Skripsi
Hubungan Pola Sensitisasi Terhadap Klasifikasi dan Multimorbiditas Penyakit Rinitis Alergi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta Bulan Januari - Desember Tahun 2023 = The Relationship of Sensitization Patterns to Classification and Multimorbidity of Allergic Rhinitis Disease at Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, January - December 2023.
Latar Belakang : Rinitis alergi merupakan salah satu penyakit alergi yang paling umum terjadi, penyakit ini ditandai dengan gejala inflamasi pada hidung yang disebabkan oleh paparan alergen. Prevalensi rinitis alergi akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Tubuh yang terpapar alergen akan bereaksi dengan mekanisme sensitisasi, terbagi menjadi mono sensitisasi dan polisensitisasi. Adanya pola sensitisasi yang berbeda dari tiap pasien dapat mempengaruhi klasifikasi rinitis alergi, terbagi menjadi intermittent ringan, intermittent sedang berat, persisttent ringan, persisttent sedang berat. Selain itu sensitisasi juga dapat mempengaruhi terhadap multimorbiditas pasien rinitis alergi. Beberapa terapi yang dapat dilakukan dalam menatalaksana rinitis alergi, yakni penghindaran alergen, pemberian antihistamin, dekongestan, corticosteroid, bahkan apabila diperlukan dapat dilakukan tindakan operatif. Metode Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode potong lintang, yang dilakukan dengan cara menggunakan rekam medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sejak Januari - Desember tahun 2023. Data yang dikumpulkan adalah jenis kelamin, hasil skin prick test, klasifikasi rinitis alergi, dan ada tidaknya multimorbiditas. Setelah dilakukan pengumpulan data, total sampel yang memenuhi kriteria yakni sebanyak 304 pasien, data yang ada kemudian akan diolah dan disajikan dengan statistical package for the social sciences (spss) untuk menilai hubungan antara pola sensitisasi terhadap klasifikasi dan multimorbiditas rinitis alergi. Hasil Dari 304 pasien yang terdiagnosis rinitis alergi di RSCM sepanjang tahun 2023, jenis kelamin perempuan adalah yang terbanyak menderita rinitis alergi sebanyak 164 pasien (53,9 %). Untuk tipe sensitisasi yang paling banyak adalah polisensitisasi sebanyak 216 pasien (79,1%), dengan 3 alergen terbanyak adalah dermatophagoides pteronyssinus, dermatophagoides farinae, dan kecoa. Klasifikasi yang terbanyak adalah rinitis alergi persistent sedang berat dengan tipe polisensitisasi sebanyak 138 pasien (45,4 %). Terdapat hubungan yang signifikan antara pola sensitisasi dan klasifikasi rinitis alergi (p value 0,0015), sedangkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola sensitisasi dan multimorbiditas rinitis alergi (p value 0,183, OR 1.404, CI 0,851 -2,316). Kesimpulan Terdapat hubungan yang signifikan antara tipe sensitisasi dengan rinitis alergi, semakin berat sensitisasi yang dihasilkan semakin berat pula klasifikasi yang dihasilkan.
Kata Kunci : Rinitis alergi, Pola sensitisasi, Klasifikasi rinitis alergi, Multimorbiditas
Background Allergic rhinitis is one of the most common allergic diseases, this disease is characterized by symptoms of inflammation in the nose caused by exposure to allergens. The prevalence of allergic rhinitis will increase with age. The body exposed to allergens will react with a sensitization mechanism, divided into monosensitization and polysensitization. The presence of different sensitization patterns in each patient can affect the classification of allergic rhinitis, divided into mild intermittent, moderate severe intermittent, mild persistent, moderate severe persistent. In addition, sensitization can also affect the multimorbidity of allergic rhinitis patients. Several therapies that can be done in managing allergic rhinitis, namely allergen avoidance, administration of antihistamines, decongestants, corticosteroids, and even if necessary, surgery can be performed. Methods This study is an analytical study with a cross-sectional method, which was conducted using medical records at Cipto Mangunkusumo Hospital from January to December 2023. The data collected were gender, skin prick test results, classification of allergic rhinitis, and the presence or absence of multimorbidity. After data collection, the total sample that met the criteria was 304 patients, the existing data will then be processed and presented with the statistical package for the social sciences (spss) to assess the relationship between sensitization patterns and classification and multimorbidity of allergic rhinitis. Results Among the 304 patients diagnosed with allergic rhinitis at RSCM throughout 2023, the female gender was the most suffering from allergic rhinitis as many as 164 patients (53.9%). The most common type of sensitization was polysensitization as many as 216 patients (79.1%), with the 3 most allergens being dermatophagoides pteronyssinus, dermatophagoides farinae, and cockroaches. The most common classification is moderate to severe persistent allergic rhinitis with polysensitization type of 138 patients (45.4%). There is a significant relationship between sensitization pattern and allergic rhinitis classification (p value 0.0015), while there is no significant relationship between sensitization pattern and allergic rhinitis multimorbidity (p value 0.183, OR 1.404, CI 0.851 -2.316). Conclusion There is a significant relationship between sensitization type and allergic rhinitis, the more severe the sensitization produced, the more severe the classification produced.
Keywords: Allergic rhinitis, Sensitization pattern, Classification of allergic rhinitis, Multimorbidity
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2024
- Pengarang
-
Raphael Suppa Rombetasik - Nama Orang
Niken Lestari Poerbonegoro - Nama Orang - No. Panggil
-
S24076fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2024
- Deskripsi Fisik
-
xii, 51 hlm, ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
SBP Online
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
| S24076fk | S24076fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi