol (75 cc NaCl 0.9%) done only in the first fraction. Delineation, planning, and analysis were done on each group (empty bladder vs. distended bladder) Results: The median volume of empty and mean for distended bladder was 36.5 cc (24.7- 70.0 cc) and 42.1 cc (24.7-151.5 cc) respectively. There’s an increase of D2cc and D5cc bladder, rectum, and sigmoid, while bladder distention suggests a decrease of D2cc and D5cc bowel (p < 0.1). The length of the gauze pack could decrease the dose of HRCTV by 0.008 Gy and 0.010 Gy in empty and filled bladder groups (p=0.036, p=0.023). D2cc bladder could decrease 2.1 Gy of point A dose (p=0.034) but can increase 2.5 Gy dose of point A in an empty bladder (p=0.028). D5cc of bladder and bladder volume can increase dose 0.8 Gy and 0.03 Gy to point A (filled bladder). The difference between HRCTV and point A in both groups has a mean of 0.07 Gy ± 0.18 and a median of 0.5 Gy (-0.9-1.3). Conclusion: There’s no statistically significant difference between the empty and filled bladder of HRCTV and point A. There’s a difference between D2cc and D5cc of bladder, rectum, sigmoid, and bowel (except D5cc rectum) in both groups. D5cc bladder and bladder volume can increase the dose to point A (filled bladder), whilst the length of the gauze pack could decrease the dose of HRCTV in both groups. In this study, bladder distention did not provide room for increasing the HRCTV dose, considering there hasn’t been any dose reduction of all OARs simultaneously.
Kata kunci: 3D Brachytherapy, filled bladder, HRCTV, organ at risk, dosimetry.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2024
- Pengarang
-
Putri Maharani - Nama Orang
Irwan Ramli - Nama Orang
Sri Mutya Sekarutami - Nama Orang - No. Panggil
-
T24569fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi., 2024
- Deskripsi Fisik
-
xv, 57 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
SBP Online
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
| T24569fk | T24569fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi